❝Seeing how gatherings separate,
yet only you, I don't forget.❞
⎯不忘 Bu Wang, Wang Yibo.⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
⎯⎯⎯❁❁❁⎯⎯⎯
Pertama kali Xiao Zhan ke Henan, tidak terasa semenyenangkan ini. Dia melakukan perjalanan bisnis dengan studio, menyelesaikan tuntutannya sebagai publik figur. Kala itu dia telah mengenal Yibo, tapi mereka tidak sedekat sekarang.
Yibo ada di balik kemudi, mengendarai mobil dengan santai mengelilingi jalanan Henan yang penuh dengan gemerlap lampu. Tidak seterang Chongqing, tapi Zhan dapat merasakan kehidupan malam yang tidak jauh berbeda. Gedung-gedung pencakar langit dihiasi LED dengan banyak tulisan, beberapa menampilkan gambar-gambar acak yang memanjakan mata. Mereka tengah berkendara malam, meninggalkan orang tua Wang yang saat ini mungkin sudah terlelap.
Zhan sama sekali tidak mengantuk, mungkin efek dari pekerjaannya. Yibo juga terlihat nyaman dan santai, tidak ada kerutan halus pada dahinya. Mereka benar-benar menikmati kebersamaan yang jarang didapatkan.
Ini sudah hampir tengah malam, mereka bahkan sudah mengitari kota satu jam lebih. Dalam pandangan Zhan, tidak ada sudut-sudut bangunan yang sepi, bahkan sepanjang trotoar masih banyak pejalan kaki yang berlalu lalang.
“Ingin bertukar posisi, Bo?” Zhan bertanya saat lagunya mengalun lembut. Sepanjang perjalanan, mereka lebih banyak ditemani oleh nyanyian Zhan lewat radio ketimbang obrolan-obrolan kecil. Tawarannya menerima gelengan dari Yibo, pun telapak Zhan mendapat elusan dari genggaman Yibo.
“Karena ini kampung halamanku, sudah tugasku untuk mengenalkannya padamu, Ge.” Yibo tersenyum lembut, menatap Zhan sebentar sebelum kembali fokus pada jalanan. “Kamu hafalkan saja, supaya nanti terbiasa ketika sudah menetap di sini.”
“Jika ada kamu, kenapa aku harus berkendara sendiri?”
Tawa mereka meledak atas kalimat Zhan. Hembusan angin yang masuk dari jendela mobil tidak dapat melawan kehangatan keduanya. Terlebih ketika Yibo menarik tangan Zhan mendekat dan membubuhkan kecupan lama di atas punggung tangan, Zhan sepenuhnya menghangat oleh debaran dalam jantung.
“I love you, Gege.”
Yibo selalu berhasil membuatnya terbang ke langit tanpa membuatnya jatuh. Sebab pria itu tahu bagaimana cara membuat Zhan tetap menginjak awan.
“I love you, Wang Yibo, always.”
Zhan membalasnya dengan wajah total merona, melantunkan setiap kata serupa mantra yang begitu sakral. Ia tidak pernah merasa dicintai sebegitu hebatnya. Dengan Yibo, segala keinginan yang bahkan tidak Zhan bayangkan selalu dia dapatkan tanpa meminta. Ia percaya bahwa Yibo mencintainya dengan segenap jiwa serta ketulusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Unforgettable ❁ YiZhan
Fanfic[END • Season 2 in Smile Flower] Lan Wangji pernah bertanya kepada Wei Wuxian, "Aku juga penasaran, kenapa ingatanmu sangat buruk?" Lalu ia bersyukur karena Semesta memberinya kehidupan lagi dengan Wang Yibo sebagai namanya. Namun, ia tidak mengerti...