bab 21

77 2 0
                                    

Saat Vina ingin keluar, tiba-tiba ada tangan kekar yang memegang tangan nya.. lalu ia tepis dengan keras..

"Kenapa kamu seperti tidak senang dengan kedatangan mas Vin? Biasanya kamu yang paling semangat" ujar Gus gavren..

"Afwan Gus, itu dulu dan maaf ana harus pergi assalamualaikum" ujar Vina lalu pergi..

"Waalaikumsalam"jawab gavren

Nisa pun pergi meninggalkan aula dan berlari menuju asrama..
Jika di mata orang lain Ia terlihat biasa saja memang, tidak ada raut kesal/sedih, tapi jika di mata santriwati di asrama mungkin mereka bisa melihat luka yang mendalam dari mata kosong ny...

"Assalamualaikum" salam Nisa saat sampai di gardu

"Waalaikumsalam, eh kamu Vin aku kira siapa hhh" ujar Fila

Mereka semua langsung menatap tajam muka Fila.. bisa-bisanya nih anak malah ngomong gitu..

Fila yang tak mengerti dengan tatapan tajam dari teman-teman nya pun tidak takut..

"Btw kalian tau gak sih tdi perempuan yang di samping Gus gavren, masyaallah cantik, jadi iri deh.."cletuk Fila

Nisa hanya tersenyum hampa, sungguh hatinya sakit..

"Cantikan juga Vina, huh, udah baik Solehah, Hafidzah,ramah, pintar lengkap deh" ujar bela ketus

"Eh iya juga sih, terus tadi btw kalian salpok sama cincin yang di pakai Gus gavren gak sih, kek mirip sama cincin wanita tadi" ujar Fila

"Iya ya, aku juga tadi lihat.. apa lagi tadi Gus gavren di gandeng tangan nya sama tuh cewe, padahal setau kita Gus gavren gabakl nyentuh wanita yang bukan mahram nya, Vina saja tidak boleh menyentuh nya apalagi tuh cewe" jelas Rani...

"Jangan jangan mereka ada hubungan/gak udah nikah gitu, kayak di novel novel, nikah nya di private.." ujar Rani lagi...

"Vin sabar ya, kmu kuat kok, udah ya GPP, banyak cowok selain Gus gavren yang paham agama pintar ganteng,, udah ya ikhlasin" nasehat Wina yang membuat semua santri Wati menoleh ke arah nya dengan tata sendu

"sabar Vin, kmu percaya deh allah itu maha adil dan maha mengetahui apa yang tidak hambanya ketahui, mungkin Gus gavren bukan jodoh kmu, dan mungkin Allah lagi nyiapin seseorang yang lebih baik dari Gus gavren" nasehat ilma

"Makasih semuanya, maaf ya" lirih Vina . yang di angguki oleh teman teman nya..

Di ndalem....

"Mas kenapa ngelamun hei" ujar Syafa

"Eh gapapa kok, mending kamu tidur ya,, kmu lagi hamil jadi gausah banyak pikiran" ujar Gus gavren

"Iya mas, ouh iya kapan pernikahan kita di publikasikan di pondok ini"tany Syafa

"Nanti mas tanya ke Abi ya" ujar Gus gavren lembut

"Ouh ya mas, tadi aku lihat cewe yang mas panggil vin2 itu, kok kaya kecewa gitu ya tatapan nya" tanya Syafa,

Ya Syafa bisa tau itu semua karena memang ia adalah seorang psikolog..
Saat ia melihat mata perempuan itu, ia dapat melihat banyak kekecewaan di dalam nya, dan mungkin ia juga sedikit syok..

"Masa sih" tanya Gus gavren

"Iya loh mas, tadi waktu mas nyuruh dia berhenti kan aku di samping mas sebelah pintu keluar, jadi aku lihat kyk merah gitu matanya, terus rada bengkak, itu siapa ny mas?"tanya Syifa

"Apa yang terjadi dengan Vina? Maksudnya apa ini?" Batin Gus gavren bingung..

"Mas?" Panggil Syifa

"Udah gausah di pikirin mending istirahat yok, jangan lupa doa dulu" titah sang suami..

Di meja makan..

"Bi, kenapa ya umma tuh ngerasa kalo Vina itu ada perasaan lebih dari kakak adik ke gavren, tapi gavren nya gatau klo dia juga sebenarnya suka sama gavina.." ujar Nisa

"Abi juga ngerasa gitu" ujar Gus Arif

Mencintaimu Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang