Twelve

252 16 0
                                    

Mikaela telah sampai di rumah sakit yang dituju. Dia melihat sekeliling dan tidak menemukan keberadaan suaminya.

"Apakah mereka belum sampai?" tanya Mikaela entah kepada siapa.

"Sepertinya belum nyonya, mungkin sebentar lagi." jawab Im.

Mikaela menghela nafas gusar. Im dan bodyguard lainnya beserta maid menunggu disamping mobil.

Tin. Tin

Terdapat dua mobil yang berhenti disamping mobil yang Mikaela tumpangi. Mikaela menandai bahwa mobil itu milik suaminya berdasarkan plat yang tertera.

Ricolas dan bodyguardnya keluar dari mobil dan segera Ricolas menghampiri Mikaela dan memeluknya erat.

"Sayang."

Mikaela menepuk punggung bongsor suaminya.

"Ayo segera kita kedalam."

"Kalian jaga di sekitar rumah sakit ini dan 2 ikut denganku. Kau juga Nid" ucap Ricolas dan menarik tangan Mikaela untuk masuk kedalam rumah sakit.

Mikaela nurut saja. Diikuti 2 bodyguard dan Nida, maid yang menemani Mikaela.

"Permisi, pasien atas nama Olivia Ricolas."

Mikaela melebarkan matanya, dia menatap Ricolas dengan mulut yang sedikit menganga hendak mengucapkan sesuatu, tapi tidak bisa. Badannya sedikit bergetar.

Ricolas merangkul tubuh ringkih Mikaela.

"Tenanglah, sayang. Tenangkan dirimu." Bisik Ricolas sembari mencium pelipis istrinya.

"Olivia Ricolas bertempat di ruang IGD VVIP di lantai 2 tuan." ucap resepsionis tersebut sembari menunduk hormat, karena dia juga tau siapa Ricolas.

"Terima kasih."

Langsung saja Mereka menuju lantai 2 menggunakan lift. Sesampainya di lantai 2, tanpa sengaja Ricolas bertemu dengan Elgard.

Deg.

Ricolas dan Mikaela beserta bawahannya sedikit menundukkan kepala menyapa Elgard dan wanita disampingnya saat bertatapan. Begitupun Elgard dan Lydia.

"Sepertinya aku pernah melihatmu." Elgard mengawali.

"Iya tuan. Saya Ricolas."

"Ah ya, kau pendiri perusahaan muda itu kan?"

"Iya tuan Elgard."

Elgard tertawa kecil,

"Panggil saja Elgard. Bukankah kita seumuran?"

"Baiklah Elgard. Ah ya dan ini istriku."

Mikaela menundukkan kepalanya sembari mengulas sedikit senyuman di bibirnya, dan menjabat tangan Elgard dan Lydia.

"Iya. Untuk apa kau kesini?" tanya Elgard.

Ricolas tersadar seketika dan tubuhnya kembali menegang.

"Ak-aku ingin ke IGD VVIP." Ucap Ricolas dan hendak pergi tapi ia urungkan.

"Tunggu! Aku juga akan kesana. Kita bisa bersama." tawar Lydia.

'Untuk apa dia kesana?'

Ricolas menghela nafas menetralkan dirinya agar tidak gelisah. Elgard mengerutkan dahinya menyadari perilaku Ricolas, tapi dia mengedikkan bahu tanda tidak peduli.

"Baiklah. Ayo." ucap Ricolas dan diangguki oleh Mikaela.

Elgard, Lydia, Ricolas, Mikaela beserta bawahan Ricolas berjalan bersama ke ruangan yang dituju. Lydia hendak mendekati Mikaela namun tanganya digenggam erat oleh Elgard.

Obsessed TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang