Knock 10

244 31 1
                                    

Kembali lagi nihhh~
Sekian purnama akhirnya author bisa up cerita ini lagi, setelah beben nyelesaiin skripsi dan akhirnya sidang selesai...
Maklum kalau hiatus sebentar soalnya ingin fokus dulu...

Kalian masih ada yang nunggu kan? Jika iya semoga enggak jenuh sama ni cerita.

Langsung aja...show time

.
.
.

Dengusan kesal menjadi awal bagi Chanyeol saat menduduki meja kebesarannya. Hari masih pagi dan dia sudah mengeluh. Kebodohannya membuat dia ingin membenturkan kepalanya berulang kali. Dan semua itu ulah sepupu sialannya.

"Sekarang apa lagi. Aku perhatikan kemarin kalian baik baik saja, kenapa sekarang wajahmu terlihat sangat kasut hyung" Jongin ikut mendengus lelah saat memperhatikan Chanyeol. Dia merasa tidak mengerti dengan pikiran keduannya. Jika dia menjadi Chanyeol hyung dia akan membawa sepupunya untuk dia hadapkan ke Baekhyun. Bukannya malah semakin memperpanjang masalah dengan mengulur waktu.

"Jangan menghela nafas berat lagi, itu tidak baik. Aku mendengar helaan nafasmu membuat aku kesal sendiri. Hentikan itu" gerutu Changmin meneguk kopi di hadapannya, dia tidak mengerti masalah apa yang sahabatnya itu hadapi kali ini. Tidak seperti Jongin yang seakan akan selalu up date mengenai keadaan di sekitarnya. Tau saja apa yang mereka alami.

Maklum, Jongin merupakan pria beristri, jadi semua kabar yang dia ketahui bersumber dari istrinya.

"Lagi" dumel Changmin saat mendengar helaan nafas itu lagi. Moodnya untuk meminum kopinya hilang sudah.

"Baekhyunie kesal kepadaku tadi pagi. Dia menghindari ku, lihatlah pesanku tidak dia baca sama sekali. Astaga bodohnya, kenapa aku tidak langsung menjelaskannya malah menyulut kemarahan Baekhyunie. Pasti Baekhyunie menerka-nerka hal yang seharusnya tidak dia pikirkan. Sial bodohnya aku" ujar Chanyeol mengacak rambut rapinya.

"Bukankah sebentar lagi kita akan meting dengan perusahaan kekasihmu. Jika kalian seperti ini, kalian akan merusak suasana ruang rapat" Changmin menatap tidak percaya kearah Chanyeol yang memasang muka seakan mengatakan maaf.

"Aku akan kebawah sekarang"

"Yak Park, kau sudah meminta sekertaris mu menyiapkan ruang meting. Jangan katakan kau belum melakukannya"

"Aku akan menghubungi Dami, kalian tunggu aku di ruang meeting" Chanyeol melesat begitu saja meninggalkan keduanya yang saling menatap. Pria itu ingin menunggu kedatangan Baekhyun dibawah. Setidaknya dia ingin membuat mood kekasihnya itu lebih baik dulu.

Untuk Jongin bukannya pergi ke ruang meeting dia malahan mengikuti langkah lebar Chanyeol yang diikuti Changmin dengan wajah penasaran apa yang sebentar lagi akan terjadi. Jongin memiliki alasan mengikuti Chanyeol. Dia sebelum datang ke kantor Chanyeol, dirinya mendapat pesan dari istrinya seandainya hari ini ada keributan dia diharuskan melerai. Awalnya dia tidak paham, namun melihat keadaan Chanyeol dia dapat menyimpulkan sendiri. Ada sesuatu antara Chanyeol dan Baekhyun.

Pertengkaran ini pertama kalinya semenjak 2 bulan mereka memutuskan menjalin sepasang kekasih. Awalnya semua berjalan baik baik saja, mereka kembali semakin dekat dan terbuka. Hanya. Hanya masalah kemarin malam membuat keduanya tidak saling menghubungi. Lebih tepatnya Baekhyun tidak mengangkat maupun membalas pesan dari Chanyeol. Ditambah saat ini Baekhyun sedang masa PMS, emosinya meletup letup tidak dapat di tahan. Jadilah masalah ini memanjang sampai berganti hari.

"Nunna, tidak bisakah kau tidak membuat kegaduhan. Seharusnya nunna mendengar penjelasan Chanyeol hyung, bukannya mengomel tidak jelas. Jika begini kau akan salah paham" tegur Jaemin kepada nunnanya setelah mengelap bibirnya dari minyak maupun makanan yang menempel di bibirnya. Mereka berdua saat ini sedang sarapan sebelum pergi menyelesaikan tugas mereka masing masing.

Knock My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang