02

37 8 0
                                        

Di perjalanan...

"Bang adek mau turun di pertigaan aja ya" Ucap Syaqira.

"Loh emang kenapa, Kenapa tidak sampai sekolah aja, Tanggung ini loh dek udah mau nyampe" ucap Syamil bertanya.

"Ga mau, Nanti syaqira yang ada di serang fans Abang" Ucap Syaqira dengan wajah di tekuk.

"Bang stop ini udah sampai di pertigaan" Ucap Syaqira ke Syamil saat sudah sampai di pertigaan sekolah.

"Bang adek turun di sini aja" Ucap Syaqira dengan kekeh.

"Ya udah kamu hati hati ya, Dan ini ambil aja buat uang kamu jajan" Ucap Syamil pasrah dan memberikan uang 200 ribu ke Syaqira.

"Waduh makasih Abang ku tercinta" Ucap Syaqira senang.

"Assalamualaikum" Salam Syaqira setelah menyalimi tangan Syamil dan keluar dari mobil.

Saat akan menjalankan mobil nya Syamil tersentak melihat pemandangan di depan-nya.

Sontak saja Syamil turun dari mobil dan menghampiri 2 orang anak kecil yang mencuri perhatiannya.

"Assalamualaikum adek" Ucap Syamil memberi salam kepada kedua anak kecil tersebut.

"Waalaikumsalam om" Ucap anak yang paling gede sedang anak kecil yang satu nya ngumpet di belakang yang paling besar.

"Adek ngapain di sini" Tanya Syamil dengan lembut.

"Ini om aku sama adek aku lagi jualan gorengan om" Ucap anak kecil laki laki yang di ketahui Kaka dari anak kecil perempuan.

Yap jadi dia anak kecil itu Adek Kaka, Dan Kaka nya yang cowo sedangkan adek nya yang cewe.

"Loh memang kamu sama adek kamu tidak sekolah?" Tanya Syamil.

"Tidak om kami tidak sekolah" Ucap sang anak kecil laki laki.

"Boleh om borong dagangan kamu" Tanya Syamil.

"Boleh banget om" Ucap anak lelaki itu senang, Karna akhirnya ada orang baik yang mau memborong dagangannya.

"Nama kamu siapa dek" Tanya Syamil.

"Aku Ahmad om dan yang ngumpet di belakang aku adek aku nama nya Fatimah om" Ucap anak itu yang di ketahui nama nya Ahmad.

"Bagus sekali nama nya kamu dan adik kamu" Ucap Syamil.

"Oiya maaf ya, Orang tua kamu kemana" Tanya Syamil pasala nya ia merasa kasian, Anak sekecil itu sudah di suruh berjualan.

"Kedua orangtua kita sudah meninggal om" Ucap Ahmad.

"Aduh maaf ya dek, Terus ini gorengan kamu bikin sendiri atau gimana" Tanya Syamil.

"Ini punya orang om saya dan adik saya cuma ngambil sama menjual nya" Ucap Ahmad.

"Terus kamu jualin gorengan ginian kamu di kasih uang berapa sama penjual nya" Tanya Syamil.

"Biasanya 7 ribu om" Ucap Ahmad.

"Astaghfirullah, Terus kamu tinggal sama siapa " Tanya Syamil.

"Saya cuma hidup berdua dengan adik saya om, Dan saya sudah tidak punya rumah om karna rumah nya sudah di ambil oleh pihak bank, Kedua orang tua saya waktu itu punya hutang dengan bank, Jadi saya dan adek saya tinggal nya di mana saja yang penting kami bisa tidur" Ucap Ahmad dengan nada sedih.

Deg.

Tak terasa Syamil meneteskan air matanya, karna mendengar kisah menyedihkan anak di depan nya.

"Adek mau tidak tinggal di pesantren punya kakek om " Tanya Syamil setelah menghapus air mata nya.

"Tapi kami tidak punya uang om" Ucap Ahmad.

"Tidak papa kamu tinggal di sana gratis dan kamu juga di sana bisa menimba ilmu bersama adek kamu" Ucap Syamil.

"Masyallah ini beneran om" Tanya Ahmad terkejut.

"Iya bener, Kalo gitu kamu tunggu sini ya biar nanti kamu di jemput temen om"
Ucap Syamil dan di angguki Ahmad.

"Maaf ya om ga bisa bawa kamu langsung soal nya om mau ada acara"
Ucap Syamil mengelus rambut Ahmad.

"Iya om gapapa aku udh makasih banget sama om. Om baik banget semoga om dan keluarga sehat terus dan semoga om rezekinya bisa melimpah dari Allah Aamiin" Ucap Ahmad dengan gembira.

"Aamiin, terimakasih doa nya kalo gitu om pergi dulu ya itu gorengan nya tolong di bagikan saja ya" Ucap Syamil dan di angguki Ahmad.

Karna sudah lumayan telat akhirnya Syamil langsung saja pergi ke sekolah Nasadewa.

~bersambung~

PILIHAN ARASHA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang