19; INSECURE

0 0 0
                                    

Ibrahim duduk diantara Lana dan Adipa, berhadapan dengan Aditya dan juga Keyies. "kami semua udah denger pengakuan lo, Ibrahim" ujar Adam dingin. Ibrahim menatap satu persatu teman temannya, termasuk Lana. Cowok dengan penuh canda tawa itu kini menatap Ibrahim dengan tatapan kecewa.

"Maaf, Keyies, Maaf, Adi. Maaf buat lo semua yang udah repot karena ulah gue, maafin gue, guys," Mbi menarik napas dalam dalam, kemudian bangkit dari duduknya dan menggeser Lana dari samping Ibrahim, ia duduk disamping Ibrahim.

Mbi tidak kuat menahan tangisnya, ia memeluk Ibrahim kuat kuat. Ibrahim tersentak dengan perlakuan itu, setelah beberapa detik mencerna akhirnya ia membalas pelukan itu dengan lembut.

"IBRAHIM, BISA GA GAUSAH BIKIN MASALAH?!" ucap Mbi dengan nada tinggi namun bergetar, suara cewek itu juga sangat serak sekarang. "lo gatau bingungnya gue sama yang lain, Bra. disisi lain kita pengen ngumpul lagi, pengen lengkap lagi. tapi ego kami juga tinggi, gengsi kami tinggi, Bra! kami juga kangen sama lo!"

Arya ikut menangis, ia terbawa suasana sekarang. "DIH, SI MONYET NANGIS" ujar Jean heboh menatap Arya menangis. Perlahan, gelak tawa itu kembali tumbuh.

***

keesokan harinya

Keyies duduk dirooftop café, kemudian menghisap sedotan yang sedari tadi ia gigit. Keyies menaruh minumannya, kemudian menatap lurus dengan pandangan kosong, sekarang sudah jam enam sore, dan Aditya benar benar tidak ada kabar sama sekali.

Keyies membuka ponselnya, kemudian sedikit terkejut karena Aditya membuat pembaruan status tanpa membalas chatnya. "Daus online?" gumam Keyies Manahan sakit agar air matanya tidak turun. Ia kembali mengirimkan pesan kepada cowok itu, namun pergerakan jemarinya terhenti saat ia mendengar suara yang tidak asing lagi ditelinganya.

"Iya, makasih, ya, Ser," ucap cowok itu kemudian memeluk gadis yang disebutnya 'Ser' atau 'Sera' itu. Keyies mengepalkan tangannya kuat kuat, sudah jelas, cowok yang dilihatnya adalah Aditya. Sebelum cowok itu mengetahui keberadaannya, Keyies memilih lebih dulu meninggalkan café itu.

Keyies memasuki rumahnya, Mama dan Ayahnya belum selesain dengan urusan diluar kota, Keyies kembali ke rumah dengan niat menukar pakaian Kotor dengan pakaian bersih. Selesai dengan urusannya, Keyies kembali ke motor scoopynya, kemudian melajukan motornya kembali ke apartemen Aditya.

Perkiraan Keyies salah, cowok itu sudah lebih dulu sampai diapartemen sebelum dirinya. Keyies tak mampu mengatakan apapun, keadaannya sedang tidak baik baik saja sekarang. Dibandingkan harus menangis saat berhadapan dengan Aditya, ia lebih memilih masuk ke dalam kamarnya dan menaruh baju bajunya kedalam lemari.

Aditya memasuki kamar, kemudian melengos masuk ke kamar mandi tanpa memperdulikan Keyies yang berdiri menatapnya. Keyies tidak mengerti, apa salahnya? ia tidak merasa ada membuat kesalahan dengan Aditya, namun kenapa Aditya bisa terlihat marah kepadanya?

Keyies berusaha berfikiran positif, mungkin Aditya sedang banyak fikiran sekarang. Hal itu membuat Keyies berfikiran yang macam macam, ia mengingat kembali tampang dari Sera, gadis yang ia lihat sedang Bersama Aditya, gadis itu putih, cantik. Keyies juga tak kalah cantik, namun permasalahannya kali ini membuat Keyies merasa tidak cukup dengan dirinya sendiri, ia insecure. I takut Aditya berpindah hati, karna ia melihat Sera berpakaian glamor dan sangat fashionable, sedangkan ia hanya menggunakan sweater selutut dan celana pendek selutut yang tertutupi oleh sweaternya.

Setelah Aditya keluar kamar mandi, Keyies memberanikan diri menahan pergelangan tangan cowok itu. Aditya menoleh, kemudian menatap Keyies dengan tatapan biasa saja. "Kenapa, Yes?" tanya nya datar.

"Maaf kalo aku ga secantik temen temenmu, Us. Maaf aku sering bikin kamu rishi, dan sering ganggu kegiatan kamu" ucap Keyies pelan.

"Maaf, kalo aku sering bikin kamu malu karna tingkah childish aku"

"Kamu ngomong apa sih, Key?" nada bicara Aditya terdengar tidak bersahabat.

"Iya aku tau aku cowok nakal, Key. tapi aku bukan cowok yang suka ninggalin hubungan setengah setengah, missal aku malu, aku udah ga ngerespon kamu dari waktu itu," Keyies menghelah nafas pelan.

"Aku ga secantik cewek cewek diluaran sana, Us. Aku ngga sesempurna mereka, otak aku lemot, aku bodoh, Us. aku takut kamu ninggalin aku" jelas Keyies dengan suara bergetar hampir menangis.

"Kita udah sama sama kurang lebih dua bulan, Keyies, aku udah tiap hari liatin muka kamu, ada aku ninggalin kamu?" Keyies menggeleng pelan.

"aku cowo baperan, cowo yang gampang tersinggung, dan cowo yang gabisa ngasih feedback kaya cowo yang lainnya. Aku paling ga suka, bener bener ga suka, kalo orang yang udah aku kasih tau kalo dia berharga buat aku, tadi dia malah, ragu? Kamu ragu karena rasa insecure-mu, aku baperan, aku mudah tersinggung cuma karna hal kecil contohnya kayak itu" Aditya menatap mata Keyies dalam.

Aditya pusing, masalahnya ditempat les sudah menumpuk, ia mudah tersulut emosi hanya karna hal kecil sekarang. Aditya mengambil jaket dan kunci motornya, kembali meninggalkan gadis itu seorang diri.

Melihat kepergian Aditya membuat kaki Keyies lemas, tubuhnya terhuyung ke belakang hingga terduduk di ranjang. Keyies mulai menangis sesegukan, apa yang ia lihat di café tadi sudah cukup menyakitkan, dan sekarang ditambah dengan perlakuan Aditya kepadanya.

"Maaf, maaf, Daus. Ini salah aku, Maaf..." ucap Keyies sesegukan, tak lama kemudian, ia tertidur karena matanya sudah cukup Lelah akibat mengeluarkan banyak cairan bening.

***

Aditya menarik gas motornya semakin kuat, sehingga menambah kecepatan motor zx10r itu. Aditya tidak ada niatan memarahi Keyies, ia berani sumpah demi apapun. Ia hanya tidak sengaja, dan ia tahu Keyies pasti menangis setelah ia tinggalkan tadi.

Aditya putar balik, kembali ke apartemen dan mendatangi Keyies untuk meminta maaf.

***

Aditya memasuki kamarnya, dapat ia lihat, gadis yang ia sayangi itu sudah tertidur lelap memasuki alam mimpinya. Aditya menatap wajah damai milik Keyies, mata Keyies sembab, Aditya segera menyimpulkan bahwa Keyiesnya pasti banyak menumpahkan air mata.

"udah tidur ya, cil? good night bocilnya aku, maaf bikin kamu jadi kaya gini, aku bener bener gaada niatan sama sekali, maaf ya?" Aditya mengecup singkat kening Keyies. Cowok itu melepas jaketnya dan menyisakan kaos polos hitam yang dengan jelas membentak badannya, Aditya merebahkan dirinya disebelah Keyies, memeluk Keyies erat, sembari terus menciumi pucuk kepala Keyies.

"Daus... aku minta maaf, maaf bikin kamu marah terus, Us. maaf.." Aditya tidak sadar bahwa gadis ini masih sadar, Aditya menangkup pipi Keyies, kemudian mengelus pipinya pelan.

"Maaf, aku cewek berengs-"

"ssstt, aku yang berengsek karna bikin kamu nangis, Keyies. Aku minta maaf, aku bener bener minta maaf. Aku lagi banyak masalah, fikiranku ga tenang, Key, sikapku tempramen, maaf" ujarnya menyesali perbuatannya kepada Keyies tadi.

Keyies mengangguk, kemudian memeluk Aditya tak kalah erat. "Aku cowo jahat ya? gampang ngambekan?"

Keyies menggeleng, "nggak! kamu baik, Us. kamu baikkk banget. kamu ngga pernah jahat ke aku, ngga pernah"

"Aku tau kamu lihat aku peluk Sera tadi di café, Key. Maaf, aku harap kamu ngga salah paham soal itu. Sera sepupu aku, kebetulan tadi aku ketemu dia dijalan, dia habis di tabrak lari, aku cuman bantuin dia, sayang, nggak lebih" Keyies mengangguk faham, gadis itu masih setia menghirup aroma tubuh Aditya, aroma yang selalu ia rindukan, dan akan selalu seperti itu.

"Sekarang, tidur yang nyenyak, dan pastinya harus mimpiin aku"

***

1122 word's

double up for today.

SEMESTAKU, DITYAUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang