Bab 14 - Starting To Melt

90 24 0
                                    

Happy Reading 🌷

🌷🌷🌷

"Akhirnya sampeee!"

Akhirnya Azzaya dan Izyan sudah kembali lagi ke hotel untuk mengambil barang-barang mereka hari ini.

Azzaya langsung melompat ke ranjang begitu sampai di kamar, perempuan itu merasakan gerah seharian menggunakan toga walaupun di tempat tersebut terdapat AC yang jumlahnya lebih dari satu.

Perempuan itu tak sempat melepas sepatunya, namun dengan cepat Izyan melepaskan sepatu Azzaya. Perempuan itu tertegun, melihat perlakuan suaminya yang semakin perhatian terhadapnya.

"Makasih," satu kata yang diucapkan Azzaya mampu membuat Izyan tersenyum hangat ke arahnya.

"Sama-sama. Sana ganti baju,"

"Iya Mas." ucap Azzaya seraya tersenyum.

"Sekarang udah gak canggung lagi panggil Mas?"

Azzaya hanya mengangguk ragu. "Canggung sedikit. Aneh."

"Aneh?"

"Iya aneh. Belum terbiasa aja gitu."

Diraihnya tangan Azzaya, lalu diciumnya tangan istrinya yang lembut itu. "Nanti juga terbiasa, sayang."

Kupu-kupu berterbangan di dalam perut Azzaya, telinganya seketika merasa geli. Malu rasanya Izyan memanggil dirinya dengan sebutan sayang, bagaimana bisa laki-laki itu tidak geli sendiri.

Azzaya menyembunyikan pipi merah aslinya dibalik balutan blush on, lagi-lagi Izyan berhasil membuatnya salah tingkah.

"Gak papa kan, saya panggil Azza sayang? Kita kan sudah halal. Ya sayang?"

Jantungnya seketika berhenti berdetak, inikah yang dinamakan salting brutal? Baru kali ini Azzaya merasakan salting, selain Aris yang membuatnya salah tingkah ketika di sekolah.

"Iyaa Mas Izyan..." jawabnya lembut, meski sebenarnya dalam hatinya berteriak.

"Okey yang."

"Mas Iz..." Panggil Azzaya.

"Apa lagi sayang? Kamu cepetan ganti baju dulu, sebelum saya yang gantikan." candanya.

Azzaya reflek melotot, "Mas! Gak boleh mesum!"

Izyan terkekeh melihat wajah istrinya, "Bercanda sayang." Izyan mencubit kedua pipi Azzaya gemas.

"Sakit tau!" Azzaya beralih menggigit tangan Izyan sampai sang empu terkejut.

"Nantangin kamu?" tanyanya diselingi tawa.

Azzaya berlari masuk ke kamar mandi, menghindari suaminya. Takut-takut Izyan menerkam dirinya hidup-hidup, kan gak lucu.

30 menit di kamar mandi, Azzaya tak kunjung keluar. Hal itu mengundang pertanyaan Izyan yang penasaran.

Sedangkan di dalam Azzaya meras kebingungan lantaran dirinya lupa membawa baju ganti.

"Sayang, are you okay?" tanya Izyan mendekatkan telinganya di depan pintu kamar mandi.

Selama 1 menit Azzaya tak menjawab.

"Sayang?" panggil Izyan.

"Mas..." Azzaya berucap pelan.

"Iya kenapa? Ada yang bisa saya bantu?"

"Tolongin..." ucap Azzaya semakin pelan.

"Tolongin apa?"

Azzaya nampak tak berani untuk berbicara, "Anuu,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Azzaya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang