Bab 7. Ular Kecil Berbisa (17+)

6.7K 134 6
                                    

happy reading, jangan lupa vote!
Diusahakan bacanya habis magrib ya..😉
.
.
.
.
.
.

Di alam liar yang merupakan wilayah kekuasaan Dewi Artemis, ada sepasang kekasih yang terlihat berduaan.

Kedua insan itu tengah memadu kasih di bawah rindangnya pohon, suara percintaan dan desahan terus bersahut-sahutan.
Alam dan pepohonan menjadi saksi bisu peraduan mereka yang panas dan buas.

Keringat mereka terus bercucuran, membuktikan betapa bergairah dan bersemangatnya mereka dalam menyatukan diri.
Bahkan mereka dengan tak tahu malu bercinta di sembarang tempat,Bmereka bagaikan sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara.

"Aphrodite aku ingin keluarahh" desah pria itu, dia semakin mempercepat hentakan pinggulnya.

"Ahh Keluarkan di dalam Ares kekasihkuhh" wanita itu memeluk mesra kekasihnya yang berada diatas tubuhnya.

Merekapun menyatukan diri semakin dalam, hingga akhirnya mereka telah mencapai puncak kenikmatan gairah mereka.
Dada mereka naik turun, mereka berbaring di rerumputan sambil berpelukan bak pengantin baru.

"Aku ingin lagi wahai Dewiku yang cantik dan panas." Kata Ares, ia mengelus milik Aphrodite untuk membuktikan bahwa ia masih menginginkannya lagi.

"Apapun akan aku berikan untukmu, Dewa perangku yang gagah." sahut Aphrodite.

Akhirnya mereka kembali tenggelam dalam gelora cinta mereka yang liar. saking menggilanya mereka bermesraan, mereka tak sadar bahwa ada seorang anak mengintip aktivitas panas mereka berdua.

Anak yang baru menginjak usia remaja awal itu menatap jijik pada kedua insan didepannya. Anak itu terlihat tak tergoda sedikitpun pada wanita cantik nan seksi itu yang begitu mahir dan terampil dalam melayani pria.

"Bagaimana bisa Dewi Aphrodite dan Dewa Ares mengotori hutan milik Dewi Artemis." ucapnya tak terima, ia tersinggung ketika cairan mereka terciprat kererumputan sekitar.

Tempat mereka bercinta itu merupakan hutan yang selalu dirawat dan dibenahi oleh sang Dewi Alam, Artemis.
Ia tahu bagaimana lelahnya ibu angkatnya itu dalam merawat alam liar.

Dengan geram Paris mengeluarkan sebuah batu, batu itu bukan batu biasa. Batu itu sering digunakan oleh Dewi Artemis untuk memantau alam liar kekuasaannya.
Selain itu, batu itu juga mampu untuk merekam kejadian bila diaktifkan.

Batu ajaib itu dibuat dan ditempa oleh Dewa Hefaistos sang Dewa Teknologi dan pandai besi. Artemis dan Hefaistos memiliki hubungan yang cukup dekat, Mengingat mereka sama-sama anak Zeus.

Paris telah mengaktifkan batu itu sejak tadi, Paris berniat akan mengadukan perselingkuhan mereka pada Hefaistos (suami sah Aphrodite) dan Dewi Artemis, tapi sepertinya Paris bisa memanfaatkan kejadian ini untuk keuntungannya.

Paris menarik napasnya lalu ia mulai memberanikan dirinya untuk mendekati kedua insan itu yang tengah berbaring kelelahan.

"Putra Artemis dan Demeter ini memberikan salam pada sepasang kekasih ini." Kata Paris nekat.

Aphrodite dan Ares melotot ke arah bocah itu, begitu besar nyali anak itu sampai berani memergoki perselingkuhan mereka. Bahkan dengan gila anak itu malah menyapa keduanya.

"Wah Rupanya ada anak ingusan yang bosan hidup." Kata Ares, kini mereka berdua telah berpakaian lengkap.

Ares dan Aphrodite telah bersiap untuk membinasakan anak itu, agar perselingkuhan mereka tak bocor.

Menyadari aura membunuh keduanya Paris langsung berkata,
"Kedua Dewa dan Dewi ini seharusnya berterima kasih padaku, karena aku telah mengabadikan momen mesra kalian berdua."

Artemis Dan Benang Takdir Troya (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang