Assalamualaikum....
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Happy Reading 🌷
"Kita, kan bukan mahram, ya? Berarti kalau kita nikah gak apa-apa kan Bang Izyan?"
-Azzaya Maryam Shofwatunnisa
🌷🌷🌷
Azzaya terkejut sekaligus senang mengetahui Izyan sudah kembali lagi ke Indonesia setelah 4 tahun berada di negara Mesir. Walaupun begitu, Azzaya sudah begitu lama tidak bertemu sepupunya itu. Terakhir kali Azzaya bertemu dengan Izyan yaitu saat dirinya kelas 5 SD, dan laki-laki itu memutuskan untuk melanjutkan sekolah SMA-nya sekaligu memperdalam ilmu agama di pondok pesantren.
7 tahun sudah berlalu ketika Azzaya lama tidak bertemu dengan sepupunya, hari ini ia akan bertemu laki-laki yang kini mungkin sudah jauh berubah, tidak seperti dulu lagi.
Dulu, mungkin ketika Azzaya berusia 5 tahun dan Izyan berusia 9 tahun, mereka selalu bermain bersama-sama selayaknya adik sepupu dan kakak sepupu.
Azzaya tidak begitu mengharapkan jika bertemunya ia dan Izyan mengembalikan keadaan seperti dulu lagi, rasanya sangat mustahil. Mengingat Izyan adalah seorang laki-laki dan dirinya seorang perempuan akan menciptakan sebuah jarak.
Sekarang, masing-masing dari mereka sudah memiliki pemikiran sendiri. Tali persahabatan yang mereka jalin dulu sepertinya sudah renggang sekarang, sudah tergantikan dengan gengsi yang melekat pada diri.
Ternyata benar. Sesuai permintaan Ayah dan Bundanya, Azzaya diminta untuk menjemput Izyan di bandara Soekarno Hatta sejak pukul 12.30. Namun, telah menjadi kebiasaan perempuan ketika hendak berpergian membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan dirinya.
Sekarang, pukul 13.15 Azzaya baru berangkat bersama Ayahnya. Bukan hanya karena Azza yang lama dalam bersiap-siap, jalanan Ibukota pun menjadi penyebab utamanya.
"Macet udah jadi kebiasaan di Jakarta ya, Yah?" tanya Azzaya di sela-sela menunggu macet
"Gak heran, Za. Namanya Ibukota, padat penduduk, padat juga kendaraannya,"
Azzaya manggut-manggut paham. "Berapa lama lagi kira-kira macetnya selesai Yah?" tanya Azza merasa kesal karena hanya sebentar-sebentar mobilnya melaju.
"Kurang tau,"
Sarangeul haetta uriga manna
Jiuji mothal chueogi dwaetdaSebuah lagu love scenario dari boyband asal Korea berbunyi dikala ada panggilan masuk ke ponsel milik Azzaya yang berada di genggamannya.
Panggilan dari Izyan. Tanpa menunggu lama, Azza mengangkatnya dengan ragu.
"Assalamualaikum Bang Izyan. Maaf ya, kita telat jemput Abang. Karena jalanannya macet," ujar Azzaya dengan nada tidak enak.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Gak apa-apa, hati-hati, ya? Bilangin ke Om Ilham gak usah ngebut-ngebut bawa mobilnya,"
"Siap Bang! Tunggu Azza di sana yaaa! Sampai ketemu di bandara Abang! Assalamualaikum!!!"
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Azzaya (On Going)
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Bagaimana rasanya jika dilamar oleh sepupu sendiri? Menerima atau menolaknya? Itulah kisah Azzaya Maryam Shofwatunnisa, gadis lucu nan menggemaskan yang baru saja lulus SMA tidak tau harus menerima atau menolak lamaran dari...