15

30 1 0
                                        

Sesampainya di mall Syamil dan Arasha memutuskan untuk langsung pergi ke tempat perlengkapan anak balita.

Saat sudah sampai di toko perlengkapan anak balita, Mereka memutuskan untuk langsung masuk.

"Ka jaket ini bagus ga kalo buat Idan" Tanya Arasha yang memperlihatkan 1 jaket bentuk beruang untuk Idan.

"Bagus beli saja" Ucap Syamil.

"Ya udah ka kita beli ya" Ucap Arasha di angguki Syamil.

Setelah puas memilih baju untuk Idan mereka memutuskan untuk langsung membayarnya.

"Jadi 3 juta pak" Ucap sang kasir kepada Syamil setelah mentotal semua.

"Nih mba pake kartu saya saja" Ucap Arasha memberikan black cardnya ke mba kasir namun saat akan menerima kartu Arasha Syamil dengan cepat menyodorkan kartunya.

"Pake punya saya aja mba" Ucap Syamil memberikan kartunya juga.

"Ish ka pake kartu aku aja, lagian Idan anak aku" Ucap Arasha.

"Pake punya saya saja mba" Ucap Syamil menghiraukan ucapan Arasha.

"Idan juga anak saya" Ucap Syamil setelah membayar.

Sedangkan Arasha ia hanya membuang muka masam.

Setelah selesai membeli pakaian buat Idan mereka memutuskan untuk pergi ke salah satu restoran yang ada di mall tersebut.

"Ka mau pesen apa ?" Tanya Arasha ke Syamil setelah mereka duduk.

"Samakan saja sama kamu" Ucap Syamil dan di angguki Arasha.

Tak lama kemudian pesanan mereka pun Sampai.

Saat Arasha sedang sibuk menyuapi Idan makan tiba tiba saja Syamil menyodorkan sendok yang berisi makanan di depan Arasha yang membuatnya terkejut.

"Ayo kamu harus makan juga" Ucap Syamil yang masih menyodorkan makanan di depan Arasha.

"Sha ayo aa".
Ucap syamil yang melihat Arasha yang malah terbengong.

Setelah makanan tersebut masuk ke mulut nya, Arasha langsung menjadi salah tingkah.

Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pergi ke toko kue untuk membeli kue pesanan umi, pasalnya tadi umi mengabari Syamil untuk menitipkan kue saat ia nanti akan mampir ke pondok pesantren.

Setelah membelikan pesanan umi mereka bertiga pun langsung pergi menuju ke pesantren.

Tak lama kemudian mereka pun sampai di pesantren dan di sambut dengan baik oleh banyak santri.

Setelah mereka turun dari dari mobil terdengar bisik bisik dari beberapa santri yang membicarakan nya, Pasalnya mereka sangat terkejut dengan kehadiran gus muda mereka membawa seorang perempuan tak lupa dengan seorang anak kecil.

"Eh liat deh gus Izhar bawa seorang perempuan mana bawa anak kecil juga lagi" ucap salah satu santriwati yang mengagumi Syamil sebut saja nama Zizah.

"Calon nya gus Izhar kali" sahut teman nya.

"Enak aja gus Izhsr tu cuma milik aku, kalo pun bukan aku dia tuh cuma cocok sama Ustadzah Kayla" ucap Zizah.

Sedangkan Arasha yang mendengar obrlan singkat santriwati itu pun terdiam hingga suara Syamil lah yang membuatnya sadar.

"Udah ga usah di dengerin ayo kita ke ndalem" ucap syamil dan berjalan mendahului Arasha

Sesampainya mereka di depan pintu ndalem Syamil pun mengetu pintu ndalem tersebut.

tok tok tok

"assalaamualiakum umi" Ucap Syamil sambil mengetuk pintu.

Tak lama pintu yang tertutup pun terbuka.

Ceklek.

"Eh Gus, ayo silakan masuk gus" Ucap Ning Kayla terkejut saat membukakan pintu.

Sesampainya mereka di dalam mereka memutuskan untuk langsung duduk di sofa.

"Gus sebentar nggeh saya panggilkan umi nya dulu" Ucap Ning Kayla ke Syamil sambil memperhatikan seorang perempuan di samping Syamil yang membawa anak kecil.

Setelah kepergian Ning Kayla tak lama kemudian umi pun datang bersama Ning Kayla.

"Umi,Gus saya izin pamit ke dapur nggeh" Ucap Ningkayla berpamitan dan di beri anggukan Umi seta Gus Syamil.

"Mbak" sapa Ning kayla sembari tersenyum ramah sebelum pergi.

"Loh Syamil udah datang toh" Ucap umi setelah Ning Kayla pergi dan sontak Syamil pun berdiri dan mencium tangan umi di ikuti oleh Arasha dan Idan.

Sedangkan umi yang melihat Arasha pun hanya memperhatikan nya tanpa berniat untuk bertanya ke syamil.

"Umi kenal kan ini nama nya Arasha dan yang di samping itu nama nya zidan di panggil nya Idan" Ucap Syamil memperkenalkan Arasha dan Idan.

"Assalamualaikum umi Arasha umi" Ucap Arasha sembari tersenyum.

Sedangkan umi hanya diam tanpa menjawab sapaan Arasha.

"Kaya nya umi nya ka Syamil ga suka deh sama aku" Ucap Arasha dalam hati.

"Kamu bawa kan pesanan umi?" Tanya umi ke Syamil sembari tersenyum.

"Iya umi Syamil bawa ko" Ucap Syamil memberikan kue yang tadi mereka beli.

"Mil jadi kapan kamu mau melamar Kayla" Ucap umi ke Syamil sembari melirik ke Arasha.

Buka nya menjawab Syamil malah pamit ke umi untuk pulang, bukan ia bermaksud tidak sopan kepada umi nya namun setelah umi menanyakan hal itu suasana di sana menjadi tidak enak.

"umi kalo gitu kami pamit mau pulang ya, Soal nya takut nanti sampe rumah ke malaman" Pamit Syamil ke umi karna Jika ia lama lama di sini pasti umi bakal nanya yang aneh aneh mengenai Ning Kayla.

"Cepet banget mil, Makan dulu ya tadi Kayla udah masak loh,dan masakan nya enak banget kamu harus coba" Ucap umi antusias sambil melirik Arasha sinis.

"Afwan umi soal nya kasian sama Idan udh kecapean jadi Syamil mau langsung pulang" Ucap Syamil.

"Huh ya sudah kalo gitu" Ucap umi menghela nafas pasrah.

"Assalamualaikum umi" Pamit Syamil dan mencium tangan umi di ikuti Arasha dan Idan.

~bersambung~

Mungkin aku ga tau kapan aku bisa buat apdet chapter baru, jadi hari ini aku kasih dua Chapter buat kalian.

Makasih ya yang udah baca cerita ku ini dan makasih juga untuk vote nya, salam sayang dari author ❤❤❤❤

PILIHAN ARASHA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang