Nykthos, sebuah bangunan yang dibuat khusus oleh manusia untuk berdoa dan menyembah sang dewi malam. Bisa dikatakan rumah untuk Nyx sang dewi malam jika berkunjung ke bumi.
Donghyuck bersiul pelan saat matanya bertemu dengan pemandangan elegan dan mewah di depannya. Kuil para syv memang berbeda dengan kuil-kuil dewa atau dewi lain yang tingkatannya berada di bawah pada syv.
Pilar-pilar tinggi menjulang berwarna putih tulang, dihiasi dengan ukiran emas yang dapat Donghyuck pastikan adalah emas asli. Lantai keramik yang terlihat mewah dan mahal pastinya, patung-patung dari peliharaan dewi Nyx yang menghiasi setiap sudut ruang luas nan megah itu, dan jangan lupakan patung tinggi dan mewah sang dewi yang berada di atas altar di depan Donghyuck, dengan sebuah meja batu di depannya yang Donghyuck yakini sebagai meja persembahan.
"Ck, tau begitu aku jadi dewa saja." Gumam Donghyuck sembari melirikkan matanya ke arah sekitar.
"Pertama kalinya bukan kita bertemu?" Tanya sebuah suara yang berasal dari sesosok wanita bergaun hitam, senada dengan rambut panjangnya. Sosok yang merupakan sang dewi malam.
Donghyuck yang tidak menyadari kehadiran Nyx pun berdecih, ia memang tidak bisa menyepelekan dewi di depannya, karena Nyx berbeda dengan dewa yang ia hadapi kemarin. Sosok dewi di depannya adalah ciptaan dari Khaos juga.
"Hentikan tatapanmu itu, kau sangat mirip dengannya kalau menunjukan ekspresi seperti itu." Nyx membuka suaranya diikuti dengan kekehan ringan saat mendapati tatapan datar namun menusuk milik Donghyuck.
"Ahh...Khaos...dia benar-benar menciptakanmu persis seperti dirinya." Ujar Nyx lagi dengan nada memujinya yang membuat Donghyuck berdecak kesal.
"Aku dan dia berbeda." Singkat Donghyuck dengan nada mengintimidasinya, yang lagi-lagi membuat Nyx tertawa renyah.
"Haha, tempramen kalian pun sama." Sahut Nyx, ia tidak berbohong. Sosok demon di depannya benar-benar menggambarkan sosok dari Khaos, Donghyuck adalah ciptaan Khaos yang paling sempurna. Demon bersurai ungu tersebut pun mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak menyukai topik pembicaraan mereka saat ini.
Nyx yang menyadari perubahaan ekspresi dan amarah sang lawan bicara pun mengulas senyum tipisnya dan menghela nafasnya. Sebenarnya tujuannya memanggil sang demon kemari bukan untuk ini. Ada hal yang jauh lebih penting saat ini.
"Tidak aku sangka kau benar-benar datang menemuiku. Aku kira kau tidak akan mengiyakan ajakanku." Nyx berbasa-basi yang membuat Donghyuck mulai gundah.
"Berhenti basa-basi, langsung pada intinya." Ketus Donghyuck yang membuat Nyx mengangkat salah satu alisnya.
"Aku tidak akan terlalu lama berbasa-basi. Aku hanya ingin memastikan kalau kau sudah mengetahuinya." Nyx akhirnya mulai membuka percakapan inti mereka yang gantian membuat Donghyuck mengangkat salah satu alisnya.
"Jika kau berhasil membangkitkan Khaos dengan tubuhmu sebagai wadahnya. Maka..."
"Aku akan mati, begitu kan?" Donghyuck memotong ucapan dewi malam di depannya yang mengundang kekehan ringan sang lawan bicara.
"Kau sudah tau ternyata. Dia benar-benar egois bukan? Menciptakanmu hanya sebagai wadahnya." Tanya Nyx dengan senyumnya, sedangkan Donghyuck lagi-lagi hanya berdecih.
"Aku tidak terlalu perduli." Singkat Donghyuck dengan wajah dan nada malasnya.
"Lalu apa yang kau pedulikan? Aku tebak...manusia itu bukan?" Nyx membuka suaranya lagi sembari melirik ke arah Donghyuck yang tengah mengeraskan rahangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monarch : Partie III ✓
FantasíaKehadiran sebuah kelompok misterius yang dipimpin oleh seorang paladin, mengincar Donghyuck untuk dijadikan sebagai second serfnya. Renjun pastikan, bahwa tidak ada satu pun monarch ataupun paladin yang bisa mengambil sang serf dari sisinya. [Hyuck...