21

19 2 0
                                    

"Ma, bi, Syamil mau ngelamar Arasha".
Ucap syamil yang membuat sang Abi terkejut sedangkan uma hanya diam dan tersenyum.
Part sebelumnya.

....................

"Kamu yakin nak ?" Tanya abi ke Syamil yang menunduk.

"Iya bi Syamil sangat yakin" Ucap Syamil mantap dan mengagkat pandangan-nya.

"Baik lah Minggu depan kita akan melamar dia" Ucap Abi sembari tersenyum dan mengelus kepala sang anak.

"Lah ko Minggu depan bi ?" Tanya Syamil terheran, Pasalnya menurutnya itu waktu yang sangat lama, kalo bisa kenapa tidak besok saja biar cepat.

Sedangkan umi yang mendengar pun tertawa karna ia tau maksud anaknya.

"Syamil Syamil, kamu sudah tidak sabar ya hahahaha" Ucap uma tepat sasaran yang masih dengan tawa.

"B-bukan gitu umah" Elak Syamil.

"Sudah sudah, kita lamar perempuan itu Minggu depan karna besok Abi akan pergi ke Kalimantan untuk mengurus pesantren yang ada di sana karna sedang ada masalah" Jelas Abi, ia juga sudah tau anak nya ini sudah tidak sabar melamar pujaan hatinya, namun mau gimana lagi ada masalah yang harus ia selsaikan terlebih dahulu, Untuk urusan umi nya nanti ia akan selsaikan ia sudah tau mengenai uminya yang menyuruh syamil buat melamar Ning kayla dari istrinya.

"Huh, baik lah kalo gitu Syamil ikut Abi umah aja" Ucap Syamil dengan sedikit kecewa.

"Ya sudah kalo gitu Syamil mau istirahat dulu ya Abi umah, assalamualaikum" Ucap Syamil dan pergi menuju ke kamar nya.

Sesampainya Syamil di kamar Syamil langsung meraih ponsel nya dan mengetik 1 nama disana.

Setelah mendapatkan Syamil langsung memencet tulisan blokir di kontak tersebut.

"Tunggu saya ya sha".
Gumam Syamil sambil tersenyum.

Sedangkan di sisi lain....

Tok tok tok...

"Rash coba kamu yang buka pintu nya, biar mami yang membereskan meja makan nya" Ucap mami dan di angguki arasha.

Memang saat ini Arasha sedang makan malam bersama mami dan Idan, sedangkan papi nya sedang berada di Tuki karna sedang menyelesaikan masalah kantor yang berada di sana.

Sebelum Arasha pergi mengecek ke depan ia berbicara ke Idan terlebih dahulu.

"Idan sayang kamu ke kamar duluan ya nanti bunda nyusul, oke" Ucap Arasha ke Idan dan di angguki Idan.

Setelah itu Arasha memutuskan untuk langsung membuka pintu karna tidak enak, takut tamu nya menunggu lebih lama.

Ceklek...

"Apa benar ini rumah nona Arasha" Tanya seorang lelaki..

"Iya mas benar ini rumah saya, Ada apa ya mas" Ucap Arasha bertanya.

"Alhamdulillah akhirnya saya menemukan rumah mu" Ucap lelaki itu sedangkan Arasha yang tidak mengerti hanya diam saja sambil menunggu kelanjutan dari lelaki itu.

PILIHAN ARASHA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang