Aditya menghampiri Keyies pada pagi hari ini, Aditya mengetuk pintu rumah, namun yang membukakan pintu bukanlah Keyies, melainkan Faryan.
"Nak Adit? mau jemput Keyies?" tanya Faryan spontan saat melihat Aditya diambang pintu. Aditya mengangguk, "iya, Om. Keyiesnya mana?" ucap Adit sembari menyalimi tangan Faryan.
"Keyies sakit, Nak. kemarin malam dia tiba tiba demam sama flu, om rasa dia kefikiran kamu deh" ucap Faryan dengan nada sedikit bercanda. Aditya tertawa kecil, kemudian meminta izin menjenguk Keyies.
"boleh Nak boleh, ayo masuk. Om panggilin dulu Keyiesnya." dengan cepat Aditya menolak. "Om, apa Keyies bisa turun ke bawah? kasian dia Om, biar aku aja yang ke kamar dia, maaf lancang om"
Faryan memikirkan perkataan Aditya, ada benarnya juga. "bener juga ya, Nak. yaudah sini Om anterin ke kamar Keyies"
Aditya mengiringi Faryan menuju kamar Keyies, Aditya menatap Keyies diambang pintu, Keyies terbangun dari tidurnya dan segera duduk menatap Faryan dan Aditya. "Daus?"
Aditya menghampiri Keyies, sedangkan Faryan menghintip dari celah pintu, ayolah Faryan sangat kepo. Aditya duduk dihadapan Naya, kemudian tersenyum kepada cewek itu. "sakit kenapa, mmm?"
"nda aku nda kenapa kenapa. cumin kefikiran kamu aja perginya bakal lama atau ngga.." Aditya mengelus rambut Keyies. "ngga, aku ngga akan lama. kamu istirahat dirumah ya, kalo disuruh minum obat sama mama ayah itu nurut" Keyies mengangguk.
Keyies menangis, Aditya tertawa melihat gadis ini, air matanya seperti selalu siap untuk terjun. "Sayang jangan nangis lagi, ayo, Keyiesnya Daus harus kuat, gaboleh cengeng"
Keyies semakin erat memeluk Aditya, ia tidak peduli bagaimana keadaannya setelah menangis. "Bocil, apa perlu aku tolak ikut bunda demi kamu?" Keyies menggeleng. "ngga, ngga boleh. kamu harus nurut sama bundamu Us"
"yaudah kalo gitu kamu gaboleh nangis lagi, ya? jangan nangis lagi demi aku, sayang. aku bakal balik, aku gaakan ninggalin kamu. aku tau aku cowok nakal Yes, tapi aku bukan cowok yang suka ninggalin hubungin setengah setengah, kalo aku udah gamau sama kamu aku udah gaakan respon kamu lagi. aku gaakan pernah ninggalin kamu, tapi aku ga janji. aku bertahan sebisa aku, aku tetep ada buat kamu sebisa aku. sampai dimana nantinya Tuhan nakdirin kita sama sama, sampai disitu juga perjuangan aku berhenti. pokoknya apapun yang terjadi kedepannya, aku akan tetep cinta dan sayang sama kamu. I love you, Keyies Kalandra"
bukan hanya Keyies yang menganga mendengar ucapan Aditya, kedua orang tuanya yang menguping sejak tadi juga ikut meleleh. "kamu ga kaya gitu dulu, Yah" ucap Rayna pada Faryan.
Keyies semakin mengeratkan pelukannya, "Daus lucu, kamu lucuuuuuuu, aku sukaaa, aku saying kamu, Us" Aditya mengelus punggung Keyies. "kamu lebih lucu"
"aku izin pamit ya sayang? Bunda udah nungguin aku. jaga kesehatan ya Yes? cepat sembuh. I love you"
***
Erga menatap dirinya dipantulan kaca, buruk, dia seburuk itu. "Gue harus gimana, sialan.."
Mbi : Ga, gabut ga? gue boleh ke rumah lo? pengen main sama tante Niya
Anda : klo mau main ksni nnti aja mbi. gue kerumah lo, gue pengen bahas ssuatu sm lo
***
"mau ngomong apaan deh Ga? serius amat" tanya Mbi santai sembari meminum teh hangat buatannya tadi.
Erga masih diam. ia bingung darimana ia harus memulai pembicaraan ini. "Mbi, lo kaget ga kalo seandainya lo tau kita sodara kandung?" Mbi tersedak minumannya, kemudian tertawa kencang.
"lo? gue? sodara? kandung? muka kita gaada mirip miripnya anjir! lo jelek gue cakep gini" Erga tertawa kecil, Mbi malah menganggap itu lelucon. "ngga, seandainya aja gitu"
Mbi terdiam sebentar, kemudian mulai berbicara serius. "kalo seandainya lo sodara kandung gue, gue bakal terima terima aja sih, kayaaaa it's okay. karna gue pun tau, gue bukan anak kandung Ibu" Erga spontan menatap mata Mbi.
"iyaa Erga gausah kaget gitu lo. udah darilama kok gue tau kalo gue anak adopsi. gue terima hal itu, gue sayang sama Ibu, Ibu juga saying sama gue. kalo gue ketemu sama keluarga kandung gue ya Alhamdulillah, tapi gue gaakan ninggalin Ibu sendiri"
"kenapa emangnya lo nanya begitu?" tanya Mbi.
"ngga kok, ngga papa"
***
"Daus, hati hati dijalan ya"
"iya Yes, seminggu dua minggu aku pulang" ucap Aditya, Aditya beralih menyalimi tangan Faryan dan Rayna. "jangan lama lama ya Dit, kasian galau terus nanti si Keyies" ejek Faryan.
"heh, cil. mau peluk ngga?" Keyies mengangguk, kemudian dengan cepat memeluk Aditya sekuat tenaga. "shhtt, nanti aku kabarin terus kok, aman Yes aman" ucap Aditya kembali menenangkan Keyies.
Keyies menarik telinga Daus, kemudian membisikkan sesuatu Disana. "jangan jalan sama cewek lain"
Aditya tertawa gemas dengan ucapan Keyies, kemudian mengangguk dan mengelus rambut Keyies. "ga di cium tuhhh keningnya Iyes?" Faryan tak henti hentinya mengejek Keyies.
"Yah.."
Aditya mengecup pelan kening Keyies, kemudian tersenyum lega. "aku pergi ya Yes? nanti kalo udah sampe tujuan aku chat kamu"
***
HALLOOO.
gimana kabar kaliann? semoga sehat terus yaaa.
buat cerita kali ini aku bakaln cepet cepet end biar bisa bikin sequel Naya & Rafael, sekalian revisi cerita sebelumnya juga.
insyaAllah cerita kali ini bakalan lebih bagus dan lebih rapih, hehee.
jgn lupa follow akun ig aku [ @urgfllwrs ]
disitu aku juga selalu update Daily Chat Keyies & Aditya, setiap hari aku up disana okee.
follow jugaa akun ig dua sejoli kita ges😹
[ @yradityafirds ]
[ @keyieskalandraaa ]
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTAKU, DITYAUS [HIATUS]
Teen Fiction"Kamu lucuu, aku sukaa" - Keyies Kalandra. "Aku pantes ngedapetin cewe selucu dan sesempurna kamu, Key?" - Aditya Firdaus singkat saja, ini kisah Aditya Firdaus dan Keyies Kalandra. Pasangan yang saling menyayangi hingga akhir hidup mereka. Namun...