❝Seeing how gatherings separate,
yet only you, I don't forget.❞
⎯不忘 Bu Wang, Wang Yibo.⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
❝Ever thine, ever mine, ever ours.❞
⎯Ludwig Van Beethoven.⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
Yibo sudah menetapkan bahwa ia akan bersimpuh dan bersujud hanya tiga kali dalam hidupnya; ketika ia menikah nanti. Tetapi, kini ia bertekuk lutut di atas lantai rumahnya, menghadap Zhan yang bahkan pria itu belum bebas dari keterkejutannya.
Rumah pemuda Wang itu benar-benar berbeda, seolah ini tempat lain yang tak pernah Zhan singgahi. Berbagai ornamen dan gaya China kuno tidak lagi terlihat sepanjang kaki berpijak, banyak ruang kosong yang membuat rumah ini terlihat besar dan luas dengan funiture yang seadanya.
Dalam benak Zhan, rumah adalah wajah baru, pun pemiliknya juga bukan Wang Yibo yang pria itu kenal.
Masih dengan setelan hitam dan riasan tipisnya, Yibo mendongak menatap Zhan. "Ge, aku benar-benar minta maaf karena sudah melewati batas. Tidak seharusnya aku menciummu tanpa persetujuan, mengabaikan bahwa kamu nyaman atau tidak adalah kesalahanku sepenuhnya."
"Yibo..."
Zhan berniat memotong, tetapi Yibo kembali melanjutkan di antara keberaniannya di atas kepalan tangan pada paha. "Aku sudah mengatakan bahwa aku akan memberimu waktu, tapi tadi aku benar-benar telah melewati batas. Aku akan menerima apapun ke keputusanmu, Ge."
"Yibo," Zhan kembali mengulang panggilannya, meraih Yibo dipundak. "Berdiri, aku tidak suka melihatmu seperti ini."
Kendati Zhan memaksa, Yibo tidak jua membawa lututnya beranjak. Ia masih teguh pada tumpuannya. Yibo pernah melakukan ini tiga hari dulu, di bawah guyuran salju ia mengabaikan semua rasa dingin itu. Jika membahas semua pengorbanannya untuk Wei Wuxian, Yibo tidak pernah merasa keberatan dan ia akan melakukannya sekarang jika memang ditakdirkan. Namun, semua di luar praduganya. Zhan turut serta menekuk lutut, bersimpuh di hadapannya.
"Asalkan denganmu, aku bersedia melakukan apapun bahkan jika kamu tidak meminta izin."
Suara pria Xiao lembut, menusuk Yibo sampai ke kalbu. Tapi, justru semakin membuatnya ingin mengucap beribu maaf. "Apapun hubungan kita saat ini dan nanti, aku tidak berhak untuk berlaku seenaknya padamu, Ge. Selamanya milikmu, milikku, dan milik kita."
Yibo baru akan melanjutkan karena ia belum selesai dengan kalimatnya, namun bibirnya terbungkam seribu bahasa saat Zhan membalas perlakuannya beberapa waktu lalu. Yibo masih ingat bagaimana rasa bibir lembab milik pria di depannya, dan kini ia dibuat semakin ingat dengan bagaimana gairah itu kembali menguasai tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Unforgettable ❁ YiZhan
Fanfic[END • Season 2 in Smile Flower] Lan Wangji pernah bertanya kepada Wei Wuxian, "Aku juga penasaran, kenapa ingatanmu sangat buruk?" Lalu ia bersyukur karena Semesta memberinya kehidupan lagi dengan Wang Yibo sebagai namanya. Namun, ia tidak mengerti...