Karina masih terbaring di atas kasur, matanya terpaku ke arah pintu tempat Heeseung tadi menghilang. Ia mengerjap, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.
'Bagaimana bisa dia meninggalkanku sendirian dengan orang asing lainnya?' pikirnya gelisah.
"Heh? 'Urus wanita' maksudnya?" linglung Jungwon yang baru saja bangun, wajahnya terlihat setengah sadar dan kebingungan.
Heeseung tidak menjawab, hanya menunjuk ke arah kasurnya sebelum keluar, meninggalkan Karina dan Jungwon berdua di dalam kamar.
Dengan gerakan malas, Jungwon mendekat ke kasur Heeseung. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang wanita asing terbaring di kasur kakaknya itu, dengan penampilan yang sedikit... berantakan?
Melihat Jungwon hanya diam mematung, Karina mencoba bangun meski tubuhnya lemas. Ia pun menegurnya, "Bisakah kamu membantuku?"
"Oh? Ah..." Jungwon tampak terkejut dan buru-buru membantu Karina berdiri, meski masih tampak linglung.
"Terima kasih," ucap Karina sambil merapikan rambutnya yang kusut.
"Kamu... siapa?" tanya Jungwon, kini sepenuhnya sadar dan memperhatikan Karina dengan tatapan penuh tanya. Baginya, ini sangat aneh—Heeseung, yang terkenal enggan berurusan dengan wanita, malah membawa seorang wanita ke kamarnya. Bahkan Jungwon pun tidak pernah melihat kakaknya melakukan hal semacam itu.
"Aku Karina. Aku masuk dari pintu itu," jawab Karina sambil mengangguk ke arah pintu yang berada di ujung ruangan. Matanya mengamati Jungwon dari ujung kepala hingga kaki. Entah kenapa, Jungwon terasa lebih... aman dibandingkan Heeseung. Mungkin karena wajahnya terlihat lebih polos dan imut, ditambah lagi dia mengenakan piyama teddy bear yang membuatnya tampak menggemaskan.
Jungwon terdiam sejenak lalu tertawa kecut, memegang dahinya. 'Bodohnya aku berpikir bahwa Heeseung akan membawa wanita ke kamarnya. Pasti wanita ini adalah pembunuh yang dikirim permaisuri atau para selir.' Setelah bergumul dengan pikirannya, Jungwon melanjutkan, "Hahh... kamu bercanda? Pintu itu sudah lama terkunci, bahkan Heeseung hyung tidak bisa membukanya."
"Apakah permaisuri yang menyuruhmu untuk membunuh Heeseung hyung? Atau... para selir jelek itu?" Jungwon melanjutkan, menatap Karina dengan curiga.
"Sebenarnya, kenapa kalian terus menuduhku seorang pembunuh? Apa aku terlihat seperti pembunuh?" tegas Karina, tampak tidak terima.
"Mana ada pembunuh secantik aku!" lanjutnya dengan bangga. Di Seoul, setiap kali Karina mengatakan sesuatu diakhiri dengan kalimat 'secantik aku', orang-orang pasti langsung setuju. Namun, jawaban Jungwon kali ini membuatnya melongo tak percaya.
"Karena itulah, wanita cantik seringkali dikenal sebagai pembunuh yang sadis. Kalian yang cantik sangat cocok sebagai pembunuh bayaran karena selalu berhasil menipu dengan wajah cantik kalian." Jungwon tersenyum dengan tatapan tajamnya.
Tatapannya turun naik mengamati Karina dengan lebih serius, memperhatikan pakaian dan ekspresi gadis di depannya. Karina tampak terlalu berantakan untuk seorang pembunuh yang profesional. Pakaian yang dikenakannya terlihat aneh di mata Jungwon, terlalu kasual untuk seseorang yang ingin menghabisi nyawa seseorang.
"Kalau bukan pembunuh," ujarnya dengan ekspresi serius, "lalu apa yang kamu lakukan di sini?"
Karina menghela napas panjang. Rasa lelah mulai menyergapnya, tapi ia tahu ia harus menjelaskan diri jika ingin keluar dari situasi ini. Ia kembali duduk di atas kasur, sementara Jungwon masih berdiri di sampingnya, menunggu dengan sabar.
Sambil menundukkan kepala dan memainkan jarinya, Karina mulai menceritakan semuanya. Dari awal ia mendaki gunung, kemudian dikejar serigala, sampai akhirnya bertemu dengan Heeseung. Namun, ada satu hal yang ia sembunyikan—tujuan aslinya mendaki.
Setelah selesai bercerita, Karina menoleh untuk melihat reaksi Jungwon. Namun, alih-alih memperhatikan, Jungwon malah... tertidur?!
Karina menatapnya dengan tidak percaya.
#Revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood [HEERINA] END S1_REVISI
VampirePintu pembatas antara dua dunia terbuka karena setetes darah seorang wanita. "Apa kau percaya vampir?" Karina "Aku bahkan bisa memakanmu sekarang." HeeSeung #REVISI #NO PLAGIAT!!!