14; JALAN JALAN

1 1 0
                                    

[special part Keyies dan Aditya]

***

Keyies berjalan menuju balkon kamarnya, suasana pagi ini sangat sejuk. Masih dapat ia lohat embun embun tebal menghiasi pekarangan rumahnya.

Keyies mentap sekelilingnya, otaknya tengah menjelajah sekarang. Sesekali ia tersenyum kecil saat mengingat Aditya. Baginya, sosok Aditya adalah cowok yang sempurna, lucu, dan selalu ada disaat ia membutuhkannya.

Walaupun Keyies sendiri tahu, dibalik semua kesempurnaan Aditya, Aditya mempunyai sikap temperamental yang ia punyai sejak lahir. Aditya selalu melampiaskan segalanya ke alcohol, dan rokok.

Keyies jelas ingin cowok itu berhenti, tapi ia tahu, berhenti tiba tiba tidak akan mudah bagi Aditya. Pelan pelan, ia pasti bisa mengubah Aditya, ia yakin seratus persen!

Aditya sadar dirinya bukan orang yang patut dituruti, maka dari itu, ia selalu melarang Keyies melakukan hal buruk yang sebenernya ia sendiri rutin melakukannya. Disaat Keyies ingin bolos sekolah, Aditya selalu menolak dan menjelaskan bahwa tidak ada gunanya bolos sekolah.

Dibalik sikap tempramentalnya itu, Keyies sadar bahwa Aditya mempunyai kelembutan yang selalu ia terapkan kepada Keyies.

Keyies mengambil handphonenya, kemudian bergerak menelepon cowok yang sedari tadi ia fikirkan.

"Daaaauuussss!!!" siapanya girang saat teleponnya sudah tersambung.

"Ya sayang? ada perlu apaaaaaa nelfon aku, hm?"

"aku sebenernya mau ngajakin kamu jalan jalan hari ini, full day! gaada yang boleh ganggu!"

"Sayang, kalo mau jalan hari ini aku bisanya nanti malem. Ini aku lagi di lab, mau praktek. Pulang praktek jam 5 sore, aku harus kerumah bunda dulu sebentar baru pulang ke kosan. kita jalannya habis maghrib, ngga apa apa?"

Keyies memanyunkan bibirnya, "aish, lama banget prakteknya! Tapi Daus beneran praktek kan? ngga pesta pesta miras lagi kan?"

"ngga sayangku, aku gamungkin bohong ke kamu. perlu kita video call? aku beneran lagi di lab ini nyiapin peralatan"

"no no no nooo, aku masih jelekk. Aku percayaaaa kok sama kamu, Us. nanti kamu kabarin aku ya kalo udah selesain praktek? biar aku siap siap"

"kamu selalu cantik, Yes."

"iya, nanti aku ke rumah sekalian izin sama Tante Rayna dan Om Faryan"

"okeii, raja bobo!"

***

Keyies menatap jarum jam yang sudah menu juk ke angka lima lewat sepuluh menit, ayolah kemana Aditya? cowok itu belum memberikan kabar sama sekali. Keyies menggigit kukunya, melampiaskan rasa khawatir yang sedang menguasai dirinya sekarang.

"kenapa nih, bocah bucin?" tanya Faryan kemudian duduk disamping Keyies. Keyies menoleh ke arah Ayahnya, kemudian memasang wajah penuh kesedihan, bahkan dilebih lebihkan.

"AAAAAA AYAH! DAUS KEMANAAAAA?!" Keyies berteriak kencang, kemudian memeluk Faryan dengan derai air mata yang sudah turun sejak tadi.

"hadeh, udah gue tebak" gumam Faryan kemudian mengelus rambut Keyies. "Ayah gaboleh gitu ya, liat anaknya lagi kasmaran" ucap Keyies serak.

tok tok tok

Keyies berlari cepat ke arah pintu, kemudian membukakan pintu.

Benar saja, yang datang adalah Aditya. Keyies dengan cepat memeluk Aditya, bahkan, ia naik ke gendongan cowok itu. "kamu kemana aja! kamu kemana aja!" ucap Keyies sembari menangis sesegukan.

SEMESTAKU, DITYAUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang