5; JEALOUS

5 1 0
                                    


Erga menghembuskan nafas gusar, ia menatap mata kedua orangtuanya yang sedang beradu mulut. Erga lelah, bolehkah ia protes kali ini?

"sudah, mah, pak" ucap Erga membuat keduanya terdiam.

"Erga gamau liat kalian berantem lagi, Erga capek. Erga bakalan cari adek supaya kalian berhenti ngeributin hal yang sama".
***
Keyies menunggu Aditya menjemputnya, katanya sih ingin menjemputnya.

Aditya berhenti didepan Keyies, kemudian turun dari motornya. Keyies menatap motor Aditya.

"kok ganti aerox?" tanya Keyies pada Aditya. Aditya tersenyum kecil, "gapapa, lebih bagusan aerox kan?" Keyies mengangguk angguk kecil, kemudian melihat penampilan Aditya.

"kamu, kok ngga pake seragam?"

"tadi pake, tapi aku gajadi sekolah, mau bolos aja abis nganterin kamu" Keyies memukul lengan Aditya.

"gaboleh bolos bolos Us, ga baik" Aditya tertawa, kemudian mengelus rambut Keyies. "gapapa, aku udah sering bolos. guru ga akan heran"

"aku mau bolos jugaa" rengek Keyies kepada Aditya,kemudian ia duduk di trotoar depan rumahnya.

"kamu jangan bolos, sekolah yang bener, jangan bandel" Keyies menunduk. "males sekolah, bolos bareng yuk?".

"ngga, aku bilang ngga ya ngga" Aditya merubah raut wajahnya menjadi serius, sepertinya Aditya marah sekarang.

"iya, aku nurut. maaf" Keyies memegang seragam Aditya, kemudian memeluk Aditya.

Aditya membalas pelukan itu, kemudian mengecup singkat rambut Keyies. Keyies gemetar.

"udah, aku antar. nanti pulang sekolah hubungin aku, jangan pulang sama yang lain"
***
Keyies berjalan di koridor sekolah, for your information, Keyies dan Aditya beda sekolah.

Erga menyusul dari belakang, ia mengiringi jalan Keyies. "Kenapa Ga?" tanya Keyies melihat raut khawatir diwajah Erga.

"Bokap nyokap gue, Key. gue capek ngadepinnya" Erga mengeluh.

"Lo udah makin deket sama Mbi, udah saatnya juga lo ngasih tau ke Mbi" Erga diam.

"lo ga naroh perasaan kan sama Mbi?" Erga menatap Keyies, "sialnya, gue naroh perasaan ke dia"

Keyies berhenti berjalan, kemudian menatap Erga penuh kekecewaan.

"kacau, Ga. susah kalo lo udah ngelibatin perasaan. lo cuman mau ngasih tau Mbi kalo kalian sodara kan? kenapa lo suka anjing sama dia?" Keyies duduk dikursi, diikuti oleh Erga.

"Dia lucu, gue nyaman sama dia. disisi lain gue bingung, kalo gue kasih tau sama Mbi kalo bokap nyokap aslinya juga bokap nyokap gue, apa dia bisa nerima kenyataan itu? gue pernah bermasalah sama dia Key, gue takut dia susah buat percaya sama gue lagi"

Erga dan Mbi, dulu waktu kelas 9, keduanya pernah membuat masalah. Erga dikenal karna tindak pembullyannya, Erga pernah membully Mbi.

sedangkan saat itu ia tidak tahu, bahwa Mbinna Narayan adalah saudari kandungnya.

Kedua orangtua Erga membuang Mbi saat Mbi berusia 3 tahun, karna dianggap anak pembawa sial.

"gue bantu kok, Ga. lo sabar aja yaaa, kalo bisa jangan lama lama cinta sama Mbi, nanti ribet" ucap Keyies.

Erga tersenyum kecil, kemudian pergi pamit darisana.

Keyies duduk diam dipinggir koridor, lagi lagi Mbi tidak masuk sekolah hari ini. Bukannya Keyies tidak ingin berteman dengan temannya yang lain, hanya saja ia sedang malas berbincang sekarang.

Keyies teringat, hari ini kedua orangtuanya akan pulang dari Singapura.

BOOM!

Keyies menutup telinganya, ia berdiri setelah mendengar bunyi ledakan dari parkiran sekolahnya.

SEMESTAKU, DITYAUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang