33. Amplop putih

1.6K 184 32
                                    

*HAPPY READING*

Ini adalah sebulan tanpa adanya Gandha.sungguh bila boleh jujur Gandhi sangat merindukan adik kembarnya dan entah mengapa ia akhir-akhir ini sering merasa pusing dan mual.

Entah mengapa saat melewati kamar adik kembar nya seperti ada yang mendorong nya untuk memasuki kamar tersebut.

Dan disinilah sekarang Gandha sudah berada didalam kamar bernuansa biru.ia berjalan mengitari kamar tersebut hingga ia tidak sengaja berhenti didekat meja belajar dan menemukan sebuah Amplop putih.

Karena penasaran ia pun mengambil nya dan membuka nya.setelah membaca isi dari amplop tersebut betapa terkejutnya ia saat mengetahui apa isi dari amplop tersebut.

"Leukimia stadium satu" lirih nya

"Apakah ini alasan nya akhir-akhir ini nggak terlalu banyak makan coklat?"

"Ini masih stadium satu dan ini beluk terlambat"

"Yah benar ini belum terlambat"

Asik bergumam ia tidak merasakan bahwa ada seseorang yang berada disamping nya.

"Apa maksud Lo masih stadium satu dan belum terlambat?" tanya seseorang itu

Gandhi tidak menjawab nya melainkan memberikan amplop putih Kepada Xavier yang berada disamping nya.

"Ini apa?" Tanya Xavier

"Baca" suruh nya

Xavier dengan segera membaca nya dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui isi dari amplop itu.

"Kita belum telat kan?" Tanya Gandhi

"Vi ayo kita jemput Gandha" sebelum Xavier menjawab Gandhi sudah lebih dulu menarik nya.

Gandhi menjalankan mobil nya menuju komplek rumah yang sederhana namun harganya fantastis.tiba lah dia dirumah berwarna baby blue dan putih.

Saat ia akan memasuki gerbang rumah tersebut ia diberhentikan oleh seorang bapak bapak yang tidak lain adalah pak Darto.

"Kalian mau apa kesini?" Tanya pak Darto

"Kami mau bertemu dengan Gandha pak" jawab Gandhi

"Non Gandha sudah melakukan keberangkatan seminggu lalu" ucap pak Darto

"Maksud nya pak?" Kini gantian Xavier yang bertanya

"Penyakit non Gandha udah stadium dua memasuki stadium tiga karena khawatir non Gandha nggak ada selamat den Algaxa langsung bawa keluar negri" jelas pak Darto dengan raut wajah sedih.

"Stadium dua" beo Gandhi

"Nggak mungkin pak saya lihat diamplop ini baru stadium satu" bantah Gandhi

"Itu pemeriksaan dari beberapa bulan yang lalu pasti saat bi Rima mengantarkan non Gandha cek kenapa sering pusing,mimisan dan mengigil" jelas pak Darto

"Terimakasih kasih pak" ucap Gandhi

"Sama sama"

Gandhi menjalankan mobil nya pulang kemansion soal kasus yang terjadi bulan lalu itu belum terkuak pelakunya sungguh sangat susah untuk ditemukan.Gandhi berpikir bahwa yang melakukan ini adlah orang terdekat mereka.

Sesampainya dimansion Gandhi melihat ada kedua orang tua nya yang sedang berdiri didepan pintu utama dengan mommy nya yang menangis.

Gandhi bertanya tanya mengapa Mommy nya menangis seraya memegang sebuah amplop putih.sial!dia lupa menyembunyikan amplop tersebut.

"Mommy kenapa kok nangis?" Tanya Gandhi

"Kenapa kamu nggak ngasih tau mommy tentang ini!" Tanya Amara balik

Gandha ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang