20

17 1 0
                                        

Setelah Syamil mengantarkan Idan ia pun memutuskan langsung pulang pasalnya ia sangat lelah Karna bukan cuma fisiknya yang lelah tapi batin nya juga lelah .

Sesampainya di rumah...

"Bang ayo makan malam" Ucap uma yang melihat Syamil yang hendak menaiki tangga.

"Emm nanti Syamil nyusul, umah sama yang lain duluan aja ya" Ucap Syamil lembut sembari tersenyum.

Setelah mengatakan itu Syamil pun langsung pergi ke kamar.

Sesampainya di kamar..

"Ya Allah saya harus apa, saya ingin sekali menuruti ke inginan umi karna biar gimana pun umi yang udah ngerawat hamba dari kecil, tapi hamba juga tidak bisa bersama orang yang hamba tidak cinta ya allah" Gumam Syamil mengusap kasar wajah nya.

Tok tok tok.

Ceklek.

"Mil".
Panggil uma.

"Emm iya uma kenapa" Ucap Syamil tersenyum.

"Kamu kalo ada masalah cerita nak sama uma, walaupun uma tidak merawat mu pas kecil tapi uma tau sifat mu jika sedang ada masalah" Ucap uma sembari duduk dan mengelus tangan anaknya.

Sejenak Syamil mengambil nafas lalu di hembuskan nya secara perlahan.

"Gini uma, umi maksa Syamil untuk melamar Ning Kayla uma, sedangkan Syamil tidak mencintai Ning Kayla uma, karna sudah ada yang menepati hati Syamil setelah umah umi, Dan qira. Dan perempuan lain itu bukan Ning Kayla" Adu Syamil sembari menaruh kepalanya di pundak Uma.

"Terus Syamil harus gimana uma" Ucap Syamil lirih.

"Kamu sudah solat istikharah nak ?" Tanya uma.

"Sudah uma" Ucap Syamil.

"Terus jawaban nya apa?" Tanya uma.

"Jawaban nya Arasha ma" Ucap Syamil menunduk.

"Nah ya sudah terus nunggu apa lagi" Ucap uma mendukung, Karna pasalnya Arasha baik juga untuk anaknya.

"Tapi ma  Syamil bingung, Di satu sisi Syamil mau menuruti semua kemauan umi tapi Syamil untuk yang kali ini ga bisa, Dan di satu sisi Syamil mencintai Shasha" Ucap Syamil.

"Ya sudah itu hak kamu, uma hanya bisa mendukung saja, Karna biar bagaimana pun itu hak dan pilihan mu" Ucap uma mengelus kepala Syamil.

"Sudah kita makan dulu yuk" Ajak uma  berdiri dari duduk ya dan mengajak Syamil untuk makan.

Sedangkan syamil hanya mengangguk.

🍈🍈🍈

Setelah selesai makan malam Syamil pun langsung kembali ke kamar.

Saat sedang asik melamun tiba tiba.

Tok tok tok.

"Abang ini qira" Ucap Syaqira dari luar

"Masuk aja dek" Ucap Syamil setelah tersadar.

"Kenapa dek" tanya Syamil yang melihat Syaqira hanya diam saja setelah sampai di dalam kamar Syamil.

"Bang emang bener Abang mau ngelamar Ning Kayla" Tanya Syaqira yang di balas dengan gelengan Syamil.

"Kenapa Abang ga mau ?" Tanya Syaqira sedih pasal nya ia sangat ingin Ning Kayla yang jika menjadi calon abang nya.

Sedangkan syamil hanya diam saja.

Syaqira yang melihat Abang nya diam saja pun langsung angkat bicara lagi.

"Bang kenapa Abang ga mau sama Ning Kayla, Ning Kayla baik sama adek , Cantik, Ramah, Sopan, Kenapa Abang ga mau, Padahal qira setuju--".

"Abang ga mau karna Abang ga cinta sama dia, Di hati Abang sudah ada seseorang setelah kamu umah dan umi" Ucap Syamil memotong ucapan saqira.

"Apa bang Syamil suka sama ka Arash ?" Tanya Syaqira.

Sedangkan syamil pun terdiam.

"Bener kan dugaan adek" Ucap Syaqira.

"Bang Syaqira tau Ka Arash juga sama cantiknya sama ning kayla dan dia juga sama baiknya sama kaya ning kayla, tapi Syaqira berharap nanti abang milih Ning Kayla yang jadi istri Abang karna biar bagaiman pun Ning kayla yang selalu membantu keluarga kita dan dia juga membantu merawat umi dan abah saat kita memilih tinggal bersama uma dan abi, tapi itu terserah Abang, karna abang yang punya ahk memilih di sini " Ucap Syaqira dan langsung pergi dari kamar Syamil.

••••••••

Setelah memantapkan hati Syamil pun keluar kamar dan pergi menuju kamar umah dan Abi nya.

Tok tok tok.

"Assalamualaikum abi uma ini Syamil" Ucap Syamil sambil mengetuk pintu kamar uma dan Abi.

Ceklek.

"Kenapa bang, yuk masuk" Ucap uma dan mempersilahkan syamil masuk.

Setelah Syamil duduk di sofa yang ada di dalam kamar uma abinya ia pun langsung memulai pembicaraan.

"Ma, bi, Syamil mau ngelamar Arasha" Ucap syamil yang membuat sang Abi terkejut sedangkan uma hanya diam dan tersenyum.

~bersambung~

PILIHAN ARASHA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang