16; DOESN'T DESERVE YOU

1 1 0
                                    

CCCIITT!

Aditya mencengkram rem motornya kuat kuat, ia hampir saja menabrak seseorang. Aditya memang tidak menabrak orang itu, tapi orang tadi sudah terlanjur terjatuh karena terkejut.

Aditya menghentikan motornya dipinggir jalan, kemudian dengan langkah sempoyongan melangkah ke arah orang itu. Benar saja, Aditya tengah mabuk sekarang.

"Lo hati hati kalo bawa motor, sial" umpat Aditya sembari menolong orang itu kembali bangun. Cowok yang hampir ditabrak olehnya tadi segera bangun dan langsung menaiki motornya dengan sedikit tergesa gesa.

Aditya terduduk di trotoar, kemudian melihat ke arah jam dihandphonenya, setengah tujuh.

"Sial sial sial! Keyies..." gumam Aditya tersadar dengan janjinya kepada Keyies. dengan gerakan cepat ia mengendarai kendaraannya menuju rumah Adam.

***

Mbi dan Erga sudah pulang, Keyies masih saja menunggu Aditya diruang tamu Adam. Adam menghampiri Keyies, kemudian ikut duduk disampingnya.

"Key? ga mau gue anterin aja? malem udah ini, kemana tuh cowok lo" ucap Adam. Keyies menenggelamkan wajahnya dikedua tangan, kemudian menggeleng singkat.

"bentar lagi pasti dateng" jawabnya. Benar saja, bunyi kendaraan Aditya sudah terdengar, cowok itu berhenti tepat diparkiran rumah mewah Adam.

Keyies dengan cepat berlari keluar rumah, kemudian memeluk cowok bertubuh besar itu. Adam menyusul, namun ia berhenti diteras rumah membiarkan Keyies bertemu dengan Aditya.

Aditya sudah sepenuhnya sadar, namun Keyies dapat mencium aroma alkohol dari Aditya, ia diam, memilih untuk menanyakan hal ini nanti.

"Dam, thanks udah jaga Keyies" ucap Aditya kemudian tersenyum singkat ke arah Adam. Adam mengangguk, "sans, adek angkat gua itu, haha"

"gue sama Keyies pulang, ya. One more, thanks"

***

kini, keduanya berada di apartemen, satu hal yang membuat Keyies bingung, Aditya tidak terlihat seperti biasanya. Raut wajahnya datar, dingin.

"Daus?" panggil Keyies kemudian duduk disebelah Aditya yang tengah memijat pelipisnya. Aditya merubah posisi, ia memeluk erat tubuh Keyies.

"Maaf... maaf aku telat, maaf, Yes..." Keyies membalas pelukan itu, kemudian mengelus punggung Aditya lembut.

"Ngga papa, Us. Kamu jangan minta maaf. Emangnya kamu salah apa sama aku?" tanya Keyies lembut.

Aditya tetap memeluk Keyies, beberapa kali tangannya mengelus rambut Keyies. "Aku hampir nabrak orang..." ucap Aditya pelan. Keyies tetap diam menunggu kelanjutan ucapan Aditya.

"Aku bukan cowok baik baik Keyies. Waktu lagi sama kamu kaya gini aku sempet mikir, cowok yang suka nenangin diri dengan alkohol ini cocok emangnya sama kamu yang ga pernah sama sekali nyoba minum minuman keras?" ucap Aditya sedikit gemetar.

"kamu kenapa mikirnya gitu, sayang?" sahut keyies pelan.

"Aku tadi capek, tadi jam lima aku berantem sama bunda, masalah sepele tapi ngeliat bunda marah bikin hatiku menciut, aku lemah kalo tentang adik sama bunda" jelas Aditya.

"setelah berantem sama bunda, aku mutusin ke rumah temen dan ya, aku nenangin diri Disana dengan mabuk dan rokok" Aditya menenggelamkan wajahnya diantara bahu dan leher Keyies, dapat Keyies rasakan bahunya mulai basah, Aditya menangis.

"this bad boy doesn't deserve you"

"aku emosian, ga kaya kamu yang penyabar" finishnya. Ia benar benar menangis tanpa suara didalam pelukan Keyies, jujur, ia tidak ingin Keyies mendapatinya sedang menangis.

SEMESTAKU, DITYAUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang