Hari ini mungkin akan menjadi hari tenang bagi Jeongwoo, Asahi dan Jaehyuk. Acara berkumpul para pemuda yang biasa mereka sebut sendiri sebagai geng Serbuk Surga itu akan terasa damai tanpa gangguan dua manusia yang akan bermesraan di depan mata. Jangan salah paham, ketiganya tidak membenci saat Haruto bersama Junkyu saat sedang bersama. Ada kalanya mereka berlima berkumpul layaknya perkumpulan anak laki-laki yang saling bercanda dan mengobrol ngalor ngidul satu sama lain, ada kalanya juga Junkyu ikut bersama ketiga lainnya saja ke basecamp itu saat Haruto sedang tidak bisa ikut berkumpul bersama atau sedang bersama kekasihnya, Wonyoung.
Wonyoung sendiri memang tidak pernah mau diajak untuk ikut ke basecamp tersebut, takut ganggu, begitulah katanya saat Haruto membujuk si cantik untuk ikut bergabung bersama para sahabatnya. Haruto merasa terberkati memiliki kekasih cantiknya itu, sangat pengertian dan sungguh gadis yang sangat manis, hampir tidak pernah merepotkannya walaupun Haruto tidak akan keberatan untuk direpoti Wony.
Yah, kali ini ketiga pemuda lainnya itu akan merasa sedikit tercerahkan pandangannya, tidak akan mereka lihati dua orang yang katanya sahabat baik namun saling memeluk, saling mencumbui satu sama lain. Tidak, bukan mereka tidak suka, mereka hanya sedikit kesal. Apakah kedua orang tersebut lupa jika kita adalah seorang jomblo yang tentunya akan merasakan iri saat melihat dua orang saling memeluk dan menyiumi? Begitulah kira-kira yang Jeongwoo, Asahi dan Jaehyuk pikirkan.
Junkyu kali ini tidak bisa ikut untuk bergabung bersama mereka, katanya tugasnya sudah menggunung, bukan lagi menumpuk. Untuk kali ini Junkyu akan mengerjakannya, begitulah yang Junkyu katakan. Entah pada kenyataannya apakah ia akan benar-benar mengerjakannya atau tidak.
"hai Haruto, lama baru keliatan" terdengar sapaan dari rumah sebelah saat baru saja Haruto memarkirkan sepeda motor miliknya di halaman basecamp. "hai Chae, lo yang baru keliatan gua mah sering kesini kali" itu adalah Chaeryoung, anak dari pak Jinan tetangga rumah sebelah. Chaeryoung memang sudah mengenal Haruto, mungkin karena pak Jinan sering bertegur sapa dengan Haruto dan berakhir ia mengenal baik keluarga pak Jinan. Chaeryoung juga anak yang asik, tidak ada salahnya juga untuk berteman dengan gadis itu, pikir Haruto.
"masa sih? Gua baru liat lo deh"
"ya lo mah ngurung di kamar mulu sambil twitteran, gimana mau liat gua" jawab Haruto sambil ia mendekat, melihati apa yang sedang Chaeryoung lakukan. "ngapain Chae?" tanya Haruto basa-basi.
"mandiin kembang nih, biar cantik kek gua" jawab Chaeryoung sambil ia terkekeh, menambah kesan cantik pada wajah orientalnya.
"yailah kembang kok dimandiin, noh motor gua aja dimandiin sana"
"mau bayar berapa? 500 ribu, sini gua mandiin motor lo" sambil berkacak pinggang gadis itu, bibirnya terus menyunggingkan senyum yang tidak pernah luntur barang sedetikpun. "btw, lo ga sama pacar lo nih, tumben" tanya Chaeryong yang sukses membuat Haruto mengerutkan dahinya. Pacar? Siapa? Haruto bingung, pacar gua? Wonyoung maksudnya? Gumam Haruto di dalam hatinya sendiri. Karena yang semua orang tau, bahkan Haruto belum pernah mengajak Wonyoung untuk bertandang ke basecamp ini. Dianya sendiri yang tidak pernah mau, walaupun Wonyoung tau dimana letak tempat tersebut.
"pacar gua, yang mana Chae?" kini malah Haruto yang membalikkan pertanyaan yang tadi Chaeryoung tujukan untuknya. "ye malah tanya, ya pacar lo yang biasa kesini sama lo itu. Yang biasanya pake hoodie terus pas gua liat, cakep juga pacar lo ye anjir"
Ah baru Haruto paham, orang yang sedari tadi Chaeryoung maksud pasti tidak lain adalah Junkyu. Haruto mendengus, tersenyum ia mendapati tetangga rumah basecamp-nya itu tengah salah paham pada status dari ia dan Junkyu. Memang keduanya sering datang berdua, baik Junkyu dan Haruto memang selalu menempel satu sama lain. Tapi mereka hanya teman, mereka hanya sahabat baik yang selalu ada untuk satu sama lain ketika dibutuhkan.
"dia bukan pacar gua kali Chae, we're just friends" jawab Haruto meluruskan
"loh? Iya kah? Gua pikir pacar lo, soalnya kalo pas gua liat kalian kesini pasti nempel banget"
"ga kok" jawab Haruto sambil pikirannya melayang, memikirkan apa yang baru saja Chaeryoung katakan. "eh gua masuk dulu ya, itu si Jeongwoo tadi nitip makan" lanjut Haruto.
"oh oke, salam ya buat temen lo yang itu. Siapa namanya"
"Junkyu namanya"
"iya, salam buat Junkyu ya kalo gitu" tidak berlebihan memang jika kedua orang ini sangat terlihat akrab, Chaeryoung yang memang sangat ramah bertemu dengan Haruto yang gampang bergaul. Bisa keduanya mengobrolkan apa saja dan entah mengapa selalu terdengar seru.
"oke ntar gua salamin" setelahnya Haruto mengayunkan tangannya, tanda bahwa ia akan meninggalkan tempatnya semula saat mengobrol dengan Chaeryoung. Alisnya menukin, matanya berkedip beberapa kali sambil otaknya memikirkan obrolan yang baru saja ia bicarakan dengan Chaeryoung.
Emang gua sama Junkyu keliatan kaya orang pacaran ya?
"ga tau deh ntar kalo masih sempet ya gua kesini lagi"Baru saja kakinya masuk tiga langkah kedalam rumah itu, tapi kini justru giliran Jeongwoo terlihat sudah memakai jaketnya dan bersiap untuk pergi. "gua duluan ya To" tangan kirinya meneput bahu Haruto sambil berlalu melewatinya, senyumnya mengembang dan terlihat sekali binar bahagia di wajahnya. "mau kemana si Jeongwoo, ini tadi dia katanya nitip makan" tanya Haruto kepada Asahi dan Jaehyuk yang tengah sibuk mengupas kulit kacang. Asahi mengedikkan bahunya, tanda tidak tahu, sambil ia ambil makanan yang tadi Haruto bawa. Dimakan ajalah yang nitip juga ngacir pikir Asahi.
"ga tau To, kaga bilang mau kemana tu anak. Tapi sih tadi dia ada bilang gini 'iya kak Jun, ini gua langsung kesitu kok tungguin aja di kampus, ini ga pake lama' gitu" sahut Jaehyuk, mencoba menjawab rasa penasaran Haruto yang baru saja datang.
"Jun telpon ke Jeongwoo?" Haruto bingung, tumben sekali pikirnya. "iya tadi di telpon dulu" Asahi akhirnya membuka suara, "kayanya mau jemput kak Jun itu dia" lanjutnya sambil sibuk ia membuka bungkus makanan yang awalnya Haruto beli untuk Jeongwoo.
"tumben" setelahnya Haruto langsung saja mengecek ponselnya yang sedari tadi ia taruh di dalam ransel yang ia bawa. Mencoba memastikan, mungkin saja Junkyu memintanya untuk menjemput namun tidak ia dengar panggilan atau pesan yang Junkyu kirimkan kepadanya. Namun nihil, tidak satupun pesan atau panggilan dari Junkyu yang Haruto dapat. Bahkan pesannya yang ia kirim saat memberi tahu ia akan pergi ke basecamp pun masih menggantung tanpa jawaban dari Junkyu di roomchat keduanya.
Entah mengapa rasa kesal mulai menyelimuti Haruto, kenapa Jeongwoo? Bahkan Junkyu tidak sempat membalas pesan yang ia kirimkan, tapi Junkyu malah menelpon Jeongwoo. Ada apa?
"Jun? Jeongwoo? Ada apa ya?"
ㅡtbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Benefitsㅡ harukyu
FanfictionApa yang salah dari memiliki teman yang menjadi tempat saling berbagi? Berbagi suka, duka, kenyamanan dan juga... Perasaan? Tidak, kami hanya teman dekat, tidak lebih dari itu. We are just friends. Jealous? Im not! She is my girlfriend. Original sto...