Bagian 18

359 41 33
                                    

Typo bertebaran
Dont forget to vote and follow me

Perlahan Aera membuka mata saat merasa hangat sinar matahari mulai menyinari wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan Aera membuka mata saat merasa hangat sinar matahari mulai menyinari wajahnya. Gadis itu menggeliat, dan baru sadar ternyata ia masih didalam dekapan Jimin. Ya ampun apa tangan pria itu tidak pegal menopang dirinya sejak kemarin?.

Lagipun ini memang salah pria itu, sejak kemarin Aera sudah merengek ingin lepas tapi Jimin kekeh terus mendekapnya erat. Dan akhirnya Aera malah tertidur lelap karena posisi super nyaman tersebut. Aera akhirnya bergerak perlahan, mencoba lepas dari pria itu. Dan setelah bersusah payah akhirnya dirinya bisa bebas juga.

Aera menghela nafas lega menatap dalam kearah Jimin yang masih terlelap.

Wajah pria itu terlihat sangat tampan dan imut diwaktu yang bersamaan. Rasanya dirinya bisa menatap wajah tertidur sang kakak seharian penuh tapi hal itu tidak mungkin ia lakukan.

Pandangan Aera lantas teralih saat mendengar suara deringan telpon. Ia segera mencari sumber suara yang dapat menganggu tidur nyenyak Jimin. Pria itu baru saja bisa beristirahat dengan tenang, dan Aera tak mau pekerjaan kantor menganggunya.

Akhirnya Aera menemukan handphone Jimin yang terus menerus berdering. Terpampang nama seketaris Soyeon dari layar persegi tersebut. Aera merengut bingung mambaca nama itu, tak ingat ayahnya punya seketaris yang bernama Soyeon. Lagi-lagi foto profil gadis ini bukan main cantiknya.

Pikiran Aera kembali terkumpul saat lagi-lagi ponsel ditangannya berdering nyaring. Tapi kali ini berbeda. Nama yang terpampang disana bukan lagi seketaris Soyeon. Melainkan nama wanita yang akan selalu membayangi kehidupannya saat ini.

Yoora

Jantung Aera langsung berdegup sangat kencang seketika. Saking kencangnya degupan itu, mampu membuat tubuhnya mengeluarkan keringat dingin. Aera tidak tahu harus melakukan apa. Jimin sudah sah menjadi suaminya, tapi ada nyawa lain yang masih harus ia pertanggung jawabkan.

Tidak, sejak awal pun Jimin sebenarnya memang bukan miliknya. Dia hanyalah seorang adik angkat yang terpaksa harus ia nikahi dalam kehidupan pria itu.

"Aera..." Aera menoleh menatap Jimin yang bergeliat bangun. Dengan rambut berantakan, pria itu bangkit duduk mencoba mengumpulkan nyawa. Ketika sudah sadar sepenuhnya, tatapannya langsung menatap bingung kearah sang adik.

Ia seakan bisa melihat kesedihan ditatapan gadis itu untuk sesaat. Dan Jimin langsung mengerti ketika melihat ponselnya berada ditangan Aera. Apa Aera membuka ponselnya? Apa gadis itu juga telah membaca aplikasi pesan disana?. Jimin seketika dilanda panik dan kekhawatiran.

"A-aera ap—"

"Oppa...Yoora eonni menelpon" Jimin hanya menatap ponselnya dengan raut bingung dan ragu lagi. Apakah Aera marah? Entahlah, mendadak emosi gadis itu sama sekali tidak bisa ia tebak. Raut wajahnya berubah datar tak menunjukkan emosi apapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

|What Is Love?|✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang