Four

523 22 0
                                    

2 hari berlalu dan hari ini tepat kepulangan Elgard. Lydia menyiapkan makanan untuk menyambut suaminya. Sedangkan anak anak nya tentu melakukan tugasnya masing masing.

Bukannya tidak ikut menyambut, Elgard tidak memerlukan itu. Lebih baik anak anak nya itu melakukan kegiatan yang lebih penting dari ini.

Lydia memasak dengan bibi. Lydia juga membuat kue rasa matcha kesukaan Elgard. Saat sedang menyiapkan makanan di meja, terdengar suara ketukan pintu.

Tok Tok.

Lydia tersenyum.

"Bi, sepertinya Elgard pulang."

"Iya nyonya." Bibi ikut tersenyum. Lalu Lydia berjalan untuk membukakan pintu. Dan benar Elgard pulang dengan raut penatnya.

"Welcome" sambut Lydia dengan senyum manisnya.

Elgard langsung saja memeluk Lydia erat. Menyalurkan rasa penatnya.

"Kau terlihat lelah sayang." Lydia mengelus punggung suami bongsor nya.

"Sangat"

"Kalau begitu bersihkan dirimu lalu makan, baru kau istirahat." Lydia melepas jas yang dikenakan Elgard.

Elgard tersenyum.

"Pijitin ya"

"Iya ish. Udah sana"

Elgard dan Lydia memasuki rumah. Elgard juga disambut oleh bibi.

"Selamat datang tuan"

"Iya bibi. Terima kasih"

Elgard lalu menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Tak lama kemudian dia menghampiri Lydia yang sedang menyiapkan nasi untuknya.

"Duduk dulu. Mau sama apa?"

"Terserah kamu."

Lydia menghela nafas dia mengambilkan beberapa lauk untuk Elgard. Lalu dia mengambil untuk dirinya.

"Bibi, ayo ikut makan"

Bibi yang sedang mencuci tanganya menoleh dan menggeleng pelan.

"Tidak perlu nyonya."

"Kenapa bi?" tanya Lydia.

"Habiskanlah waktu tuan dan nyonya, saya juga mau belanja bahan dapur. Menipis"

"Haha baiklah bi."

Bibi pun pergi ke pasar. Sedangkan Elgard hanya diam makan sembari menyimak pembicaraan.

"Bagaimana dengan twins itu?" tanya Elgard.

"Mereka baik El."

"Kau yakin? Bagaimana dengan Jeff dan bagaimana perkembangan Jeffry?"

"Aishh kau ini. Jangan terlalu menuntut anakmu. Mereka butuh masa remaja El. Jangan kau sibukkan dengan tugasmu itu."

Elgard menghela nafas melirik Lydia.

"Jika tidak seperti ini bagaimana bisa mereka neneruskan perusahaan kita Lydia. Aku tidak mau perusahaan ini turun."

"Ck. Terserah kau sajalah" Lydia meninggalkan Elgard sendirian di meja makan.

Elgard yang melihat itu kalang kabut, dia segera mengejar Lydia. Dia takut Lydia berujung marah padanya.













Hari ini Jeffry terlihat lesu. Bagaimana tidak, hari ini adalah mapel dosen paling killer di kampusnya. Membuatnya malas.

Jeffry membuka ponselnya, dari kemarin Olivia tak kunjung membalas pesannya. Itu tambah membuat mood Jeffry buruk.

Obsessed TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang