Setelah siap Syamil pun langsung saja pergi ke kamar qira.
Ceklek.
"Loh anak Abi udah bangun" Ucap Syamil yang melihat Idan baru saja bangun.
"Abi endong" Ucap Idan sambil mengucek kedua matanya.
"Jangan di kucek sayang" Ucap Syamil sambil memegang tangan Idan.
"Mau ikut Abi ga ?" Tanya Syamil.
"Kemana Bi" Tanya Idan.
"Ke pondok mau ikut ga" Tanya Syamil sembari mengangkat idan.
"Au au, Idan au ikut " Ucap Idan dengan semangat walaupun ia tidak tau apa itu pondok.
Setelah mengambil Idan dari kamar Syaqira Syamil memutuskan untuk langsung pergi.
Tapi sebelum pergi ia menitipkan rumah nya ke mbok Suti yang kebetulan sedang menyapu.
"Mbok Syamil nitip rumah ya" Ucap Syamil ke mbok Suti.
"Oh iya den" Ucap mbok Suti ramah.
Setelah pamit Syamil Langsung saja pergi bersama Idan.
"Bi Idan au es clim bi".
Ucap Idan ke Syamil."Nanti kita mampir ya ke supermarket sebentar" Ucap Syamil dan di angguki Idan.
Isa.
Saya bawa Idan ke pondok Abah
Nanti pulang dari pondok saya
Antarkan Idan lagi.
✓✓••
Sesampainya di supermarket.
"Idan mau es krim apa" Tanya Syamil.
"Idan au esklim pombop" Ucap Idan menunjuk es krim spombop.
Setelah selesai beli eskrim Idan tak lupa membeli kue kering juga.
Setelah selesai membeli eskrim dan kue kering ia pun melanjutkan perjalanan nya.
Sesampainya di pondok pesantren Syamil langsung saja menggendong Idan dengan tangan yang juga membawa kue kering.
Tok tok tok.
Assalamualaikum.
Ceklek.
Waalaikumsalam.
"Eh Gus, ayo Gus silakan masuk" Ucap mba ndalem.
Sesampainya di dalam.
"Kenapa mi manggil Syamil ?" Tanya Syamil sesampainya di ndalem.
"Sebaik nya titipkan anak itu kepada Santi dulu" Ucap umi menatap Idan tidak suka.
"Eh biar sama saya aja" Ucap Ning Kayla yang memang sedari tadi duduk bersama umi.
Setelah Ning Kayla dan Idan pergi umi langsung saja membuka obrolan.
"nak umurmu sudah 28 tahun toh" Tanya umi yang membuat Syamil was-was, Pasalnya ia sudah tau apa yang akan uminya itu nanti katakan.
"iya umi, umi pasti mau nyuruh Syamil cepat menikah toh" Ucap syamil yang di angguki Umi.
"Syamil umi ga tau sampai kapan umi hidup, maka dari itu sebelum umi tiada umi ingin melihat mu menikah nak" Ucap umi menatap Syamil.
"TApi Syamil belum punya Calon yang pas umi" Ucap syamil menunduk.
"Umi mau kamu melamar Ning Kayla" Ucap umi dengan tegas yang membuat Syamil secara cepat mengangkat kepalanya.
"Umi Syamil tidak bisa Afwan" Ucap Syamil kembali nunduk.
"Kenapa nak kenapa ga bisa, kurang apa lagi Ning Kayla, Ning Kayla itu calon istri yang cocok dan pas buat kamu, dia juga sudah ke tahuan bebet bobot nya" Ucap umi dengan lantang pasalnya pilihan nya tidak mungkin salah untuk cucunya.
"Iya Syamil tau mi, Tapi Syamil ga bisa, Karna Syamil ga cinta sama dia, Syamil cinta sama orang dan orang itu bukan Ning Kayla, Kalo umi mau melihat Syamil menikah maka nanti Syamil akan melamar dan menikahi perempuan yang Syamil cinta" Ucap Syamil menjelaskan.
"Jangan bilang kamu cinta sama janda itu" Ucap umi datar.
"Shasha bukan janda umi" Ucap Syamil tegas pasalnya ia sakit hati mendengar umi nya mengatai orang yang ia cintai janda.
"Bukan janda gimana, kalo bukan janda terus anak yang lagi sama Ning Kayla siapa" Ucap umi marah.
"Mi Shasha bukan janda, anak yang bersama Ning Kayla itu anak angkat aku sama Shasha" Ucap Syamil memberikan penjelasan.
"Umi ga pernak meminta apa pun kan sama kamu, Sekarang umi hanya minta kamu harus melamar Ning Kayla Minggu depan" Ucap umi tak terbantah.
"Ga bisa gitu dong umi, iya Syamil cinta sama Shasha, Syamil ga cinta sama Ning Kayla Syamil cinta nya sama Shasha" Ucap Syamil kekeh.
Sudah cukup umi nya memaksa ia untuk melamar Ning Kayla yang notaben nya perempuang yang ia tak sukai, walaupun ia tau Ning Kayla ini adalah perempuan idaman para lelaki tapi tidak untuk dia yang tidak mencintai ning Kayla.
"Karna sudah sore kalo gitu Syamil mau pamit pulang" Ucap Syamil dan berniat ingin menyalimi tangan umi tetapi umi hanya diam saja.
"Huh, ya sudah kalo gitu Syamil pamit pulang assalamualaikum" Ucap Syamil pergi.
Sesampainya di depan pintu ia berpas pas an dengan Ning Kayla yang terdiam.
"Terimakasih sudah menjaga Idan,kalo gitu saya pamit, assalamualaikum" Ucap Syamil ke Ning Kayla dan mengambil idan dari gendongan Ning kayla.
Saat baru beberapa langkah Syamil pun berhenti mendengar ucapan Ning Kayla.
"Gus, Gus memang tidak bisa buka hati Gus untuk saya, Seenggak nya kasih saya kesempatan Untuk bejuang gus" Ucap Ning Kayla lirih.
"Maaf, saya tidak bisa karna di hati saya sudah ada satu nama perempuan yang saya cintai dan itu bukan kamu" Ucap Syamil dan abis itu langsung pergi membawa Idan.
Sedangkan Ning Kayla is sudah terisak.
"Hiks sakit banget hiks, Kenapa, Kenapa Gus lebih mencintai perempuan itu di banding saya hiks, 4 Tahun gus saya menunggu mu hiks, tapi setelah 4 tahun itu ternyata sia sia ya hiks ".
Gumam Ning Kayla sambil terisak.~bersambung~
author "memang sakit nunggu dia bertahun tahun, tapi pemenang nya tetep orang baru, Orang orang bilang pasti pemenangnya orang lama, tapi buat Author itu ga berlaku"
Kasian ya Author, udah korban mas santri prenzone pula.
maaf jadi curhat, salam sayang dari author yang udah mau baca cerita saya, selalu bahagia ya kalian, kalo mau curhat boleh dm author aja, Insyaalah author bisa jadi pendengar yang baik.
Nah satu lagi gays, kalo author ada typo atau apa boleh di ingetin ya atau kalo mau kasih keritik dan saran juga boleh, malah author sendiri seneng, karna bisa jadi pembelajaran, jadi jangan sungkan ya buat kasih kritik dan saran nya.
see you semua sehat sehat yaa..

KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN ARASHA (On Going)
Novela JuvenilKisah ini tidak hanya menceritakan mengenai seseorang yang saling mencintai namun kisah ini menceritakan juga bagiamana melepaskan atau mengikhlaskan seseorang jika dia bukan takdir kita. Menceritakan tentang perempuan cantik bernama Kalea Arasha S...