bab 19

93 4 0
                                    


Nisa pun menjelaskan pada sang suami, dan sang suami pun bisa mengerti...dan menyetujui saran nya.. mereka pun melanjutkan perjalanan nya bersama Gus arif ningnisa
Gavrin dan gavina..

Banyak para santri Wati yang bingung dengan kehadiran gavina gadis cilik itu, tapi mereka juga kagum dengan kecantikan gadis itu.. bagaimana tidak, wajah gadis itu seperti wanita Arab yang berkala borasi dengan wajah wanita Asia timur ...

"Eh itu siapa ya masyaallah cantik banget" puji salah satu santriwati

"Iya jadi insecure ana" sahut salah satu santriwati..

"Cocok ya sama Gus gavren" ujar salah satu santriwati..

"Iya, masyaallah yg satu cantik yang satu ganteng" puji salah satu santriwati..

Sementara Nisa hanya bisa senyum menanggapi ucapan santriwati nya...
Dan jangan lupa dengan Gus gavren yang tetap dengan wajah datarnya..

"Mam kenapa mereka natap aku?" Tanya gavina dengan wajah polosnya..

"Gapapa sayang, udah ya kita lanjut jalan ke musholla nya yuk" ujar Nisa lembut yang di angguki oleh gavina

Mereka pun berjalan menuju musholla pesantren..

Sesampai nya di dalam musholla banyak santri Wati yang berdecak kagum...

"Assalamualaikum Ning" salam santriwati

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Nisa ramah

"Ouh ya Ning , Afwan kalo ana lancang, ana mau tanya gadis kecil di samping Ning itu siapa Ning?"tanya santri Wati satunya

"Ouh ini, ini gavina, mulai hari ini dia akan tinggal di pesantren ini, saya harap kalian tidak melakukan kekerasan ya sama gavina, sayangi dia layaknya kalian menyayangi adik kalian" ujar Nisa dengan senyuman nya yang sangat lembut

"Na'am Ning, kami akan menjaganya dengan sepenuh hati kami" ujar salah seorang di antara santri Wati itu...

Membuat Nisa merasa beruntung karena di kelilingi oleh orang baik seperti mereka...

Mereka pun mulai melaksanakan sholat jamaah mereka..

Setelah selesai mereka pun kembali ke aktivitas masing-masing.. ada yang hafalan, bersih-bersih lemari, nyuci baju,dlln

Di ndalem..

"Umma gavren boleh minta tolong buatin jajan, soalnya gavren gabut" ujar gavren dengan wajah lucu nya..

Tiba-tiba gavina datang, gadis itu menggunakan piyama kecil yang sangat pas dengan nya..tak lupa boneka yang ia bawa tidur setiap hari..

"Mamaaaaa bacain adek dongeng dong"rengek gavina..

"Duh gimana ya nak, mama sekarang mau buatin cemilan buat kak gavren,gimana dong" tanya Nisa dengan wajah pura2 bingungnya..

Gavren yang tidak tega melihat adik nya , ralat adik angkatnya pun menghela nafas..

"Gapapa umma cemilan nya nanti aja, gavren gak apa-apa" ujar gavren..

"Aaaa maammm ayokk hiks"rengek gavina.... matanya sudah memerah

"Stttttt udah ya diem iya ayok kita ke kamar nya Vina ya, bang umma bikinin nanti ya, maaf ya bang" ujar sang umma yang sibuk dengan kedua anaknya dan tanpa di sadari ada seseorang yang tengah tersenyum melihat interaksi mereka...siapa lagi kalau bukan Gus arif?

Saat mereka berdua masuk ke kamar Gus Arif langsung menghampiri putra nya, sambil tersenyum...

"Are you okay boy?"tanya Gus arif, pada sang putra..

"I'm fine Abi" jawab gavren seraya tersenyum...

"Udah ya gapapa, kamu maklumi saja ya nak gavina masih kecil dan dia juga baru kehilangan ibu nya, lagian umma gabakal lupa kok sama kmu secara kan kamu putra umma satu-satunya, yang ganteng"ujar Gus Arif dengan ledekan di akhir kalimat nya..

Gavren hanya mendengus mendengar ejekan sang Abi...

"Abi kakak aduin ke umma loh ya, Abi" ancam gavren yang membuat Gus Arif mendecak pelan..

Berani-beraninya anaknya ini mengancam nya.. haduh

"Eee ayok ikut Abi keliling asrama aja yuk,"ajak Gus arif mengalihkan pembicaraan..

Gavren hanya tertawa pelan melihat sang Abi yang langsung mengalihkan pembicaraan mereka...

Mencintaimu Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang