Setelah menyelesaikan ceramahnya Syamil memutuskan untuk pergi ke pondok pesantren.
Sesampainya di pesantren.
Tok...tok..tok..
Ceklek.
"Loh mil udah Dateng to, Ayo mari masuk" Ucap Abah, Abah itu kakeknya Syamil ya btw.
"Oiya Abah" Ucap Syamil dan masuk bersama Abah.
"Jadi piye mil" Tanya Abah menggunakan logat Jawanya.
"Begini Abah, Syamil berniat untuk memasukkan kedua anak ini di pesantren punya Abah ini, Untuk biaya biar Syamil yang menanggung nya" Ucap Syamil.
"Oalah ya sudah kalo gitu mereka berdua biar langsung diantar saja sama Laila" Ucap Abah.
"Laila tolong antar anak ini ya ke asramanya" Ucap Abah.
"Enggeh Abah" Ucap Laila.
Setelah Laila pergi Abah pun langsung menanyai kedua anak kecil itu.
"Jadi gimana mil ko bisa anak itu bersama kamu dan ke mana orang tuanya?" Tanya Abah.
"Jadi gini Abah, Anak kecil itu yang laki laki nama nya Ahmad dan yang adik nya yang perempuan bernama Fatimah, sangat bagus bukan bah nama mereka berdua" Ucap Syamil dan diangguki Abah.
"Tapi Abah sayang mereka berdua telah di tinggal oleh orang tua nya saat umur mereka masih kecil banget, Orang tua mereka kecelakaan Abah dan meninggal, Terus mereka juga ga punya rumah karna rumah peninggalan orangtuanya telah di ambil alih oleh pihak bank karna orangtua mereka mempunyai utang dengan pihak bank" Jelas Syamil.
"Astaghfirullah, Jadi begitu" Ucap Abah kaget.
"Iya Abah makanya Syamil bawa dia ke sini, Dan Abah tenang aja untuk biaya mereka berdua selama di sini biar Syamil saja yang menanggung nya" Ucap Syamil.
"Oh tidak usah nak,biar lah mereka tinggal di sini geratis, Kamu tidak usah membayar nya" Ucap Abah.
"Loh ko begitu Abah, Gapapa ko biar Syamil saja yang menanggung nya" Ucap Syamil.
"Udah tidak apa apa mil, Oiya kamu kapan menikah" Tanya Abah.
"Atau kamu mau sama anak temen Abah yang nama nya Ning Kayla, Cantik loh mil" Ucap Abah memperkenalkan Ning Kayla yang notabene nya adalah cucu dari sahabat Abah dan umi.
"Afwan Abah Syamil mau fokus buat dakwah dulu, Lagian Syamil tidak mau buru buru berumah tangga" Ucap Syamil.
"Itu terserah kamu mil Abah tidak bisa memaksa mu, Keputusan ada di kamu" Ucap Abah dan di angguki Syamil.
"Abah umi kemana ?" Tanya Syamil pasal nya sedari tadi ia tidak melihat nenek nya itu.
"Oh umi lagi berbelanja bersama Ning Kayla, Mungkin sebentar lagi pulang" Ucap Abah.
Assalamualaikum
"Loh Syamil ada di sini" Ucap umi yang baru memasuki rumah, Nah kan tepat sekali omongan Abah.
"Hehehe iya umi tadi Aku ke sini karna mau memasukan dua anak kecil ke ponpes ini" Ucap Syamil.
"Loh ko kamu, Emang orang tuanya kemana?" Tanya umi.
"Oh itu umi mereka yatim piatu mereka juga hidup sebatang kara, mereka juga ga sekolah umi, Karna Syamil kasian kepada mereka jadi nya Syamil bawa ke sini deh umi, Terus Syamil juga mau menanggung semua biaya mereka di sini tapi sama Abah di larang" Jelas Syamil panjang lebar.
"Masyallah" Ucap Ning Kayla dan di dengar Abah umi dan Syamil juga.
"Eh, Emm kalo gitu aku pemit ke dapur dulu ya umi Abah Gus" Ucap Ning Kayla kikuk.
"Iya sayang, Sekalian umi mau minta tolong buatkan teh manis untuk Syamil ya" Ucap umi ke Ning Kayla.
"Enggeh umi, Kalo gitu aku pamit ya assalamualaikum" Ucap Ning Kayla dan pergi ke dapur.
"Waalaikumsalam" Ucap mereka.
"Gimana mil, Lancar dakwah nya?" Tanya umi.
"Alhamdulillah lancar umi" Ucap Syamil.
"Ke adaan uma mu, Abi mu dan Syaqira gimana kabarnya" Tanya umi.
"Alhamdulillah baik umi" Ucap Syamil.
"Mil kapan kamu mau nikah ?"
"Kalau kamu belom ada calon mending sama Kayla saja, Udah pasti umi restu kan" Ucap umi yang lagi lagi menanyakan kepan Syamil menikah dan juga berminat menjodohkan Syamil dengan Ning Kayla.
"Afwan umi Syamil mau fokus dakwah dulu umi, Syamil belum mau menikah umi" Ucap Syamil dan di angguki umi.
~bersambung~

KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN ARASHA (On Going)
Ficțiune adolescențiKisah ini tidak hanya menceritakan mengenai seseorang yang saling mencintai namun kisah ini menceritakan juga bagiamana melepaskan atau mengikhlaskan seseorang jika dia bukan takdir kita. Menceritakan tentang perempuan cantik bernama Kalea Arasha S...