Ada banyak stand di mana-mana.Waktu berlalu begitu cepat sehingga aku tidak menyadari bahwa ini adalah minggu bazar.
Lisa dan aku saat ini sedang menjaga stan bagian kami bersama Jisoo. Kami menjual berbagai jenis street food dan finger food. Uang yang kami dapatkan akan kami belikan makanan kemudian kami akan memberi makan anak-anak di jalanan. Itulah yang aku dan teman sekelasku setujui, termasuk guru kami.
"Di mana Seulgi dan kawan kawannya?" Lisa bertanya dengan tidak sabar "Mereka seharusnya ada di sini untuk gantian berjaga."
Ya kami akan bergiliran untuk menjaga stan.
"Jisoo, kirim pesan padanya buruan" perintahnya.
"Kenapa bukan kamu saja yang mengirim pesan padanya!?"
Jika kalian tidak tau, keduanya adalah anjing dan kucing. Aku tidak tahu mengapa darah keduanya begitu panas satu sama lain. Mereka berdua padahal terlihat cocok.
"Bukan tanggung jawabku" kata Lisa.
"Buang ponselmu, percuma saja tidak berguna!" jawab Jisoo.
"Hei! Ini iPhone 13 dan kamu akan membuangnya begitu saja? Bisakah kamu membuangnya?"
"Melemparmu juga sekalian aku bisa"
"Hei! Apa yang kalian berdua lakukan? Kalian selalu bertengkar. Apakah kalian tidak bosan melakukan itu?" Aku memberi tahu mereka.
"Never!"
Menghela napas
"Hai banjang" sapa Jennie yang aku balas hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Ah untung sekali kou datang.. Kamu urus ini dulu ya" kata Lisa.
"Kemana yang lain?"
"Aku juga tidak tahu".
"Kami sudah menunggu di sini untuk sementara waktu sekarang" Jisoo berbicara.
Dia berbalik menghadap V " Sayang, apakah tidak apa-apa? Mereka membutuhkanku di sini"
"Oh Tidak apa-apa. Aku akan bersamamu disini" kata V.
"Tidak perlu sayang.. Pergi saja cari temanmu. Sampai jumpa nanti"
"Kamu yakin?" Jennie hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban "Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa lagi"
Aku memalingkan wajahku dari mereka ketika V mencium bibir Jennie.
"Bye. Love you" mereka melepaskan tangan satu sama lain "love you too"
Dia berdehem saat dia menghadap kami. "Jadi..."
"Aku akan pergi" kata Lisa
"Terima kasih Jennie. Aku berhutang padamu" dia mengedipkan mata pada Jennie.
Jennie hanya terkekeh.
"Oke bye" ucapnya selamat tinggal pada Lisa.
Jennie menatap Jisoo "bagaimana denganmu Jisoo? kamu tidak pergi?"
Jisoo menatapku "Apakah tidak apa-apa, banjang?"
"Kenapa tidak apa-apa?" Jennie segera bertanya.
"Tidak apa-apa Jisoo, kamu bisa pergi" kataku.
"Baiklah.. Ketika aku melihat yang lain aku akan memberitahu mereka untuk menggantikanmu di sini"
Aku hanya tersenyum padanya.
Dia mengucapkan selamat tinggal kepada kami dan pergi. Jennie dan aku baru saja ditinggal di stan kami.
Dia memindahkan kursi lebih dekat padaku lalu duduk di sebelahku. Kami berdua terdiam. Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Aku pikir dia juga sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tiba-tiba Cinta
Fiksi PenggemarSupranatural, Romance. TIDAK! Dia tidak boleh memakai cincin itu. "Aku bilang lepaskan" "Aku tidak bisa melepasnya" "Kamu seharusnya tidak memakai itu" "Dan kenapa begitu?" "Itu bukan cincin biasa... ... itu cincin cinta".