10; MOTHERFUCKER, BTCH

1 1 0
                                    

"GUYS, GUE DAPET KAMERA DIDALEM RUANGAN GAFAR!" teriak Jean kegirangan.

"gue harus bangga sama diri gue sendiri" gumamnya pelan. Geo mengambil walkie talkienya, kemudian menghubungkannya keseluruh teman temannya yang sedang diperjalanan.

"guys, Jean dapet rekaman CCTV ruangan Gafar"

"goddamn! itu CCTV susah loh anjir haha. Makasih, Je. secepatnya lo berdua sadap semua kamera CCTV, sebelum gue sama yang lain sampe dilokasi semua sudah harus selesai" sahut Bara.

"alright, kita usahain"

***

mobil Hummer milik Arya berhenti tak jauh dari kantor Gafar. Bara kembali menghubungi Jean dan Geo.

"Gimana?"

"Beres semuanya, Bar. lo semua harus cepat. Karna gue sama Jean nemuin satu masalah disini,"

"Apa?" tanya Aditya serius.

"CCTV nya gabisa lama lama gue handle, ada data yang diunduh dari pihak Gafar, gue sama Jean belum bisa nyari data apa yang lagi diunduh, tapi sebisa kita bakal cari masalahnya. selagi datanya belum terunduh, lo semua masih bisa bergerak. pergerakan unduhan ini lambat kok"

"Geo, Jean. hati hati. hubungin kami kalo unduhan data itu udah Sembilan puluh persen" ucap Aditya sembari mencengkram stir mobil.

"kenapa, Dit? lo tau data apaan itu?" tanya Arya bingung.

"gue gatau, tapi kita harus waspada, karna itu bisa aja data pengunduhan Blast From God yang lagi dijalankan sama Gafar, dan kalo data itu selesai diunduh, Keyies sama Om Faryan semakin dalam bahaya"

"jelasin ke kita, Dit. otak kita ga nyampe situ" keluh Lana.

"siapa yang tau? bom itu bisa ada dimana aja, dan kemungkinan besar bisa digunakan Gafar buat nyelakain Keyies dan Om Faryan"

"okay, i'll try, guys"

***

Aditya, Bara, Lana, Dantra dan Arya berjalan beriringan menuju pintu Utama kantor Gafar. Mereka terlihat sangat santai.

sampai dipintu Utama, kelima cowok itu dihentikan oleh algojo pertama yang menjaga pintu, "Bang, gue anak temennya Pak Gafar, mau ketemuan ada yang dibahas" ucap Arya meyakinkan.

"proof" ujar cowok itu meminta bukti.

"aish pake bukti bukti segala"

"maaf ye bang" Arya menendang kaki cowok itu, kemudian melingkarkan tangannya dileher cowok tadi, mengunci pergerakan penjaga yang ber nametag -Kanvi- itu.

semua penjaga Disana menodongkan pistol ke mereka, dari atas, dalam gedung, semua sisi gedung itu dipenuhi orang orang yang menodongkan pistol kearah mereka.

Aditya melempar bola bola yang saat terkena lantai, bola bola tadi secara otomatis akan mengeluarkan kepulan asap berwarna putih.

"LARI, CARI RUANGANNYA!" teriak Aditya. semua temannya berlari mengikuti Arya keruangan Gafar, karna Arya lah yang tau pasti dimana letak ruangan itu.

"Jean, Geo! lo berdua udah sadap sistem otomatis pintu utamanya?!" tanya Aditya sedikit tergesa gesa, karna sejak tadi masih ada beberapa orang yang menarik pelatuk pistol dan hampir saja mengenai Aditya.

"udah"

"hidupin magnetnya, sekarang!"

"pistol lo bakalan ikut ketarik, Dit! walkie talkie lo juga! karna ini ga cuman narik magnet, tapi juga barang barang elektronik"

SEMESTAKU, DITYAUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang