bab 24

55 2 0
                                    

Di perjalanan..

"Mas Syifa boleh minta sesuatu gak mas" ujar Syifa

"Boleh emang apa?" Tanya gavren kepada istrinya

"Aku tau umurku gak akan lama, setelah bayi ini lahir, aku ingin kamu menikah dengan salah satu santriwati di pondok nya Abah, mau kan mas?" Tanya Syifa ragu

gavren menepikan mobilnya kepinggir ketika mendengar ucapan istrinya

"Kenapa kamu bilang gitu syif, apakah kamu rela mas menikah dengan wanita lain?" Tanya gavren kesal

"Mas, Syifa ikhlas, Syifa rela mas nikah sama dia,mas Syifa pengen lihat mas nikah sama dia sebelum Syifa pergi, mau ya mas? Syifa pengen pergi dengan tenang" ujar Syifa lembut ia harap suaminya mau

"Tapi syif mas takut gak bisa Nerima dia di hati mas, karena di hati mas sudah ada kamu" ujar Gus gavren dengan wajah datarnya

"Kamu tidak akan menolak nya mas, karena di hati mu juga sudah ada perasaan terhadap nya..aku tau dia adalah cinta kedua mu setelah ummi"batin Syifa

Syifa tersenyum"aku yakin kamu pasti bisa mas..demi anak kita, apakah kamu gak kasian jika ia lahir dan besar tanpa seorang ibu?" Tanya Syifa

"Tapi kita bisa cari cara buat sembuhin kamu syif" ujar Gus gavren

"Mustahil mas, mas aku cuma minta kamu menikahi gadis pilihan ku, dia baik, sopan, penyayang dan pintar, aku yakin kamu pasti bisa menerima nya" ujar Syifa berusaha meyakinkan suaminya.

"Baiklah terserah kamu saja" ujar Gus gavren lalu ia melanjutkan perjalanan nya menuju pesantren..

Sesampai nya di pesantren..

"Assalamualaikum ummA" salam Gus gavren dan Ning Syifa

"Waalaikumussalam, kalian sudah pulang?, Gimana keadaan kamu dan janin mu syif" tanya umma nisa

"Anu umma, bayi nya sehat-sehat aja, tapi Syifa dia mengalami penyakit kanker jantung stadium 4.." ujar gavren..

"Innalilahi" ujar Ning Nisa spontan, ia kaget dengan apa yang disampaikan oleh sang anak..

"Kamu yang sabar ya nak.. umma yakin kamu pasti bisa sembuh" ujar Ning Nisa menyemangati menantunya..

"Tapi ini sudah stadium 4 akhir umma, dan Syifa pengen mas gavren menikahi santriwati pilihan Syifa Umma, Syifa ingin nanti Syifa pergi dengan tenang" ujar Syifa menunduk

"Apakah kamu yakin dengan keputusan mu nak?" Tanya Ning Nisa

"Iya umma, Syifa pingin anak Syifa nanti  besar dengan kasih sayang seorang ibu ... Syifa gak bisa menjamin jika saat melahirkan Syifa akan selamat" ujar Syifa lirih..

"Baiklah umma serahkan sepenuhnya keputusan mu pada mu, umma akan mendukung apapun keputusan mu, apakah umma boleh tau siapa santriwati pilihan mu?" Tanya ning nisa

Syifa yang mendengar ucapan ibu mertua nya itu pun tersenyum dan dengan senang hati ia mengatakan..

"Dia santri Wati yang Sholehah, adab nya baik, sopan, cantik serta tulus, bahkan saat ia tau pria pujaan nya menikah dengan wanita lain saat ia menunggu pria itu, ia ikhlas, dan tidak dendam sama sekali.. dia juga pintar, sering mengikuti lomba pidato dan sering mengisi ceramah di berbagai pesantren walaupun usianya masih muda.. ia juga dekat dengan umma" ujar Syifa antusias..

Ning Nisa mencoba menebak siapa wanita itu begitu pun dengan gavren

"Apakah yang kamu maksud Givana nak?" Tanya Ning Nisa

"Yes seratus buat umma" ujar Syifa terkekeh

Mencintaimu Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang