"Ayah tidak ingin kamu merasakan sakit dan kehampaan yang sama seperti Ayah saat kehilangan ibumu," lanjut sang Raja, menatap Heeseung yang terdiam dengan tatapan sulit diartikan.
Sejenak, keheningan menyelimuti mereka.
"Bagaimana Anda tahu semua ini?" akhirnya Heeseung memecah keheningan.
"Ingatan leluhur darah murni diwariskan kepada setiap keturunan darah murni. Termasuk wanita itu—dia pasti memiliki ingatan dari Putri Mahkota hingga ibumu," jawab sang Raja.
"Tidak, Anda pasti salah. Karina sama sekali tidak tahu apa-apa tentang semua ini. Dia bahkan tak bisa membuka ruangan milik ibu dengan keinginannya sendiri," ujar Heeseung, mulai gelisah.
"Jadi, wanita itu adalah Karina?" tanya Raja. "Ruangan itu terbuka karena naluri sang darah murni. Jika ingatannya belum terbuka, itu berarti ingatan tersebut masih terkunci. Itu lebih baik—kamu bisa mengembalikannya tanpa dia perlu mengetahui atau mengingat dunia ini," jelas Raja. Namun, Heeseung hanya diam, menatap lantai dengan pandangan kosong.
"Pangeran... jangan-jangan kalian sudah saling jatuh cinta?" tebak Raja.
Heeseung tetap diam, membuat sang Raja menghela napas. Dia berdiri, berjalan mondar-mandir di ruangannya.
"Lupakan perasaanmu sebelum semuanya semakin dalam, dan semakin sulit bagimu untuk melepaskannya. Jika kamu benar-benar mencintainya, biarkan dia pergi dan jalani kehidupan normalnya," kata Raja.
"Tapi bagaimana caranya? Karina bahkan tak bisa membuka pintu ruangan itu sendiri," lirih Heeseung, masih menatap lantai.
"Ada orang lain yang bisa membuka pintu itu," jawab Raja, mengakhiri kalimatnya dengan menggantung. Heeseung menatap Raja, menunggu penjelasan lebih lanjut. "Pangeran Ni-ki."
"Ni-ki? Bagaimana bisa?" tanya Heeseung bingung.
"Itulah kemampuannya. Tampaknya Pangeran Ni-ki mewarisi kemampuan Putri Mahkota. Tak ada yang menyadari hal ini kecuali ibumu. Aku sendiri hanya mendengarnya dari ibumu, tapi tak pernah melihatnya secara langsung," jelas Raja.
"Bukankah Ni-ki masih di akademi?" tanya Heeseung lagi.
"Pangeran Ni-ki akan kembali hari ini; mungkin dia tiba saat pesta dimulai. Jadi, temui dia di pesta nanti. Mengerti? Ini perintah, Pangeran Heeseung. Kembalikan wanita itu dan jangan jatuh hati padanya!" tegas Raja.
"Saya mengerti," jawab Heeseung pelan.
Heeseung tak menyangka akhirnya mendengar asal usul ibunya dari sang Raja. Meski begitu, penjelasan itu tak menghapus kegelisahan yang menghantuinya. Sambil tenggelam dalam pikirannya, ia memasang pakaiannya asal-asalan. Suara langkah pelan membuyarkan lamunannya; Karina tiba di ruangannya. Kehadirannya sedikit mengurangi kegelisahan yang menghimpit dadanya.
Heeseung tetap diam saat Karina dengan telaten membantu memasangkan atribut-atributnya. Beberapa kali Karina bertanya, dan Heeseung hanya menjawab singkat. Ia merasa bersalah melihat wajah kecewa Karina, tapi ia tahu harus mengubur perasaannya dalam-dalam dan memastikan Karina tak memiliki alasan untuk menyukainya.
Setelah Karina pergi, Heeseung memandang dasi yang kusut akibat genggaman Karina sebelumnya.
'Aku harus menemui Ni-ki secepatnya.'
"Sebelum itu, aku harus menyelesaikan masalah pertunangan ini dulu," gumam Heeseung.
Heeseung kemudian berteleportasi ke istana utama dan langsung menemui Raja. Saat tiba di ruangan sang Raja, ia mendapati Pangeran Jake tengah berbincang dengan ayahnya. Kedua vampir itu sedikit terkejut melihat kedatangan Heeseung, dan percakapan mereka pun terhenti.
"Wah, lihat siapa yang datang!" Jake menyeringai ke arah Heeseung.
"Jake-" lirih Heeseung, masih sedikit kesal dengan ksatria yang membocorkan hal-hal rahasia tentangnya.
"Bukankah lebih baik Raja yang tahu daripada Yang Mulia Permaisuri?" potong Jake sambil terkekeh kecil.
Kata-kata itu mengingatkan Heeseung bahwa meskipun Jake telah menyebabkan masalah, berkatnyalah Heeseung akhirnya mengetahui asal usul ibunya dan Karina. Meski begitu, perasaan kesal tetap menyelinap di dadanya.
Tanpa berpikir panjang, Heeseung mendekati Jake dan mencengkeram kerahnya. Keduanya saling menatap dingin sebelum Heeseung mendecak dan melepaskan cengkeramannya, lalu beralih menatap sang Raja.
"Bisakah Anda membatalkan pertunangan dengan Putri Minji?" tanyanya tiba-tiba. "Saya tidak ingin mengecewakan Jungwon," tambahnya.
"Apa hubungannya dengan Pangeran Jungwon?" tanya Raja, tampak bingung.
"Karena Putri Minji adalah kekasih Jungwon," jawab Jake sambil merapikan pakaiannya yang sedikit kusut akibat cengkeraman Heeseung.
"APA?!" Sang Raja menggebrak meja kerjanya, membuat kedua pangeran itu tersentak. "Bagaimana bisa?" tanyanya.
"Mereka berkencan sejak bertemu di akademi," jawab Jake santai.
Raja hanya bisa memijat pelipisnya, frustasi dengan kenyataan baru yang terungkap. Tak cukup dengan masalah Heeseung yang membawa manusia ke istananya, kini ada pula hubungan antara Pangeran Jungwon dan Putri Minji, yang seharusnya ditunangkan dengan Heeseung. Jake tampaknya memiliki lebih banyak informasi dari siapa pun.
"Siapa saja yang tahu soal ini? Dan bagaimana kalian mengetahuinya?" tanya Raja bertubi-tubi.
"Tenang saja. Tak ada yang tahu kecuali kita bertiga dan pasangan itu. Heeseung hyung tahu langsung dari Jungwon, dan saya hanya kebetulan mendengarnya," jawab Jake sambil mengedikkan bahu, diiringi tatapan tajam Heeseung.
"Jadi, bisakah Anda membatalkannya... Ayah?" pinta Heeseung. Jake pun hanya bisa memandang dengan rahang terjatuh, tak percaya mendengar panggilan itu.
'Heeseung, yang egois dan penuh harga diri itu, memanggil Yang Mulia dengan panggilan Ayah?' pikir Jake dalam hati, terkejut.
Raja berdehem, "Seharusnya kamu memberitahuku soal ini lebih awal jika Putri Minji adalah kekasih Pangeran Jungwon. A-ayah akan membicarakannya dengan Grand Duke," jawab Raja, berusaha menahan senyum yang tak tertahankan.
#Revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood [HEERINA] END S1_REVISI
VampirosPintu pembatas antara dua dunia terbuka karena setetes darah seorang wanita. "Apa kau percaya vampir?" Karina "Aku bahkan bisa memakanmu sekarang." HeeSeung #REVISI #NO PLAGIAT!!!