CHAPTER 16. MAIN PALACE

881 96 2
                                    

Di Istana Ketiga yang biasanya sunyi, kini suasana menjadi berisik hanya karena seorang wanita yang tengah berlarian ke sana kemari.

"NONA!" teriak Berty, pelayan setia Heeseung, sambil mengejar Karina yang untuk ketiga kalinya hari ini berlarian mengelilingi istana tanpa henti. Sebagai vampir biasa, Berty hanya bisa berlari sambil menghela napas mengikuti Karina yang tampak senang dikejar. Melihat Berty yang bersusah payah mengejarnya, Karina justru semakin mempercepat langkahnya, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan Berty masih mengejarnya.

Namun tiba-tiba, bruk!

Karina menabrak seseorang hingga terduduk, Karina meringis, mengusap hidungnya yang sakit. Berty segera berhenti di samping Karina, memastikan kondisinya. "Nona, Anda baik-baik saja?"

Karina hanya mengangkat jempolnya tanda baik-baik saja. Ketika ia mendongak, ia melihat Heeseung berdiri di hadapannya, mengenakan pakaian yang lebih rapi daripada biasanya, bahkan rambutnya ditata dengan sempurna.

"Apa kamu anak kecil, berlarian seperti itu di istana?" tanya Heeseung dengan nada datar, tatapannya dingin.

"Aku hanya ingin bertemu denganmu," jawab Karina sambil masih mengusap hidungnya. Heeseung menghela napas panjang, lalu bertanya, "Ada apa? Apa yang kamu inginkan?"

"Kapan kita akan mulai melakukan penelitian?" tanya Karina dengan antusias, matanya berbinar.

"Penelitian?" Heeseung tampak bingung.

"Iya! Penelitian untuk membuka pintu ruangan di kamarmu," Karina menjelaskan penuh semangat.

"Aku dan Jungwon yang akan melakukannya. Kamu hanya perlu diam dan menunggu dengan tenang, mengerti?" jawab Heeseung dengan nada tegas.

Ketika Heeseung hendak berjalan melewatinya, Karina segera menahan lengannya. "Tidak bisa begitu! Ini berhubungan denganku juga, jadi aku harus ikut. Aku bisa mati bosan kalau harus menunggu terus," protes Karina. 

Merasa Karina terlalu menempel pada lengannya, Heeseung dengan pelan melepaskan genggaman Karina. Melihat Heeseung yang sedikit menjauh, Karina menunduk kecewa. Namun, tatapan sedih itu membuat Heeseung akhirnya mengalah.

"Jungwon akan datang besok. Jadi, bersiaplah," ucap Heeseung sebelum melanjutkan langkahnya meninggalkan Karina. Mendengar itu, Karina langsung bersorak senang. "Kamu sudah janji ya! Berty adalah saksinya! Jadi jangan sampai kamu ingkar," serunya sambil melambai.

Heeseung hanya menggelengkan kepala, heran melihat tingkahnya. Sementara itu, Karina melompat-lompat kegirangan sebelum tiba-tiba berhenti. "Tapi, dia mau ke mana dengan pakaian rapi seperti itu?" tanyanya pada Berty.

"Mungkin Pangeran pergi ke Istana Utama. Biasanya Pangeran hanya rapi jika hendak bertemu Yang Mulia Raja," jawab Berty sambil ikut memandang ke arah Heeseung.

Saat ini, Heeseung sudah berada di depan pintu Istana Utama. Begitu pintu terbuka, pemandangan pertama yang ia lihat adalah para pelayan yang sibuk menyiapkan pesta. Mereka begitu sibuk hingga tak menyadari kehadirannya, sampai salah satu pelayan tak sengaja melihatnya dan segera membungkuk hormat, "Selamat sore, Pangeran."

Pelayan lain yang mendengar ucapan itu segera membungkuk hormat, dan Heeseung hanya melambaikan tangan, mengisyaratkan agar mereka melanjutkan pekerjaan. Ia lalu berjalan menuju ruang kerja sang Raja. Di depan pintu, dua pengawal berjaga, dan begitu melihat Heeseung, mereka segera membungkuk.

"Yang Mulia Raja, Pangeran Heeseung datang," ujar salah satu pengawal, menginformasikan.

"Biarkan dia masuk," suara Raja terdengar dari dalam.

Kedua pengawal membuka pintu untuk Heeseung, dan begitu masuk, ia disambut langsung oleh sang Raja, "Setelah mengirim lima pengawal untuk menyampaikan pesan, akhirnya kamu datang juga, Pangeran."

Heeseung menundukkan kepalanya sopan. "Hal penting apa yang ingin Yang Mulia bicarakan?" tanyanya tanpa basa-basi.

Raja tersenyum kecil, "Seperti biasa, kamu tetap tak pandai berbasa-basi... persis seperti ibumu, Suyeon."

Heeseung hanya menatapnya tanpa ekspresi, menunggu sang Raja melanjutkan. Raja menatapnya sejenak, lalu mulai berbicara dengan nada serius.

"Aku ingin menjodohkanmu dengan putri dari keluarga Grand Duke, Putri Minji," ucap Raja tiba-tiba, tatapannya penuh keseriusan.

Heeseung terdiam, ekspresinya tetap datar, namun di dalam benaknya, berbagai pemikiran bergejolak mendengar keputusan mendadak ini.




#Revisi

The Blood [HEERINA] END S1_REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang