Two

692 38 81
                                    

Jeff telah sampai di rumah kosong yang sudah usang. Rumah peninggalan kakeknya. Rumah ini memang hanya dibuat 3 ruangan saja. Ya hanya untuk menghukum orang orang nakal.

"Tuan Jeff" Panggil Liam kepala bodyguard yang dipercaya keluarga Mahendra dari dulu. Liam seumuran dengan Elgard. Dia sudah bekerja lama dengan Mahendra, jadi tidak usah diragukan lagi kepercayaannya.

Jeff hanya menatap Liam datar.

"Mereka sudah berada di ruang eksekusi tuan"

"Hm. Hubungi keluarga anak buah kita yang meninggal dengan baik baik, jangan lupa kita yang akan mengurus semuanya."

Liam menunduk "Baik tuan"

Tanpa babibu, Jeff menuju ke ruang itu. Tanganya sudah gatal sekali.

Dilihat di depan pintu ruangan itu dijaga 2 bodyguard nya, mereka juga menundukkan kepala melihat siapa yang datang.

Jeff langsung saja masuk. Sengaja membuka pintu itu dengan pelan pelan.

Kriet~

Jeff melihat ada mangsanya dan beberapa anak buahnya diruang itu.

Dia mengambil air botol yang kebetulan berada di sampingnya, lalu menyiramkan ke wajah Betrand.

Betrand mengerjapkan matanya melihat siapa yang ada dihadapannya saat ini.

Jeff tertawa kecil.

"Welcome"

"Jeff ak-aku mohon lepaskan aku Jeff. Aku masih pamanmu kau ingat itu. Aku mohon lepaskan aku" Betrand menunjukkan wajah memelasnya pada Jeff agar Jeff melepaskannya. Dia juga berusaha melepas ikatan tali di tubuhnya.

"Sejak kapan kau pamanku? Aku tidak sudi. Aku sengaja membiarkanmu melakukan rencanamu karena aku ingin tau sampai dimana kau mampu."

Betrand terdiam. Ternyata Jeff mengetahui semuanya selama ini.

"Bahkan racun yang kau coba untuk membunuh Daddy ku, tidak ada gunanya Betrand."

"Jeff Jeff. Maafkan aku, tolong aku menyesal Jeff."

Jeff tidak peduli dengan itu. Saudara seperti apa yang mencoba membunuh saudaranya sendiri. Dasar tua bangka gila harta.

Jeff tersenyum miring, dia mengambil pisau lipat di sakunya.

"J-jeff tidak tidak! Ingat Jeff aku pamanmu.!!"

"Never."

Jeff meraih wajah Betrand.

"Buka mulutmu."

Betrand menggeleng. Air matanya perlahan turun. Dia merutuki kebodohannya.

"Buka atau aku akan mencongkel matamu."

Betrand yang takut lalu membuka sedikit mulutnya. Jeff pun langsung merobek mulut Betrand dengan pisaunya.

"AAARRGHHH!!

Kini darah dari mulut Betrand mengucur deras. Dengan dia menangis menambah rasa perih dan sakit di lukanya itu.

"Ini balasan karena kau berani meracuni Daddy ku."

Jeff kembali menyayat tubuh dan tangan Betrand. Sayatan itu terlihat kecil tapi sangat dalam.

"Arghhh Arrghh!!"

Hanya keluar teriakan Betrand. Dia ingin berbicara juga mulutnya sakit.

4 bawahan Betrand yang menyaksikan itu diam ketakutan. Mereka juga menyesali perbuatannya karena berani mengusik hidup Jeff.

Obsessed TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang