Jeffry mengendarai motor sportnya dengan sangat kencang seperti orang kesetanan. Jeffry juga menerobos lampu merah, tak peduli umpatan semua orang terhadapnya, dia sangat kesal.
Memang benar adanya, jika orang paling jahat adalah orang orang terdekat. Tangan kirinya memukul stang motor. Ingin rasanya dia membunuh orang di sekitarnya. Tapi tidak, dia masih punya hati.
Matanya tak sengaja melihat mini market. Dia memutuskan untuk berhenti disana dan membeli minuman bersoda. Hari ini masih siang, dan tak nikmat jika ke club siang hari.
"Jeffry?"
Saat sedang memilah minuman, seseorang memanggilnya.
"Paman Ricolas?"
"Yea. Sedang apa kau disini?"
"Ah beli minuman Paman. Paman, beli apa?"
"Ini titipan istri. Kau tidak kampus? Dan pakaianmu?"
'Sial. Tidak mungkin jika berkata aku baru saja disiram putri kesayangannya.'
"Ah ini.. m-minuman tadi tumpah mengenai pakaianku. Maka dari itu aku membeli minuman lagi."
Ricolas manggut, manggut. Ia melihat Jeffry dari atas hingga bawah.
"Totalnya ****** Tuan." Ucap kasir.
"Sekalian dengannya."
"Hah? Tidak perlu Paman!"
"Haishh tak apa. Sekali kali aku bersedekah."
"Tapi-"
"Baiklah semuanya jadi *******. Cash atau-"
"Cash." Ricolas mengeluarkan beberapa lembar kertas berwarna merah.
"Terima kasih banyak Paman Ricolas. Akan ku ganti nanti."
Jeffry berterima kasih pada Ricolas dan mereka berjalan keluar dari mini market.
"Hm. Tidak perlu. Dan kau belum menjawab pertanyaanku."
Jeffry mengernyitkan dahinya.
"Kau tidak kampus?"
"Ohh. Hari ini Jeffry free Paman. Tidak ada matkul."
"Oh seperti itu. Jadi setelah ini kau kemana?"
"Umm mungkin ke rumah Alex. Jeffry juga masih ada beberapa tugas yang berlum terselesaikan."
"Bagaimana jika kau ikut ke kantorku?"
"Hah? Un-untuk apa?"
"Sekedar berkunjung. Aku ingin menunjukkan kantorku saja."
"Baiklah Jeffry mau. Tapi Jeffry pakai motor. Akan ku ikuti Paman dari belakang."
"Oke."
Mereka mengendarai kendaraannya masing masing. Didahului oleh Ricolas dan diikuti oleh Jeffry.
'Akan ku manfaatkan keadaan ini.'
*****
Ricolas dan Jeffry sampai di perusahaan Ricolas. Tertera tulisan "Vraco Comp's" yang sangat besar di atas perusahaan tersebut.
"Wow. Luas sekali Paman."
"Lebih luas milik Daddy mu, Jeffry. Ini tak seberapa."
Jeffry tertawa kecil dan memandangi sekeliling perusahaan ini.
"Ayo."
Ricolas dan Jeffry berjalan beriringan memasuki kantor. Sama dengan perusahaan Daddy nya, disini juga banyak penjaga ataupun karyawan yang menyapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed Twins
Acak"Apapun yang jadi milik kembaran ku akan menjadi milik ku! Termasuk kau!" -Kekerasan -Bahasa kasar -Typo -Maaf kalo ada kesamaan nama