Seventeen

189 9 0
                                        

Kelima orang tadi kini sudah berkumpul di parkiran rumah sakit. Mereka Elgard, Jeffry, Alex, Liam dan Aland.

"Om. Sebaiknya kita jangan satu mobil." ucap Alex.

"Why?" Elgard bertanya.

"Sudahlah Dad, turuti saja. Aku tidak ingin mengulur waktu." Jeffry langsung memasuki mobil bersama Alex.

"Aku ikut denganmu." Aland langsung saja memasuki mobil yang ditumpangi Jeffry dan Alex.

Elgard menghela nafas dan memasuki mobil satunya. Mobil mobil Elgard tidak dibiarkan ter parkir begitu saja. Tentunya ada bodyguard yang menjaganya. Satu mobil satu bodyguard.

(Anjay kelazz)

Liam mengekori Elgard. Sebelum memasuki mobil, Elgard meminta bodyguard lain untuk mengikutinya. Berjaga ketika disana ada sedikit kerusuhan?









Keadaan mobil hening. Karena Alex mengendarai mobil. Lainnya hanya mengikuti arah yang Alex tempuh.

Mobil berhenti di depan rumah tua yang terlihat gelap, sepi, dan bangunannya yang tidak kokoh. Bau tak sedap menguar dari rumah itu.

"Kau yakin disini tempatnya Lex?" tanya Jeffry.

Alex mengangguk. Alex berjalan perlahan mendahului mereka, dan diikuti yang lain. Bodyguard yang ikut mereka berjaga di sekitar.

"Tunggu."

Alex berhenti mendadak.

"Kenapa lagi?" Elgard jengah sekarang.

Alex melihat kanan kiri lalu menunduk.

"Disini banyak jebakan. Entah jarum, batu, ataupun benda keras dan tajam lainnya seperti dibawahku, tepat disamping kanan tumit kakiku."

Mereka melihat kebawah ke arah yang dimaksudkan Alex. Terdapat sebuah kotak hitam dan mengeluarkan pisau kecil setiap sisi. Namun Elgard tersenyum dalam hatinya.

'Bagaimana bisa tidak ada bodyguard sama sekali? Dasar bodoh!'

'Anjing' Jeffry bergidik ngeri melihat jebakan itu.

"Selalu berada di belakangku." ucap Alex.

Mereka menurut saja.

"Lepas!! Tolong!!"

"Diam!!"

Brak!

"Itu Mommy"

"LYDIAA!!" Elgard berteriak hendak berlari mencadi asal suara tapi ditahan oleh Alex.

"Apa-apaan kau?! Lepaskan aku! Istriku dalam bahaya bangsat!"

"Om bersabarlah! Banyak jebakan-"

"Ahh!" Elgard meringis, dia melihat lengannya yang mengeluarkan cairan merah.

Dia melihat ada pisau yang menggantung.

"Daddy" Jeffry menghampiri Elgard dan menutup lukanya dengan merobek ujung kaosnya.

"Sudah kubilang."

Elgard menatap Alex sayu.

"Aku harus bagaimana?"

"Elgard!!"

Mereka melebarkan matanya mendengar teriakan itu.

"Arhh!!"

Elgard tidak peduli apapun lagi. Ia berlari menuju salah satu ruangan yang menurutnya dari situlah asal suara Lydia.

"Daddy!"

Obsessed TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang