🔞 sex scene
"*Geon-bae!"
*Bersulang dalam bahasa Korea
Sekumpulan pria-pria muda itu bersulang lalu meneguk cairan alkohol dari gelas seloki mereka. Mengerang pelan merasakan alkohol tersebut menyerang kerongkongan mereka. Alunan musik di pub itu membuat orang-orang di sana menggerakkan tubuh melepas lelah dan beban.
"Jangan terlalu mabuk, aku tidak ingin kita saling menggotong satu sama lain." Ujar Haechan lalu meneguk kembali seloki alkoholnya.
"Ya, Haechan-ah. Seharusnya kau sadar diri, toleransi alkoholmu rendah." Mark berucap. Ia memandangi temannya yang terus menerus meneguk cairan keras tersebut.
"Ap...a? Aku tidak mabuk kok."
Menjelang semakin malam.
Artis-artis muda dari agensi hiburan itu semakin mabuk. Bahkan Lee Haechan sudah nyaris tepar, ia diberikan segelas susu atas permintaan dari Jaemin. Jaemin sendiri masih di bawah alam sadarnya, ia masih sadar, ia masih bisa berpikir jernih.Saking jernihnya, ada sesuatu yang hinggap di kepala Jaemin. Sebuah pernyataan yang langsung ia lontarkan tanpa berbasa-basi.
"Mungkinkah Jeno diculik?" Tanyanya.
Sontak Mark menoleh. Ia memandang Jaemin sesaat kemudian menggeleng, "tidak mungkin."
"Ya, ya, ya, Na Jaeman. Siapa yang mau menculik si hidung besar itu? Argh.... bahkan dia belum membayar hutang daging babi kepadaku tahun lalu... ah... shibal saekki-da..." Haechan berguman tidak jelas. Ia memijat dahinya sendiri sambil berbaring di atas sofa.
"He's drunk." Lanjut Mark sebelum menyesap seloki alkohol terakhir.
"Hyung.... pulang... aku mau menciummu..." Jisung berguman di sebelah Jaemin. Mengerang pelan lalu memejamkan mata, ia tidak kuat. Ugh.
"Ini sudah 3 bulan berlalu, tidak ada tanda-tanda apapun? Bahkan aku ragu jika kepolisian masih mengulik kasus ini." Jaemin melipat tangan di depan dada, keningnya berkerut, "bagaimana jika kita menyebarkan kasus ini ke khalayak umum? Mungkin mereka akan membantu ki-"
"Bro, sudahlah. Sebaiknya kau bawa Jisung pulang. Aku akan membawa Haechan. Bukan saatnya kita membahas hal ini."
.
.
.
.
.
.Di sisi lain...
"Anghh... ahhh..."
Tubuhnya terhentak-hentak ke depan saat pria di belakangnya semakin mempercepat gerakan. Renjun meremas permukaan sofa, melampiaskan rasa sakit sekaligus nikmatnya yang tiada tara. Saat hentakan terakhir, Renjun memekik lalu terjatuh ke atas sofa. Kedua kakinya bergetar hebat disusul cairan sperma yang keluar dari kelaminnya sendiri.
"Hah..." Jeno menyeka keringat di dahi. Ia pun melucuti segala yang menempel di tubuhnya, ia belum klimaks, ia harus melakukannya lebih dalam.
"Jeno-ya... lagi... lagi..."
Renjun merengek pelan. Ia menampar pantatnya sendiri, mencoba menarik perhatian Jeno kembali. Pria di belakangnya pun langsung menarik kedua lengannya untuk beranjak, menurunkan gaun merah itu hingga melingkar di pinggang Renjun.
Jeno memasukkan kembali miliknya. Diselingi desahan pelan dari si pemilik hati, ia merasa perutnya penuh.
"Ahh... lebih dalam..."
KAMU SEDANG MEMBACA
MANIAC | JenoRenjun✔️
Fanfiction🔞 Adult Only JENO itu adalah pria tertampan yang pernah Renjun kenal. Tubuhnya, parasnya, senyumannya, hidung mancungnya, dan suara beratnya. Renjun ingin memiliki Jeno seutuhnya. Ia akan melakukan apapun demi mendapatkan sosok yang diidam-idamkann...