35 . Maniac; Terungkap

6.1K 601 47
                                    

- Dua bulan kemudian

Ketika Jeno memintanya untuk menikah dan hidup bersama, Renjun tidak langsung memberi jawaban yang pasti. Ia memilih untuk mengalihkan topik pembicaraan, enggan menjawab Ya meski hatinya menjerit ingin mengatakan bahwa ia bersedia menikah dengan seorang Lee Jeno.

Ia merasa dirinya tidak pantas.
Mengandung dan melahirkan anak dari pria muda itu sudah lebih dari cukup baginya.
Yang jelas, Renjun masih trauma. Dihantui kenangan pahit di masa lalu, dimana ia dinikahi hanya untuk membayar hutan dan dijadikan budak meski berlumuran harta yang tidak ada hentinya.

Tapi bagaimana jika nanti keduanya telah resmi menjadi sepasang suami istri? Apakah karir Jeno akan terancam? Apakah para penggemar fanatik Jeno di luar sana akan mengetahuinya cepat atau lambat?

Bagaimana jika mereka meneror Renjun dan bayi kecilnya?

Hingga malam itu, terjawab segalanya. Renjun menangis di hadapan Jeno, berkata bahwa ia merasa tidak pantas juga khawatir dengan karir yang selama ini Jeno bangun menggunakan kedua tangannya sendiri.

"Aku bersamamu, aku tidak peduli apa yang akan terjadi ke depannya. Aku akan menghadapi mereka, dan melindungi kamu juga Yejun-ie. Menikahlah denganku, ya?"

Acara pernikahan dibuat seprivat mungkin. Hanya beberapa saudara dari pihak Jeno yang datang, juga teman-teman dari dunia hiburan dan atasan-atasannya. Mereka menyaksikan kedua insan itu mengucap janji di atas altar, lantas bersorak-sorak ketika mereka dipersilahkan untuk berciuman.

Haechan dan teman-teman sebayanya bersorak heboh. Mengambil gambar dan video di ponsel mereka untuk menggoda Jeno nantinya.

Jeno tersenyum dalam ciuman mereka. Mengusap rahang istrinya dan berbisik, berkata bahwa Renjun terlihat cantik. Renjun tersenyum malu, memukul dada Jeno dengan pelan lalu mengerjap.
Ia ingin berkata bahwa Jeno juga terlihat sangat tampan hari ini.

Tubuhnya dibalut setelan serba hitam dengan jas berwarna putih. Surai tebalnya ditata hingga menunjukkan kening, wajahnya dirias dengan riasan tipis supaya terlihat lebih segar dari biasanya.

Renjun, dibalut setelan jas berwarna putih. Sangat cantik dan anggun, ia merasa sangat beruntung bisa memakai setelan ini karena ia pikir Jeno akan memberikannya gaun. Renjun tidak keberatan jika memakai setelan wanita hanya saja ia merasa lebih nyaman berpakaian seperti ini. Ia menjadi dirinya sendiri, bukan orang lain.

Pesta pernikahan itu berlangsung kurang lebih empat jam. Cukup meriah meski sederhana, hanya orang-orang terdekat yang datang.
Renjun juga bertemu orang-orang baru, mereka takjub melihat pengantin dari Lee Jeno ini. Sangat cantik, manis, tampan, semuanya seolah menjadi satu.

Bayi mereka, Lee Yejun. Digendong hangat oleh paman-paman mereka terutama Jaemin yang tidak keberatan jika harus mendekapnya sepanjang acara. Yah, meski Haechan selalu merebutnya membuat Jeno maupun Renjun merasa was-was. Khawatir jika bayi mereka merasa tidak nyaman karena harus oper sana oper sini.

"Bagaimana jika kamu ikut aku ke New York minggu depan? Kita bisa menghabiskan waktu berdua." Ujar Jeno saat Renjun kembali ke dapur setelah meletakkan Yejun yang terlelap nyenyak di kamar.

Renjun menoleh ke arah Jeno, "bagaimana dengan Yejun?"

"Sepupuku akan datang untuk menemani Yejun selama beberapa hari selagi kita di sana."

Renjun mendudukkan diri di kursi makan sebelah Jeno. Menunduk, tampak berpikir keras di dalam kepala. Ia khawatir Yejun mungkin akan menangis tanpa dirinya, juga bandara adalah tempat umum yang terbuka, bagaimana jika orang-orang di luar sana tahu bahwa Jeno sud-

MANIAC  |  JenoRenjun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang