4; HUG

4 1 0
                                    

enjoy gaiss
-
Aditya memarkirkan motornya didepan rumah Lana, teman satu kelasnya.

Aditya memasuki rumah temannya itu. ia menghirup aroma alkohol yang menyengat dari ruang tamu.

"lambat lo, Dit" ucap salah satu temannya yang tengah sibuk bermain dengan stik ps nya.

"arak siniin" ucap Aditya langsung duduk disebelah Gera, temannya yang bermain ps tadi. Gera bergerak mengambil gelas dan sebotol minuman beralkohol itu, kemudian memberikannya kepada Aditya.

mabuk - mabukan adalah kebiasaan Aditya, ia melakukan semua ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, ia bisa melupakan semua masalahnya dengan mabuk. Kematian bapaknya sudah cukup membuat Aditya frustasi. Dan pisah rumah dengan bundanya bukan keinginan Aditya, tapi ia harus melakukan itu.

Ia tidak ingin bundanya dan adik perempuannya selalu melihat ia yang tempramental. dibalik sosok Aditya yang berparas sempurna, dibalik Aditya yang selalu membuat Keyies gemas dengan tingkahnya, Aditya punya segudang sifat buruk yang selalu jadi penghalang besar saat ia memulai hubungan dengan seseorang.

Aditya adalah seorang yang tempramental, sangat sulit untuk mengendalikan emosinya. Kiya, adik perempuannya, ia menyayangi adiknya itu, namun disisi lain ia beranggapan bahwa Kiya, merebut kasih sayang bunda untuknya.

ia cemburuan, terlalu cemburuan. terkadang hanya hal kecil, namun selalu ia besar besarkan. bukan Aditya yang menginginkan sifat seperti ini ada dalam dirinya. Aditya ingin mengendalikan emosinya, tapi ia tidak bisa.

ketergantungannya dengan alkohol dan rokok juga tidak akan pernah bisa ia buang, bahkan demi bundanya sendiri. "Menjauh dari alkohol dan rokok, sama aja gue misahin raga sama jiwa gue" gumamnya disela sela ketidaksadarannya.

"Woi, jangan terlalu banyak minum. kita ga pesta miras" tegur Bara tidak suka dengan sikap Aditya.

Aditya sudah dibawah pengaruh alkohol, dia bukan dirinya sendiri sekarang.

"gausah banyak bacot" sarkasnya pada Bara. Bara menggelengkan kepalanya, kemudian kembali fokus dengan ponselnya.

waktu terus berjalan, sekarang sudah menunjukkan pukul 23.45, namun Aditya tak kunjung sadar. Lana mengobrak abrik tas Aditya, mencari ponselnya.

Lana mendapatkan ponsel Aditya, ia segera membuka aplikasi whatsapp. Lana melihat nomor seseorang yang Aditya pin, dan orang itu terlihat mengirimkan banyak pesan.

Keyies : Us, daus, kemana aja?
Keyies : wowwoqaoaoaoiiqiqiwii
Keyies : lo tidur us?
Keyies : kok lo ga bisa dihubungin sih
Keyies : gue gaada temen nii

Anda : sorry, lo pacarnya Adit?
Anda : Aditya nya teler banget, dia pingsan, kga bangun bangun dari jam 10 tadi

Keyies : hah? teler gimana? lo siapa?

Anda : gue Lana, temennya Adit. dia mabok berat ni, sampe pingsan

Keyies : dimana?
***
Keyies menunggu balasan dari Lana, namun tidak kunjung dibalas. "Keyies!" teriak seseorang dari luar rumah Keyies.

Keyies mengecek keluar, ada Ibrahin disana. Keyies membukakan pintu, "kenapa malem malem kesini?"

"Itu, temen lo yang kemaren itu, si Adit. dia mabok berat, temennya minta tolong sama gue buat ngebawa lo kesana" jelas Ibra.

Keyies mengangkat keningnya sebelah, "kenapa gue?" tanya Keyies masih keheranan.

"ah, tu si Adit ngomong nama lo mulu. gimana anjing, cepetan udah masuk" Ibrahim memasuki mobilnya.

SEMESTAKU, DITYAUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang