❝Seeing how gatherings separate,
yet only you, I don't forget.❞
–不忘 Bu Wang, Wang Yibo.⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
Sorak sorai bergemuruh mengisi ruang, diiringi dengan tepuk tangan yang menggelegar memekakan telinga. Wang Yibo berdiri dari duduknya, berdiri di tengah teater bersama rekan aktor dan beberapa kru Hidden Blade lainnya. Tersenyum dan membungkukkan tubuh atas kepada seluruh pengunjung, lantas menyapa mereka bersama rekan lainnya. Begitu ia memperkenalkan diri, gemuruh teriakan yang didominasi oleh kaum hawa menghiasi rungu.
Yibo tidak pernah bosan. Ia menyukai bagaimana penggemar dan pendukungnya mengapresiasi atas kerja keras dari semua orang yang terlibat. Ia belum pernah merasakan ini, dan ketika Yibo mendapatkan dukungan sebagai pemeran film, ia berterima kasih kepada banyak pihak yang telah memberinya kesempatan untuk berdiri di sini.
Penutup mulut hitam yang awalnya tersampir di dagunya, Yibo pindahkan ke saku. Jemarinya lantas membenarkan letak hoodienya yang sedikit miring selagi telinga memfokuskan dengar. Berinteraksi singkat dengan penggemarnya menciptakan kobaran semangat tersendiri dalam benak Yibo, mengusir lelah yang semula hinggap pada pundak lebarnya.
“Semua orang tahu bahwa film ini cukup berat, baik bagi Anda pribadi maupun orang lain. Lalu bagaimana cara Anda untuk menghadapinya?”
Yibo tersenyum, mengucapkan terima kasih kepada wanita yang tengah berdiri di antara lainnya. Wanita itu menunggu dengan binar mata yang tak kunjung hilang, seolah tengah memuja Yibo sebagaimana wanita itu menyembah Pencipta-nya.
Entah ada stimulus dari mana, bibi Yibo mendadak tertarik penuh. Disaksikan oleh semua orang, ia tersenyum begitu lebar sebelum menjawab. “Banyak orang-orang dibalik layar yang mendukung dan menguatkan saya. Dan, ya, ini cukup berat bagi saya untuk memainkan Mr. Ye. Tetapi, berkat orang berharga di sekitar saya, saya dapat mencapai titik ini.”
Seolah benaknya telah terprogram, Yibo tersipu malu kendati tidak ada yang menyadari. Ingatannya jatuh kepada Xiao Zhan yang beberapa kali datang, hanya untuk memberinya semangat dengan ucapan lalu pergi atau bahkan menemaninya seharian penuh ketika pria itu tidak ada jadwal.
Yibo kembali mengenang masa sulitnya selama syuting, banyak tenaga yang ia keluarkan yang bahkan perannya masih membekas hingga kini. Namun, berkat sosok Xiao itu ia dapat melewati semuanya dengan mudah.
⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
Hampir tengah malam Yibo baru kembali ke hotel, buru-buru ia menyalakan penghangat ruangan karena Kanada sedang tidak bersahabat. Selepas gala premiere Hidden Blade di beberapa bioskop, para aktor dan kru merayakan keberhasilan film-nya di salah satu restoran Chinese, memilih untuk menyantap bebek panggang dengan beberapa hidangan lain.
Yibo menikmati kebersamaan itu, saling berbagi canda juga tawa membuat hatinya menghangat. Semenjak memutuskan untuk terjun ke dalam entertainment, kebanyakan waktunya ia habiskan dengan bekerja dan bekerja. Sedikit waktu dapat Yibo habiskan dengan orang terdekat serupa keluarga.
Namun, semenjak kehadiran Xiao Zhan memenuhi harinya lima tahun silam, Yibo tidak lagi merasa sendirian di tengah hiruk piruk Ibu Kota China. Mereka banyak menghabiskan waktu bersama di tengah padatnya jadwal, dan Yibo dengan senang hati menyambut karena ia tidak ingin kembali kehilangan belahan jiwanya.
Wei Wuxian dalam benaknya begitu melekat, tergambarkan sebagai Xiao Zhan saat pria itu pertama kali muncul di hadapannya pada tahun 2018. Awalnya Yibo tidak mengerti kenapa ia sangat familier dengan wajah itu, tetapi kala mimpi terus berulang sejak pertemuan mereka dan ada rasa yang seolah nyata, Yibo memahami bahwa mereka pernah terikat benang merah di masa lalu.
Lima tahun Yibo habiskan dengan penderitaan yang tak berujung kala perasaan itu muncul; suka, cinta, sedih, sakit, dan perasaan-perasaan lain yang muncul ketika ia adalah Lan Wangji. Ia tidak pernah menolak akan takdir, berusaha menerima yang telah ada hanya untuk meredakan lara. Bersumpah kepada Pencipta Semesta bahwa dalam hidupnya ia akan menunggu Xiao Zhan, selamanya.
Dan mungkin Sang Takdir mendengar sumpahnya. Yibo tidak pernah sekalipun memalingkan muka ketika lelah, dan lima tahun telah ia habiskan untuk menunggu Xiao Zhan sejak saat itu. Tetapi, tidak sadarnya Xiao Zhan akan kehidupan mereka yang lalu juga bahkan perasaan Yibo yang sekarang justru semakin menyiksanya.
Jika boleh menarik sumpahnya, Yibo ingin. Karena jujur saja, ia sudah terlampau lelah dalam penantian yang entah kapan ujungnya.
Yibo sering kali mempertanyakan apakah benar Xiao Zhan adalah Wei Wuxian ketika banyak rumor yang tertangkap matanya. Hingga malam ini, ketika Yibo telah sepenuhnya berbaring dan menyelami media sosial, ada satu topik yang menarik perhatiannya.
Studio Xiao Zhan membenarkan rumor dating milik artisnya.
Ada beberapa foto yang terlampir, dan Yibo jelas mengenali siluet pria Xiao itu kendati gambar tidak cukup jelas. Di sampingnya, berdiri seorang wanita berambut panjang. Menariknya, tangan mereka bertautan seolah dunia akan remuk jika dilepaskan.
Yibo tertawa pada separuh malam, menatap kosong pada butiran salju yang menabrak kaca jendalanya. Mendadak hawa dingin menusuk, seolah menemani Yibo dalam lara yang tiba-tiba hadir. Ia termenung seorang diri. Di tengah kesunyian malam dengan pencahayaan temaram, Yibo bergumam, “Zhan Ge, benarkah itu kamu?”
Dan Yibo telah menyimpulkan, ia tidak akan lagi menunggu.
[]⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
Chapter 01 is complete!
Hai, salam kenal hehe
Semoga suka sama cerita yang aku tulis, ya. Ini pengalaman pertamaku nulis cerita YiZhan, maaf jika ada beberapa kesalahan mengenai segala hal tentang mereka. Btw, sudut pandang dalam cerita ini hanya dari Yibo, ya
Anw, pertemuan pertama mereka sama kaya real life, ya. Day Day Up tahun 2018
See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Unforgettable ❁ YiZhan
Fiksi Penggemar[END • Season 2 in Smile Flower] Lan Wangji pernah bertanya kepada Wei Wuxian, "Aku juga penasaran, kenapa ingatanmu sangat buruk?" Lalu ia bersyukur karena Semesta memberinya kehidupan lagi dengan Wang Yibo sebagai namanya. Namun, ia tidak mengerti...