XII. Failed

540 58 3
                                    

"gimana dong kak?"

Kepalanya menyandar dibahu sang kekasih, pikirannya kacau saat ini karena permasalahan yang tidak pernah ia duga. Awalnya hanya ingin menghubungi sahabatnya pasca ia tinggalkan Junkyu bersama dengan para gadis itu, namun tidak pernah Jihoon kira semuanya akan menjadi rumit karena mulutnya yang tidak bisa ia kendalikan.

Ia memang mengaku jika apa yang diucapkannya itu salah, tidak sepantasnya kalimat itu tercetus dari bibirnya. Jihoon yang paling tahu Junkyu, ia selalu meyakini hal itu. Tidak ada seorangpun yang lebih tau bagaimana Junkyu menjalani hari-harinya, apa saja yang sudah lelaki itu hadapi dan bagaimana usahanya untuk bangkit, Jihoon tau semuanya. Namun ternyata ia menyadari, tidak ia mengerti Junkyu sebaik itu.

"sayang, aku ga paham kenapa kamu sampe bisa bilang kaya gitu ke Jun. Tapi aku yakin, dalam hati kamu, kamu punya niat baik buat Jun. Kamu sahabat dia, kamu orang terdekat dia setelah adiknya dan Haruto" ucap kekasih Jihoon itu menenangkan. Bertengkar dengan Junkyu bukanlah sesuatu yang biasa bagi Jihoon, katakanlah keduanya memang sering beradu mulut, namun tidak pernah keduanya benar-benar bertengkar sampai saling mendiamkan seperti yang tengah Junkyu lakukan kepada Jihoon.

"kak, aku cuma ga mau Junkyu kenapa-kenapa lagi. Udah cukup sekali aja dia hancur, jangan lagi. Itu yang mau aku kasih tau ke Jun, tapi mulut aku ini emang dasar julid banget ga bisa mikir dulu sebelum ngucap" Jihoon tepuki mulutnya beberapa kali, melampiaskan rasa marah pada dirinya sendiri. Kalau bisa ingin ia jahit mulutnya itu sekarang juga.

"nanti aku bantu bicara sama Jun, lain kali coba di pikir dulu makanya ya kalo mau ngomong. Tapi aku yakin kok Jun pasti nanti ngerti, dia sahabat kamu Ji, udah dari lama juga" sambil ia elusi puncak kepala yang kekasih, Hyunsuk coba menenangkan kekasihnya. Ada perasaan gemas saat melihat Jihoon mempoutkan bibirnya seperti sekarang, jika tidak ingat Jihoon tengah dilanda gelisah karena masalah yang sedang menimpa kekasih hatinya, mungkin sudah ia terjang pemuda manis di hadapannya itu.

"udah ah ga usah manyun-manyun, bikin aku gemes tau ga"

"besok bantuin bilang ke Jun, aku ga bisa marahan lama-lama sama dia" Jihoon peluki tubuh kekasihnya dari samping, beruntung sekali ia bisa mempunyai seseorang yang seperti Hyunsuk di hidupnya. Seseorang yang selalu ada untuk Jihoon di situasi apapun, seseorang yang mempunyai pemikiran dewasa, yang tentu saja siap melakukan apapun untuk kesayangannya.

 Seseorang yang selalu ada untuk Jihoon di situasi apapun, seseorang yang mempunyai pemikiran dewasa, yang tentu saja siap melakukan apapun untuk kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Udara segar masuk melalui celah jendela, matahari mulai menyorot, menunjukkan kekuasaannya kepada alam semesta. Pagi yang cukup baik untuk memulai hari jumat ini. Namun nyatanya pagi yang tenang ini tidak Haruto rasakan begitu baik untuknya, kepalanya terasa agak berdenyut sakit. Semalam ia sulit untuk tidur, entah mengapa, tapi seperti ada perasaan gelisah yang terus merayapi benaknya.

Sepulang ia dari nongkrong bersama ketiga sahabatnya, Haruto terus mencoba mengirimi Junkyu pesan. Ia rindu, sudah terhitung 1 minggu ini keduanya tidak bersua, bahkan berjumpa pun tidak. Terkadang Haruto hanya melihat Junkyunya dari kejauhan, seperti kemarin saat ia menjemput Wony di cafe yang terletak di sebelah universitas. Haruto hanya melihati Junkyu yang tengah asik berbagi tawa dengan Liz.

Friends with Benefitsㅡ harukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang