CHAPTER 20. MAYBE

842 97 2
                                    

19.45 PM

"Jadi, yang membuat Hyung kehilangan kendali adalah darah Karina?" tanya Jungwon kepada Heeseung.

"Yah, kurasa begitu," jawab Heeseung singkat.

Mereka berdua terdiam, kembali larut dalam pikiran masing-masing, berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang memenuhi benak mereka. Jungwon teringat sesuatu saat dia membayangkan Karina berasal dari dunia lain. Seolah ada kemungkinan lain yang mendadak terpikirkan olehnya.

"Hyung, dari mana asal Lady Lee sebenarnya?" tanya Jungwon tiba-tiba, memecah keheningan.

Di Istana Utama

Suara ketukan terdengar dari arah jendela. Seorang wanita anggun berjalan mendekat dan membuka jendela, di mana seorang pria berpakaian serba hitam muncul dengan hormat.

"Salam kepada Yang Mulia Permaisuri," ucap pria itu, lalu ia masuk setelah diizinkan oleh Permaisuri.

"Bagaimana situasi di istana anak itu?" tanya Permaisuri sambil duduk di sofa tunggalnya. Pria itu berdiri tegap di hadapan Permaisuri.

"Ada sesuatu yang aneh di sana, Yang Mulia," jawabnya, membuat Permaisuri mengernyitkan dahi.

"Aneh bagaimana?" tanya Permaisuri, penasaran.

"Istana itu biasanya sunyi, suram, dan tak berjiwa. Namun... beberapa hari terakhir ini, istana itu terasa lebih cerah. Ada aura segar yang hidup di dalamnya. Yang paling aneh, Pangeran bahkan memanggil kembali pengasuh lamanya yang sudah pensiun."

"Pengasuh? Maksudmu Berty? Mengapa tiba-tiba? Bukankah anak itu sendiri yang meminta Raja mempensiunkan pengasuhnya dulu?" Permaisuri tampak cemas.

Pria itu melanjutkan penjelasannya, "Sejak kembali, pengasuh itu tak pernah meninggalkan istana. Dan ketika saya mencoba menyelidiki lebih jauh, ternyata Pangeran sudah memasang pembatas aura di sekitar istana. Pembatas itu bertindak sebagai alarm jika ada orang asing mendekat, sehingga saya tidak bisa mengamati lebih dekat."

"Selama ini, dia tak pernah sewaspada itu. Ada sesuatu yang ia sembunyikan," geram Permaisuri. "Cari tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam istana! Bagaimanapun caranya!"

"Saya mengerti, Yang Mulia, tetapi..." Pria itu terlihat ragu, menggaruk lehernya sambil menatap Permaisuri penuh harap. Menyadari maksudnya, Permaisuri menghela napas, lalu mengeluarkan sekantong koin dari balik gaunnya dan melemparkannya kepadanya.

"Saya akan melakukannya dengan baik," ucap pria itu dengan semangat.

"Harus! Cari tahu semua yang terjadi di dalam istana itu!" titah Permaisuri, sambil mengibaskan tangannya sebagai isyarat agar pria itu pergi. Pria itu pun segera keluar melalui jendela, meninggalkan Permaisuri yang kembali tenggelam dalam pikirannya.

"Anak itu benar-benar sulit ditebak. Menyebalkan!" gumamnya sambil menggigit kuku, cemas.

Heeseung berbaring di atas sofa empuknya, memikirkan kata-kata Jungwon yang terus terngiang dalam benaknya.

Flashback On

"Hyung, aku sudah mencari informasi tentang Lady Lee sejak beliau wafat. Aku bahkan mencarinya di seluruh wilayah manusia, hingga ke pelosok terpencil. Tapi... tidak ada satu pun informasi yang kutemukan. Seolah-olah Lady Lee bukan berasal dari dunia ini," jelas Jungwon serius.

"Apa Hyung tidak pernah berpikir bahwa Lady Lee mungkin berasal dari dunia lain seperti Karina?" tanya Jungwon dengan nada frustrasi.

Heeseung terdiam sejenak, kemudian bergumam, "Ibuku pernah bilang..." Ia menggantungkan ucapannya, menelan ludah sebelum melanjutkan, "bahwa... dunianya sangat membosankan."

Heeseung menarik napas panjang, mengingat masa kecilnya ketika ibunya kerap bercerita tentang dongeng yang sulit ia pahami.

"Kenapa harus kata 'dunianya'? Kalau Lady Lee berasal dari sini, beliau seharusnya menyebutkan 'negaranya' atau 'desanya'. Hyung, coba ingat lagi! Pasti Lady Lee pernah menceritakan sesuatu tentang asal-usulnya," desak Jungwon.

Heeseung berusaha keras mengingat kenangan bersama ibunya, tapi semuanya terasa samar, seolah tertutupi kabut tebal di benaknya.

"Aku perlu istirahat untuk mengingat semuanya," ucap Heeseung, mengusap wajahnya dengan kasar. Jungwon, yang melihat kekacauan batin Heeseung hanya karena dugaan yang ia kemukakan, mengangguk paham lalu bangkit berdiri.

"Baiklah, sampai jumpa besok," ujarnya, sebelum menghilang dari ruangan Heeseung.

Flashback Off




#Revisi

The Blood [HEERINA] END S1_REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang