II. Affection

1.3K 106 5
                                    

"aku mau minta anterin pulang, kita udah lama ga ketemu kan sayang"

"iya Won, tapi aku makan dulu ya sama Jun. Abis itu aku anter kamu balik sambil jalan ke basecamp nanti ya" mendengar suara Wony saja sudah bisa membuat Haruto merasa senang, entah mengapa rasanya tenang sekali mendengar lembutnya suara gadis dari seberang telepon itu. Apalagi mengingat fakta jika dia lah yang menjadi lelaki paling beruntung dari sekian banyak lelaki yang mengejar Wony. Menjadi kekasih si cantik itu tentu bisa menjadi kebanggaan bagi Haruto, tentu saja.

"kamu lagi sama Kak Jun?" tanya Wony

"iya baby, ga papa kan?"

"ya ga papa, kalo kamu lagi sama Kak Jun yaudah aku pulang sama Yujin aja Haru" tentu saja pertanyaan Haruto tadi sudah sangat jelas ia ketahui jawabannya, Wony bukanlah tipikal kekasih yang mengekang atau mengatur apa yang harus dan tidak boleh dilakukan Haruto. Apalagi jika itu sudah berhubungan dengan para sahabatnya, Wony akan memberikan Haruto ruang pribadi dengan mereka dan bahkan ia tidak ingin jika harus mengganggu waktu Haruto jika sedang bersama Junkyu, atau bersama sahabatnya yang lain dari geng Serbuk Surga misalnya.

"ga papa sayang... Aku anter aja dulu, baru abis itu aku ke basecamp ga papa kok"

"ga Haru, ga papa. Yaudah ini Yujin udah disini. Kamu hati-hati ya love"

"iya love, yaudah ini aku udah sampe di kelas Jun. Udah dulu ya" lelaki jangkung itu berniat menutup sambungan telepon itu sebelum panggilan Wony membuatnya mengurungkan niat "oh Haru..." sahut Wony cepat "sekalian nanti tanyain ke Kak Jun yaa yang waktu itu aku omongin" lanjutnya. Meminta kejelasan dari lawan bicaranya tentang obrolan beberapa waktu lalu tentang kakak tingkat dan juga sahabat baik kekasihnya, Junkyu.

"iya nanti aku coba tanyain lagi ya, yaudah aku tutup ya" jawab Haruto yang setelahnya ia benar-benar memutus teleponnya. Ia jadi teringat pembicaraannya dengan Junkyu kemarin di basecamp, pembicaraan yang memang tidak membuahkan jawaban yang pasti dari Junkyu. Bahkan lelaki tampan itu terkesan tidak perduli dengan apa yang Haruto coba sampaikan, atau lebih tepatnya apa yang coba Wonyoung sampaikan melalui Haruto. Oke, ntar coba gua omongin lagi sama Jun deh pikirnya saat nanti keduanya sudah di basecamp, tempat Haruto dan teman-temannya berkumpul untuk sekedar bercengkrama setelah seharian berkutat dengan mata pelajaran di kampus.

 Oke, ntar coba gua omongin lagi sama Jun deh pikirnya saat nanti keduanya sudah di basecamp, tempat Haruto dan teman-temannya berkumpul untuk sekedar bercengkrama setelah seharian berkutat dengan mata pelajaran di kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selesai dengan urusan perut, kedua sahabat baik itu berlalu pergi menuju basecamp yang di sana sudah ada ketiga anak lainnya, yaitu Jeongwoo, Jaehyuk dan Asahi. Rumah yang memang sejak 2 tahun terakhir Haruto alih gunakan, dari yang semula adalah rumah tempat sopir pribadi dari keluarganya, yang semula bertugas mengantarkan sang Papa bekerja, mengantarkan Haruto kecil ke sekolah, atau mengantarkan sang Mama kemanapun beliau hendak bertandang. Sopir yang sebenarnya sudah bekerja lumayan lama dengan keluarga Watanabe itu harus terpaksa diberhentikan dari pekerjaannya. Mungkin semenjak Haruto beranjak semakin dewasa, ia sudah tidak lagi menggunakan jasa sopir pribadi. Ia sudah besar, sudah bisa mengendarai mobil sendiri, pikirnya. Atau semenjak kedua orangtuanya meninggalkan Haruto seorang diri di dunia.

Friends with Benefitsㅡ harukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang