28. Hari Yang Sial

1.7K 156 159
                                    

*Happy Reading*

Hari ini adalah hari dimana hari yang sial bagi Gandha.Bangun kesiangan terlambat berakhir terkena hukum.
Seperti saat ini ia sedang hormat tiang bendera mana cuacanya lagi panas panasnya.

"Huuhh anjrott panas banget Cok!"umpat nya

"Mana masih lama lagi keluar main nya"

"Ya ampun makin lama makin panas"

"Ya ampun demi Jaehyun jadi suami gue,tenggorokan gue kering banget Cok!"

Dll

Sepanjang menjalani hukumannya Gandha tidak pernah absen mengumpat dan menggerutu tidak jelas.

Tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi.

Kringgggg!kringgggg!

"Akhirnya, Alhamdulillah"syukurnya

"Asekkk" senang nya

Ia segera berjalan menuju kelas untuk meminta minum kepada Abang kembarnya.sunggu tenggorokan nya sangat kering saat ini.

"Abangggg!"rengek nya

"Apa hm?"tanya Gandhi

"Minum" jawab nya dengan segera Gandhi mengambil kan satu botol minum dari tas nya.

"Haaah...egggggk...legahhh!"

"Lain kali jangan begadang lagi"peringat Gandhi

"Abang tau dari mana kalo aku gadang?"tanya Gandha

"Ada deh" jawab nya

"Yaudah yuk kantin"ajak Gandha

"Erlan mana?"tanya Gandha

"Nggak tau,bolos kali"jawab Gandhi

"Wahhh tuh bocah kaga ada kapok-kapok nya dihukum smaa Bu Eka"gumamnya

"Sama kaya kamu"celetuk Gandhi

"Weyy...beda ya bang,beda"cetus Gandha

Sampainya dikantin mereka memesan makanan yang mereka mau lalu mencari meja dan memakannya hingga habis.setelahnya lalu kembali kekelas lagi.

••••

Sepulang sekolah tadi Gandha langsung menuju kamarnya untuk menidurkan dirinya bahkan ia tidak mengganti seragam sekolahnya dengan baju rumah.

Sedangkan dilantai dasar mansion terlihat banyak sekali para lelaki berparas tampan yang sedang bercanda ria.

"Weh...Weh obat obat apa yang mematikan?" Celetuk Xavier

"Obat nyamuk" jawab Garden

"Kok Lo bisa tau sih bang?" Tanya Xavier

"Gampang itu mah" sombong nya

"Ada lagi. Siapa penyanyi yang susah nelen?"

"Semua penyanyi juga bisa nelen bego!" Ketus Galaksi

"Bener tuh sih Galaksi" sahut Savir

"Ketularan Gandha ya Lo main tebak-tebakan kaga masuk akal!" Cetus Savir

"Jawab dulu bego!" Sarkas Xavier

"Nyerah kita" ucap Deon

"Ed Sered" ucap nya

"Anjeeng! Dak diluar nalar Cok!" Seru Galaksi

"Iya Asu! Diluar nalar Cok!" Sahut Deon

"Hahahaha!" Tawa Xavier

Mereka semua yang memandang Xavier dengan wajah datarnya.

"Diem deh Lo!"

"Ck gue sumpel pake sepatu Lo nanti!" Ancam Galaksi yang mampu mengehentikan tawa Xavier.

"Santai dong bro,jangan main sumpel sumpel sandal" Damai Xavier

Disaat sedang bercanda ria Gandha datang dengan tangan berisi satu gelas coklat dingin dan dua batang coklat.

"Wihh bagi dong~ coklat nya" ucap Deon

"Ambil sendiri" ucap Gandha

"Ogheey" balas Deon dengan segera berlari menuju dapur bersama dengan Galaksi.

"Bagi dong dek" minta Garden

"Ambil sendiri elah bang" kata Gandha seraya menyeruput coklat dinginnya.

"Bukan mau coklat batang nya tapi coklat dinginnya" kelas Garden

"Yaudah nih" kasih Gandha

"Thanks"

Garden meminum coklat dingin tersebut hingga tinggal setengah Gandha yang melihat itu lantas memelototi Garden yang sedang tersenyum lebar tanpa dosa.

"Yahhh Abang kok banyak banget minumnya" keluh Gandha

"Hehe sorry dek" ucap nya

"Ck yaudah deh" ucap Gandha seraya memakan coklat matcha nya.

Disaat sedang menikmati coklat nya ia mendengar bahwa ada keributan antara Deon dan Galaksi.

"Woiii!Daon Daon bagi coklat nya!" Teriak Galaksi

"Apaan sih Lo Galak" ejek Deon

"Babi kau!bagi juga coklat nya anjeeng!" Seru Galaksi

"Nggak mau wleee!" Ejek nya

"Bagi nggak Lo!heh!"

"Woiiii Cok!"

"Heehhhh!bagi woyy!serakah nian kau nie!!!"

"Deonjing,Deon asu,Deon kambing,Deon binatang!" Umpat nya

Gandha yang jengah mendengar keributan mereka pun lantas berdiri dan menghampiri mereka.

"Udah ngapa ribut nya kaga tenang nih Gandha makan coklat nya!" Seru Gandha dengan wajah kesal.

"Bang Galaksi kalau mau coklat itu ambil punya aku aja ada diatas meja tuh" ucap Gandha

"Oke makasih dekk" balas nya

Akhirnya pertengkaran ini selesai juga Gandha kembali mendudukkan dirinya di sofa tempat dimana ia duduk tadi.

🔰BERSAMBUNG🔰

Jangan lupa vote dan komen banyak banyak ya biar nambah cemangattt ngetik nya.

See you next part 💙💙💙

Gandha ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang