❝Seeing how gatherings separate,
yet only you, I don't forget.❞
⎯不忘 Bu Wang, Wang Yibo.⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
CW // kissing
TW // blood , bruise⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
Mentari menghangat, bersinar cerah di ujung timur semesta, memberikan cahayanya pada bunga yang bermekaran. Semerbak harum juga telah menguasai bumi, menghantarkan kehidupan para insan yang bergerak diawal pagi. Beijing begitu cantik dengan sakura yang bermekaran, semakin terasa sakral saat kicauan burung turut serta menyambut hari.
Ini masih pukul sembilan, orang-orang baru membebaskan diri dari atapnya dengan menenteng tas di tangan atau punggung. Mereka baru akan berangkat bekerja, sementara Yibo telah terjaga sejak lima jam lalu. Ia harus membayar hutang, meskipun cutinya tidak begitu lama, ada banyak pekerjaan yang sempat ia tunda.
Zhan pernah menggerutu padanya, memarahi Yibo yang menghabiskan hampir dua belas jam untuk bekerja. Pria itu uring-uringan selama tiga hari penuh, menutup diri dan mengatakan pada Yibo bahwa ia benar-benar marah hingga tidak ingin bertemu.
Yibo yang cukup lelah dengan pekerjaan, hanya membiarkan Zhan melewati perasaan itu tanpa berniat membujuk. Segala hal tentang pekerjaan, Yibo tidak pernah ingin diganggu, mengharuskan pria Xiao mendatanginya lebih dulu mengucap maaf.
"Aku terlalu kelewatan padamu, ya?" Kata Zhan waktu itu sembari mengusap-usap tepi cangkir cokelat hangatnya.
Dalam kehidupan ini, semua orang belajar; entah hal baru atau dari kesalahan. Yibo menyayangi Zhan, tapi ia masih berhak atas hidupnya sendiri. Sehingga ia mengangguk lembut, "Hanya sedikit. Lain kali jangan diulangi, ya, Ge?" Pintanya halus, mencoba memberi pengertian pada Zhan manakala pria itu turut mengangguk. "Kamu boleh marah padaku karena banyak hal, tapi jangan karena pekerjaan, ya. Ini sudah tanggung jawabku, aku harap kamu mengerti."
Zhan kembali mengangguk, dan Yibo bangga atas seberapa cepat prianya belajar. Mereka tidak naif, dan Yibo menyukai hubungan itu mengalir serupa sungai yang jernih.
"Kamu masih ingat bahwa aku memintamu menunggu selama satu tahun?" Yibo menatap Zhan teduh melalui bola matanya, tersenyum manis ketika pria itu kembali mengangguk. Ia menyukai Zhan dengan sifat ini, mendengarnya dengan baik. "Tolong tetap lakukan itu sampai waktunya tiba, okay?"
Siang itu, di bawah rindangnya mahoni, mereka berbincang banyak setelah tidak bertemu sepekan penuh. Yibo bercerita tentang harinya, begitu pula Zhan. Mereka jarang bertemu, hanya bisa mengubur rindu di dasar jiwa dan akan meledak ketika bertukar pandang. Waktu keduanya berharga, hingga ada kalanya kedua manager mengingatkan bahwa ini saatnya kembali untuk bekerja. Dan Yibo akan membubuhkan satu kecupan panjang di dahi Zhan dengan harap bahwa pria itu akan disertai kebahagiaan dan kesehatan saat tidak bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Unforgettable ❁ YiZhan
Fanfic[END • Season 2 in Smile Flower] Lan Wangji pernah bertanya kepada Wei Wuxian, "Aku juga penasaran, kenapa ingatanmu sangat buruk?" Lalu ia bersyukur karena Semesta memberinya kehidupan lagi dengan Wang Yibo sebagai namanya. Namun, ia tidak mengerti...