Di dalam sebuah ruangan minim cahaya, dengan dinding yang terbuat dari batuan berwarna gelap. Terdapat sesosok pemuda bertubuh tinggi dengan pakaian hitamnya.
"Ah, putri dari Khaos menemuiku?" Tanya pemuda tersebut yang tidak lain adalah seorang dewa kegelapan.
Tidak ingin membuka suaranya, Nyx sang dewi malam pun segera melesat ke arah Clades dan mencengkram kuat leher sang dewa. Membuat Clades sedikit terkejut, namun ia mencoba menyembunyikan keterkejutannya itu.
"Kau dewa terbodoh yang pernah ada Clades." Tajam Nyx dengan netra hitamnya yang sudah mengobarkan amarah. Bukannya merasa takut, Clades malah terkekeh pelan dan menatap lamat netra hitam milik sang dewi malam.
"Karena kau peluang Khaos bangkit semakin besar." Nyx kembali membuka suaranya, ia bisa dengan jelas merasakan kekuatan Khaos semakin terpancar dari tubuh demon yang baru saja ia temui beberapa saat lalu itu.
"Ares, Hel dan Ker sudah musnah! Sekarang kau juga harus ikut musnah." Tajam Nyx yang kemudian melepaskan cengkramannya pada leher sang dewa kegelapan.
Clades yang mendengar penuturan sosok dewi di depannya pun meledakkan tawanya yang membuat amarah Nyx semakin menjadi-jadi.
"Bahkan dewa perang pun bisa dia kalahkan." Ujar Clades dengan tatapan dan nadanya yang terlihat berbeda dan sulit untuk diartikan.
"Kau terlalu meremehkannya dan kau juga terlalu meremehkan kesabaranku." Tajam Nyx dengan tatapan membunuhnya yang membuat Clades menahan nafasnya. Terlebih saat mendapati bayangan hitam besar mulai muncul di belakang tubuh sang dewi malam.
"Tidak, ja-...ARGHHHH!!!!"
Belum sempat Clades menyelesaikan ucapannya, bayangan besar milik Nyx sudah lebih dulu melahap tubuh sang dewa, menyisakan sebuah permata berwarna hitam pekat yang membuat sang dewi malam mengepalkan kedua tangannya.
Nyx memejamkan kedua matanya, ia menghirup udara di sekitarnya dan menghembuskannya lagi secara perlahan. Seketika atmosfer disekitarnya berubah dan sedikit menyesakkan.
"Aku pastikan kau tidak akan pernah bangkit lagi." Tajam Nyx entah pada siapa yang kemudian membuka kedua netranya, membuat bayangan hitam muncul melingkup tubuhnya dan begitu juga area sekitarnya. Menyisakan kegelapan, seperti malam tanpa rembulan.
Jungwoo menatap datar satu tempat kosong yang terletak tepat di depannya. Tempat yang seharusnya diisi oleh demon bersurai merah yang merupakan anggota timnya itu.
Merasakan atmosfer tidak mengenakan, Hyunjin pun berdeham kencang sembari menyenggol lengan sang saudari kembar, membuat Yeji membulatkan kedua matanya panik.
"Kau mau aku melakukan apa?! Aku juga takut!" Sewot Yeji dengan nada berbisik pada sang saudara kembar. Membuat Ten yang berada di sebelah sang dormigod kembar itu pum menghela nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monarch : Partie III ✓
FantasyKehadiran sebuah kelompok misterius yang dipimpin oleh seorang paladin, mengincar Donghyuck untuk dijadikan sebagai second serfnya. Renjun pastikan, bahwa tidak ada satu pun monarch ataupun paladin yang bisa mengambil sang serf dari sisinya. [Hyuck...