17

18 2 0
                                    


"Sayang mau ikut bunda ga ke rumah Abi?" Tanya Arasha ke Idan yang sedang bermain.

"Mau nda mau" Ucap Idan excited.

"Ya udah ayo kita ke rumah Abi" Ucap arasha menggendong Idan.

Sesampainya di bawah.

"Mi Arash sama Idan pamit pergi ke rumah ka Syamil ya" Ucap Arasha dan di angguki mami nya yang sedang membaca majalah.

"Assalamualaikum" Salam Arasha setelah menyalimi tangan mami.

Sebelum ke rumah Syamil Arasha memutuskan ke supermarket untuk membeli buah buahan.

Tak lama kemudian Arasha sampainya di rumah Syamil.

"Assalamualaikum" Salam Arasha sembari mengetuk pintu.

Tok tok tok.

"Waalaikumsalam".

Ceklek.

"Mau ketemu siapa ya nak ?" Tanya uma Syamil yang melihat seorang perempuan membawa anak kecil serta beberapa tentengan.

"Eh saya mau jenguk ka Syamil Tante" Ucap Arasha ramah sambil mencium tangan uma.

"Nak ayo cium tangan ke tantenya dulu" Ucap Arasha menyuruh Idan mencium tangan uma dan di angguki Idan.

"Pintarnya" Ucap uma  sembari mengelus kepala Idan.

"Yuk silakan masuk" Ucap uma mempersilahkan Arasha dan Idan untuk masuk.

Sesampainya di dalam.

"Siapa uma yang datang" Tanya Abi yang baru datang dari kamar.

"Ini bi teman nya Syamil" Ucap uma.

"Loh ka" Kaget Syaqira yang baru datang dari kamar Syamil.

"Heheh halo qira,gimana kabarnya" Tanya Arasha sambil tersenyum.

"Alhamdulillah ka aku baik, Kaka mau ketemu sama ka Syamil kan, Kalo gitu ayo ikut aku" Ucap Syaqira langsung menggandeng tangan Arasha dan jangan lupakan Idan yang masih di dalam gendongan Arasha.

"Eh sebentar izin dulu sama Tante dan om" Ucap Arasha memberhentikan Syaqira.

"Tante om Arasha izin liat ka syamil boleh ?" Tanya Arasha.

"Boleh silakan saja nak" Ucap Abi dan di angguki uma.

Setelah mendapatkan izin dari umah dan Abi Arasha langsung saja pergi ke kamar Syamil bersama Syaqira dan Idan tentunya.

Sesampainya di kamar Syamil.

Tok tok tok.

Ceklek.

Assalamualaikum.
Salam kedua nya.

Pemandangan pertama yang Arasha lihat adalah Syamil yang sedang tidur di dalam gulungan selimut dan jangan lupakan bubur di atas nakas yang masih utuh.

"Ka" Panggil Arasha yang berhasil membangunkan Syamil.

"Eh Sha" Ucap Syamil parau yang belum menyadari keberadaan Idan.

"Abi cakit" Ucapan polos Idan yang membuyar kan lamunan Syamil.

"Eh Idan" Ucap Syamil yang baru menyadari keberadaan Idan.

"Abi belum makan" Tanya Idan.

"belum nak, kepala abi sakit banget jadi belum sempet makan deh" Jelas Syamil.

"Abi halus makan cupaya Abi cembuh" Ucap Idan di balas kekehan Syamil.

"Iya abi akan makan nanti" Ucap Syamil.

"No no no Abi, Abi makan cekalang" Ucap Idan tegas.

"Baik lah anak ganteng Abi, Abi akan makan" Ucap Syamil pasrah.

Sedangkan Arasha dan Syaqira hanya melihat interaksi antara Idan dan Syamil.

"Abi kalo Abi cudah cembuh Idan mau ajak Abi ke pantai, Abi mau nda" Tanya Idan setelah Syamil menghabiskan buburnya.

"Iya nanti kita ke pantai ya sama bunda juga" Ucap Syamil.

"Onty ga di ajak nih" Sindir Qira.

"Maaf onty,onty ga di ajak nanti kapan kapan onty Idan ajak" Ucap Idan memberikan senyum manisnya.

"Ko gitu sih ya udah onty marah ah sama Idan" Ucap qira pura pura marah.

"Onty jangan malah sama Idan, nanti Idan ajak deh" Ucap Idan membujuk qira.

~bersambung~



PILIHAN ARASHA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang