16

21 1 0
                                        


Sesampainya mereka di rumah Arasha.

"Makasih ya ka atas waktu nya" Ucap Arasha dan di angguki Syamil.

"Ya udah ka kalo gitu aku sama Idan masuk dulu ya, Assalamualaikum" Pamit Arasha dan langsung masuk ke rumah.

Sesampainya di dalam Arasha memutuskan untuk langsung pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih dan mengambil air wudhu untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Setelah selepas shalat Arasha memutuskan untuk langsung pergi ke meja belajarnya untuk meneruskan pekerjaan nya yang tertunda.

Tiba tiba saja ujan turun dengan sangat deras.

"Duh ka Syamil udah sampe rumah belum ya, semoga dia udah sampe deh" Ucap Arasha sembari berdoa.

Tiba tiba saja terlintas kejadian di restoran mall yang membuat Arasha gagal fokus untuk melanjutkan kembali pekerjaan-nya.

"Aduhhh kenapa harus ke inget terus sih rash" Monolog Arasha sembari menggelangkan kepalanya.

"Unda" Panggil Idan yang mengejutkan Arasha.

"Loh sayang, Kenapa, Kebangun ya" Ucap Arasha mengangkat dan memangku Idan.

"Unda Abi ana" Tanya Idan sembari mengucek matanya.

"Emm Abi nya lagi kerja sayang" Ucap Arasha lembut sembari menurunkan tangan idan yang mengucek matanya, Terpaksa berbohong kepada anaknya .

"Undaaa Idan mau cama Abi huaaa" Tangis Idan.

"Cup cup cup, sayang Abi nya lagi kerja sama bunda aja ya, yuk kita tidur sudah malam" Ucap Arasha mengajak Idan untuk balik tidur.

Setelah Idan tidur Arasha memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda, pasalnya pekerjaan nya sudah sangat menumpuk yang mengharuskan ia untuk langsung menyelesaikan nya.

Sedangkan di sisi lain tepatnya di sebuah kamar yang bernuansa hitam putih, terdapat seorang pria yang baru saja menyelesaikan mourajaahnya..

"Tidur sebentar deh, Pusing juga abis kehujanan" Monolog Syamil setelah menyelesaikan murajaahnya.

yap lelaki itu Syamil.

Tepat jam 2:00 wib Syamil pun terbangun

"Apa aku solat istikharah aja ya sekalian sama solat tahajud, Semoga dengan aku sholat istikharah semua nya bakal terjawab" Monolog Syamil dan langsung menunaikan shalat istikharah dan tahajud.

Setelah solat istikharah ia pun memutuskan untuk lanjut murajaah Al Qur'an.

Saat sedang murajaah tiba tiba saja Syamil merasa sangat ngantuk.

Karna ia sangat ngantuk ia memutuskan untuk tidur sebentar.

🍈🍈🍈

"Mil bangun yuk udah subuh" Ucap uma membangunkan Syamil yang tertidur di atas sajadah.

"Astaghfirullah panas sekali badan nya" Ucap uma kaget saat menyentuh tangan dan kening Syamil.

"Eghh umah udah subuh ya" Ucap Syamil yang masih Seetengah sadar.

"Iya solat dulu yuk baru nanti istirahat lagi" Ucap uma dan di angguki Syamil.

Setelah selesai sholat subuh Syamil pun kembali ber-istirahat karan kepalanya terasa sangat pusing.

Tapi ketika ia ingin tidur kembali ia teringat bahwa hari ini ia ada jadwal ceramah.

Dengan susah payah Syamil mencoba untuk keluar kamar dan mencoba untuk turun tangga dengan pelan pelan, Sesampainya ia di dapur ia langsung memberitahu umanya.

"Uma Syamil boleh minta tolong ndak" Ucap Syamil dengan suara parau.

"Loh syamil ko kamu turun bukan nya istirahat" tanya uma denga sedikit terkejut dengan kehadiran Syamil.

"mau minta tolong apa nak" Tanya uma setelah syamil mendudukan dirinya di kursi makan.

"Tolong beritahu kepada panitia di mesjid Al-alif, bilang Syamil ndak bisa datang karna lagi kurang enak badan" Ucap Syamil masih dengan suara parau.

"Oh iya nak nanti umah sampaikan ya ke panitia nya langsung" Ucap uma.

"yasudah kamu istirahat lagi gih" Lanjut uma.

"Terimakasih uma, kalo gitu Syamil istirahat dulu ya ma" Ucap Syamil dan di angguki uma.

🍈🍈🍈

"Nak tolong bawa ke bubur ini ke kamar Abang mu ya" Ucap uma ke Syaqira dan di angguki perempuan itu.

Saat Sampai di kamar Syamil, Syaqira memutuskan untuk membangun kan abang nya namun ia kasian melihat abang nya yang tertidur begitu nyenyak.

Akhirnya Syaqira memutuskan untuk duduk di sofa yang ada di dalam kamar syamil dan memainkan heandphone nya sembari menunggu Syamil terbangun.

Tiba tiba saja Heandphone Syamil berbunyi yang membuat Syaqira terganggu dengan suara deringan Heandphone Syamil.

Drett drettt.

Shasha is calling

"Bang ni ada yang telpon" Ucap Syaqira menyodorkan heandphone Syamil.

"Dek tolong angkat ya Abang pusing banget" Ucap Syamil dan di angguki Syaqira.

"Hallo".
Ucap Syaqira.

"Maaf ada keperluan apa ya Abang saya lagi sakit, maaf tidak bisa di ganggu" Ucap Syaqira.

"..........."

"Oalah ka Shasha,iya ka bang Syamil lagi demam" Ucap Syaqira.

"........"

"Ya udah kalo gitu assalamualaikum" Ucap Syaqira memutuskan sambungan telpon.

Sedangkan di sisi lain....

"Jangan jangan ka Syamil sakit gara-gara pas pulang dari sini kali ya, kan pas ka Syamil pulang dari sini langsung ujan deres banget, dia juga ga bawa mobil bawa motor kemarin" Monolog Arasha.

~bersambung~

Gays mau kasih informasi sedikit, jadi kenapa Syamil bisa kehujanan padahal rumah Arasha dan Syamil berdekatan bahkan hanya beda komplek saja, jadi Sebelum Syamil pulang ia sempat membeli pesenan Syaqira, ada di Chapther sebelum nya.


PILIHAN ARASHA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang