3; FALL IN LOVE

3 1 0
                                    


Senin pagi, Keyies bangun tepat jam 5 subuh. Seperti biasa, ia bergegas membersihkan dirinya kemudian pergi memasak untuk sarapan.

sebenarnya Keyies malas sekolah, apalagi kelasnya selalu penuh dengan masalah. Sampai - sampai semua guru mengecap kelas 11 terburuk adalah kelas Keyies.

Keyies acuh tak acuh akan hal itu, menurutnya yang penting nama baiknya tidak tercontreng selama bersekolah disana.

Mbii: Keyyy, gue ga masuk hari ini. mama gue masuk rumah sakit

Anda: hah? astaga. perlu gue temenin ke rs Mbi?

Mbii: ga perlu Key, gue udah sama kak Rayya kok

Keyies menelungkupkan kepalanya dimeja makan, ia tidak ingin sekolah hari ini. Lagipula badannya masih sakit, entah kenapa.

Keyies menatap sekeliling, kepalanya sakit. Ia berkali kali mengerjapkan matanya, semuanya semakin buram.

"Ah anjing" umpatnya pelan sambil mematikan kompor. Ia berjalan dengan hati hati menuju sofa, kemudian merebahkan dirinya disana.

Ia tidak tahu dirinya kenapa. Tenaganya seperti terkuras habis tanpa sisa. "Kenapa si ini.., mau sakit jangan sekarang lah anjir"

Handphonenya bergetar, menandakan seseorang tengah menelfonnya sekarang. Ia melihat layar ponselnya, tertera nama Aditya disana.

"Sialll sialll" umpatnya sebelum mengangkat telfon itu.

"Yes? lo aman?" Keyies terdiam mendengar suara Aditya. Aditya terdengar tenang, namun Keyies juga bisa merasakan bahwa Aditya sedang panik akan sesuatu.

"Ha? gue? aman kok, gaada yang perlu di khawatirin" sahutnya santai.

Terdengar dari telfon itu Aditya menghembuskan nafas lega. "Kenapa Dit?"

"Gapapa, gue kesana. Dadah" telfon itu dimatikan. Keyies membiarkan telfon itu mati, kepalanya kembali terasa sakit. tak hanya itu, perutnya mulai sakit sekarang.

"Mama..."
***
"kenapa pingsan?" tanya Aditya yang duduk tepat disamping Keyies yang baru saja sadar.

"lo kenapa kesini?" bukannya menjawab, Keyies malah bertanya balik.

"lo sakit?" Keyies menghembuskan nafas. "Engga, sehat kok"

"makan" Aditya menyuruh Keyies memakan bubur ayam yang dibelikannya tadi.

"lo gatau sepanik apa gue waktu ngerasain itu" ucap Aditya tiba tiba.

"gue kira lo udah mati" ucapnya lagi. Keyies memukul kepala cowok itu, "gila, gue masih hidup tolol"

"iya, Alhamdulillah"

Keyies memakan bubur itu, namun tatapan matanya tak berhenti menatap Aditya. cowok ini tidak sekolah?

"heh, lo ngga sekolah?" Aditya menggeleng. "lo sendiri?"

"Mbi ga sekolah, gue males gaada temen"

"Istirahat dulu deh lo, Yes. nanti siang gue dateng lagi. Kita jalan, oke? see you, goodbye" Aditya tersenyum kecil, kemudian meninggalkan rumah Keyies.

Keyies bingung, heran, semua campur aduk. "Mana mungkin gue suka sama dia, hadeh" Keyies menepis fikiran itu, kemudian melanjutkan makanannya.

Ia melirik kesebelahnya, tempat tadi Aditya duduk. ia mendapati jaket hitam Aditya tertinggal disitu.

"Eh?" Keyies mengambil jaket itu, kemudian berniat menyimpannya kedalam kamar, dan akan mengembalikannya nanti siang.

Keyies berhenti didepan lemari, kemudian tersadar akan sesuatu. Aroma, aroma parfum yang sangat ia hafal. "Parfume Raka" gumamnya pelan.

SEMESTAKU, DITYAUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang