Tok tok tok
Beberapa kali Junkyu ketuk pintu kayu itu, mengubur dalam-dalam rasa malu yang tadi seperti sudah menunjuk tepat di depan mukanya. Ingin ia kemasi barang-barangnya dan segera meluncur pergi ke Pluto saja saat itu juga, udah ga ada muka gua.
"kenapa kak?" gelagapan Junkyu saat pintu itu terbuka, terlihat tubuh jangkung pemuda yang tadi memergokinya dan Haruto tengah saling bercumbu di atas sofa dengan posisi yang sangat intim. Bisa Junkyu lihat senyum samar dan ditahan. Beneran harus ke Pluto ini mah gua, malu banget anjing bego umpatnya pada diri sendiri yang tidak terputus sejak 20 menit yang lalu.
"lo udah makan?"
"belum, tadinya mau cari makan, tapi ga jadi" sesekali pemuda tinggi itu melirik ke arah Haruto yang masih dengan santainya duduk dan melipat kedua tangannya di depan dada. Wajahnya ia buat sedatar mungkin, matanya menatap lurus dan tajam pada televisi yang sedari tadi menjadi saksi bisu bagaimana mereka berdua saling menumpahkan hasratnya. "nanti gua nitip Doyi aja kak" lanjut pemuda itu sambil sesekali ia garuki bagian belakang kepalanya. Sudah pasti bukan karena ketombe, tapi rasa canggung yang tercipta di antara dirinya dan Junkyu saat ini.
"ntar gua bilangin Doyi ya, sambil sekalian dia beli stok camilannya" yang diajak bicara hanya mengangguk, menandakan ia paham pada apa yang Junkyu katakan.
"lo kalo bosen dikamar... Join sama kita aja, ngobrol-ngobrol depan Hwan" demi Tuhan Junkyu tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Atmosfer saat ini membuatnya jadi mati kutu dan dengan bodohnya malah mengatakan hal itu. Bahkan sedari tadi pemuda yang diketahui bernama Junghwan itu sudah menahan hasratnya untuk tertawa terbahak, tahu jika pasti kakak sepupunya itu akan malu setengah mati karena kegiatannya tadi tengah Junghwan pergoki. Dan apa itu, bergabung bersama mereka berdua? No way! Bukankah itu justru akan membuat suasana menjadi semakin canggung bagi ketiganya? Lagi pula Junghwan tidak mau mengganggu dua orang yang terngah bermesraan, ia cukup tahu diri.
"ga kak, gua dikamar aja ga papa" ucap Junghwan sambil ia pusatkan pandangannya kini ke arah Haruto yang jelas sekali gurat kekesalannya, gemeletuk gigi-giginya menahan rasa ingin menonyor sepupu dari Junkyu tersebut. "bro, gimana kabar nih? Keknya makin seneng aja gua liat-liat" lanjut Junghwan sambil setelahnya ia pamit dengan Junkyu untuk kembali masuk ke kamarnya. Sedangkan yang diajak bicara hanya bisa mendengus, tersenyum miring karena pertanyaan yang Junghwan utarakan padanya "anak setan" umpatnya. Haruto mencebik, kesal sekali karena kehadiran Junghwan yang tiba-tiba, kini Junkyu menjadi canggung kepadanya.
Bisa Haruto lihat, sahabatnya itu kini seperti orang ling-lung. Mondar-mandir di ruang utama unit apartemennya, atau mengitari sofa yang kini tengah Haruto duduki. Sesekali membuka lemari pendingin, menuang air mineral untuk diminum dirinya sendiri. Terlihat seolah seperti orang yang menanti salah satu keluarganya keluar dari ruang operasi. "duduk Jun, lo ngapain muter-muter gitu sih?" Haruto pusing melihat tubuh Junkyu yang masih saja tidak bisa diam, "duduk sini" lelah dengan tingkah polah Junkyu, akhirnya Haruto tarik tangan seputih susu itu dan menarik tubuhnya untuk duduk tepat di sebelahnya.
"apasih Ru" Junkyu meronta menarik tangannya yang tengah Haruto genggam, takut jika ada yang melihat keduanya sedang bercumbu seperti tadi. "si Junghwan sejak kapan disini? Ngapain itu anak di apart lo?" gatal mulutnya ingin bertanya, kenapa tiba-tiba saja sepupu dari Junkyu itu ada disini?
"sejak tadi siang, gua juga kenapa bisa lupa sih Hwan disini. Padahal gua sendiri yang telepon Jeongwoo dan nyuruh dia buat nganterin Doyi jemput Hwan"
Dahi Haruto mengerut, oh jadi si monyet nganterin Doyi, terus maksud dia apaan tadi waktu bales imess gua kaya gitu? Gumam Haruto dalam pikirannya sendiri. Ingatkan ia agar saat bertemu sahabatnya itu nanti untuk menjitak kepalanya atau menendang bokongnya karena telah berbohong. "jadi lo tadi telepon Jeongwoo karena minta dia anterin Doyi? Jemput Junghwan?" tanya pemuda jangkung itu sambil ia lihati air muka Junkyu yang masih terlihat gurat kepanikannya. "iya, tadinya gua sama Doyi mau jemput tapi mobil gua tadi bocor di kampus. Yaudah akhirnya gua mintol sama Jihoon, tapi ternyata mobilnya di pake Jeongwoo, yaudah gua telepon Jeongwoo buat minta tolong jemput Doyi di kampus terus ke airport buat jemput Hwan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Benefitsㅡ harukyu
FanfictionApa yang salah dari memiliki teman yang menjadi tempat saling berbagi? Berbagi suka, duka, kenyamanan dan juga... Perasaan? Tidak, kami hanya teman dekat, tidak lebih dari itu. We are just friends. Jealous? Im not! She is my girlfriend. Original sto...