Donghyuck menolehkan kepalanya ke arah belakang saat mendapati tempat tidak asing yang tidak lain adalah alam bawah sadarnya sendiri.
"Sudah aku katakan bukan? Kau tanpa kekuatanku bukanlah apa-apa bocah demon" ujar Khaos yang membuat Donghyuck mendengus kencang.
"Lalu? Kau tanpa tubuhku juga bukan apa-apa" balas Donghyuck dengan nada arogannya.
"Bahkan kau masih bisa sombong diakhir hayatmu huh?" Tajam Khaos yang tidak membuat Donghyuck merasa takut sedikit pun.
Demon bersurai ungu itu pun menghela nafasnya dan melangkahkan kedua kakinya untuk berjalan menjauhi Khaos yang masih setia berada di belakangnya. Hingga di langkah ketujuhnya, ia menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah belakang.
"Aku tidak akan pernah membiarkanmu menguasai tubuhku lagi" tajam Donghyuck yang kemudian kembali melangkah ke arah cahaya ungu yang berada di depannya. Meninggalkan Khaos yang tengah tersenyum lebar sembari menatap punggung Donghyuck yang semakin menjauh.
"Kita lihat sampai mana kau bisa menahan kekuatanku" monolog Khaos yang seketika menghilang begitu saja.
•
•
•Ten yang tengah duduk tak jauh dari tempat Donghyuck terbaring pun seketika melompat terkejut saat mendapati demon bersurai ungu itu tiba-tiba terbangun.
Ten membulatkan kedua matanya saat mendapati luka di sekujur tubuh milik Donghyuck menutup begitu saja, terlebih simbol kontrak di punggungnya yang tiba-tiba menyala sejenak.
"Ah...kau sudah bangun huh? Maaf kalau rekanku membawamu secara kasar dan tidak sopan" Jungwoo tiba-tiba muncul dengan senyum liciknya yang membuat Donghyuck mengepalkan kedua tangannya dan dengan cepat melesat ke arah Jungwoo sembari mencengram kuat leher sang paladin.
Jungwoo mengulas senyum miringnya saat mendapati tatapan penuh amarah milik Donghyuck. Ia melirik ke arah Ten yang kini sudah bersiap dengan roh pertamanya untuk menyerang Donghyuck. Donghyuck yang menyadari tatapan Jungwoo pun dengan segera membalikan kepalanya setelah melempar tubuh Jungwoo ke sembarang arah.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Ten yang kini tengah membantu Jungwoo yang terbatuk kencang akibat cekikan Donghyuck.
Donghyuck yang melihat keduanya pun segera mengangkat tangan kanannya ke arah Jungwoo dan Ten, seketika sebuah bola hitam dilapisi cahaya berwarna ungu terang terbentuk dari tangan Donghyuck. Namun Ten lebih dulu menahan serangan Donghyuck dengan mengarahkan roh pertama dan keduanya ke arah Donghyuck.
Chattel bersurai ungu itu sedikit mengerang saat mendapati roh seekor rubah menggigit tangan kanannya dan roh seekor ular berukuran cukup besar membelit kaki hingga ke pinggangnya.
"Ck, kalian benar-benar mengganggu" gumam Donghyuck yang kemudian mengangkat tangan kanannya ke arah atas, dan seketika angin berhembus kencang dan sebuah simbol yang mengeluarkan cahaya ungu muncul di udara, membuat dua roh milik Ten hancur begitu saja.
Donghyuck menatap datar Ten dan Jungwoo yang masih setia berdiri di tempatnya. Hingga tiba-tiba sebuah tangan menyentuh bahunya dan seketika kedua mata Donghyuck membulat sempurna saat merasakan bahunya terpelintir begitu saja.
"Hentikan Taeyong" perintah Jungwoo yang membuat Taeyong dengan segera melepaskan tangannya dari bahu Donghyuck, dan Donghyuck menjatuhkan tubuhnya diatas kedua lulutnya. Bahu kanannya benar-benar tidak bisa digerakan saat ini.
Donghyuck menatap tiga pemuda di depannya saat ini, entah siapa tiga pemuda tersebut. Namun kekuatan ketiganya berbeda dari dormigod atau pun demon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monarch : Partie III ✓
FantasyKehadiran sebuah kelompok misterius yang dipimpin oleh seorang paladin, mengincar Donghyuck untuk dijadikan sebagai second serfnya. Renjun pastikan, bahwa tidak ada satu pun monarch ataupun paladin yang bisa mengambil sang serf dari sisinya. [Hyuck...