Bab 13. Hubungan Yang Meregang

2.6K 90 4
                                    

Happy reading...
Jangan lupa ninggalin jejak kalian terimakasih 😚
.
.
.
.
.

Taman kediaman Sang Dewi alam yang sebelumnya penuh dengan pohon Siprus kini telah diwarnai dengan bunga Krisan dan bunga Daffodil, Paris lah yang mewarnai taman itu agar tak terlihat monoton.
Di taman itu terlihat sepasang kekasih
yang sedang bersenda gurau dan tertawa bersama, seolah dunia ini diciptakan untuk menjadi tempat mereka memadu kasih.

Artemis terlihat bahagia dengan perasaannya yang terus terbang ke langit, hatinya benar-benar dimanjakan oleh kekasihnya. Kekasihnya itu memiliki sikap yang perhatian dan pandai berkata manis, belum lagi wajahnya yang tampan mampu membuat para wanita bertekuk lutut. Artemis tak pernah sekalipun tertarik dengan seorang pria, Orion lah cinta pertama Artemis.

"Dewiku, aku telah jatuh hati denganmu, aku ingin menikah denganmu dan menjadikan dirimu sebagai pasangan hidupku."
Pria itu bersipuh layaknya seorang ksatria, ia juga mengeluarkan bunga mawar merah hati.

"Terimalah pinanganku kekasihku." Pinta Orion.

Artemis menganggukkan kepalanya, wajahnya bagaikan kepiting rebus saking merahnya. Dadanya terus berdebar melihat tingkah Orion yang terus memabukkan dirinya.
"Iya, aku menerima pinanganmu Orion." Jawab Artemis sambil mengambil bunga mawarnya.

Seorang pria menatap tak suka pada sepasang merpati itu. pria itu merasakan sakit yang luar biasa dihatinya, hatinya terasa dibakar, diremas bahkan di robek-robek. Dari seluruh penderitaan yang ia rasakan, pemandangan didepannya itu adalah penderitaan terbesar untuk hatinya. Ketika wanita berhargamu akan dimiliki oleh pria yang tidak kamu sukai, dan parahnya kamu tidak bisa melakukan apa-apa.

Paris menatap sendu ke arah ibu asuhnya.
Mengapa wanita itu mudah sekali terpikat dengan pria brengsek dan penipu sepertinya?
Kenapa dia polos sekali dalam membedakan mana pria yang tulus dan pria berakal bulus.
Padahal usia Artemis tidak bisa dikatakan sebagai gadis remaja polos yang tengah mengalami cinta pertama, usia asli Dewi Artemis adalah 80 tahun.

"Bahkan nenekku pun tak sepolos dan sebodoh itu dalam urusan cinta." geram Paris.

Paris menundukkan kepalanya sambil melangkahkan kakinya tak jelas,
Ia tak menyadari bahwa ia telah berpapasan dengan sepasang merpati itu.

"Paris, kau sudah pulang dari kediaman Ares?"
Mendengar suara lembut itu memanggilnya membuat mata Paris berbinar, mata itu kembali menemukan kehidupannya. Tapi setelah melihat pemandangan didepannya mata malam itu kembali mengelap dan redup.

"Nak kau baik-baik saja? Kau mau menemani ayah minum teh?" Tanya Orion, ia mencoba bersikap baik kepada Paris, calon anak tirinya.

"Kau sungguh calon ayah yang baik Orion." Puji Artemis.

Rupanya benar, orang yang sedang jatuh cinta, menjadi jatuh juga akalnya.
batin Paris.

Ia merasa geli dengan kata manis Orion, mungkin kata manis Orion mampu membuat Artemis berdebar-debar,
Tapi kata manis Orion justru mampu membuat sekujur tubuh Paris merinding.

"Tutup mulut anda Orion! Hanya Dewa Ares yang menjadi ayah saya! Enyah kau dari hadapanku!" Gertak Paris, mata hitam itu memincing bagaikan mata elang yang tengah berhadapan dengan musuhnya.

"Paris! Jaga sikapmu pada calon suamiku
" hardik Artemis, ia menatap tajam pada anak asuhnya.

Hati Paris bagaikan tersambar petir, apa calon suami?! Lagi-lagi Artemis merobek hatinya, Artemis lebih membela Orion ketimbang dirinya yang telah menemaninya selama 10 tahun.
Bahkan Paris berencana akan menghabiskan sepanjang umurnya disisi Artemis, walaupun hanya menjadi pelayan kediaman disisinya.

"Anda tidak bisa menerima lamaran pria yang baru anda kenal! Sadar Dewi! dia bukan pria yang baik. Dia hanya pria hidung belang yang..." Remaja itu berteriak menggebu-gebu.

Sebuah tamparan mengenai pipi Paris, ia merasakan rasa terbakar dan panas dipipinya, pasti tamparan itu menimbulkan warna merah di pipinya yang putih.

"PARIS KAU KETERLALUAN! INIKAH ANAK HASIL DIDIKANKU!?" Artemis meninggikan suaranya.

Mata hitam itu mulai berair, tak pernah sekalipun Artemis membentaknya bahkan menamparnya.
Mana ibu asuhnya yang selalu membacakan dongeng untuknya dengan lembut, mana Artemisnya yang selalu mengajarinya baca dan tulis tanpa meninggikan suaranya.

Melihat Paris yang terdiam ditempat sambil memegang pipinya, membuat
Artemis merasa bersalah.
ia sadar sikapnya barusan sangat kasar pada Paris, padahal ia berencana ingin berhubungan baik dengan Paris.

Setelah kejadian Paris membanting Orion ke tanah, hubungan mereka menjadi renggang, bahkan Paris tak pulang selama sebulan lamanya.
Hal itu membuat hati Artemis tak nyaman karena Paris tak ada disisinya. Artemis ingin Paris terus berada disisinya, Tapi ia menepis egonya,
Paris berhak pergi dari sisinya dan tinggal bersama wanita yang ia cintai nantinya. Membayangkan hal itu membuat hati Artemis sedikit tercubit.

kini ia ingin memperbaiki hubungannya yang mulai renggang dengan Paris.
Artemis sangat senang melihat Paris berpapasan dengannya, tubuhnya seolah berkata untuk memeluk dan mendekap Paris kepelukannya.
Artemis hanya tak menyadari sesuatu yang telah terjadi dihatinya, ia hanya seseorang yang tumbuh tanpa cinta.

"Aku membencimu Dewi." Kata Paris, wajahnya memancarkan kekecewaan padanya.

"Paris maafkan aku!" Gumam pelan Artemis, ia menatap Paris yang telah pergi sambil menaiki Griffinnya.

"Bila aku tak bisa melakukan apa-apa untuk mencegah mu, maka biarkan Apollo yang akan melakukannya." gumam Paris.

Ia akan menuju kediaman saudara kembar ibunya dan meminta pertolongan untuk memisahkan Artemis dengan Orion walaupun ia harus melakukan cara licik dan pertumpahan darah sekalipun.

***

Orion adalah seorang titan tampan, ia adalah putra dari Dewa Poseidon dan Euriale, gorgon laut.

Orion memiliki kemampuan bernafas didalam air dan berjalan di atas air karena ayahnya sang Dewa Laut.
Bisa dikatakan dia adalah saudara sepupu Artemis.

Dibalik sikapnya yang manis dan lembut, ia memiliki topeng, Ia adalah seorang pria cabul dan sangat sombong.
Pernah ia berkerja kepada Raja Oinopion
namun kemudian diusir karena memperkosa Putri Merope, anak Sang Raja.
Selain itu ia banyak memperkosa para Nimfa dan putri kerajaan lainnya.
Tak ada yang berani melawannya karena status Ayahnya, Poseidon salah satu dari tiga dewa terkuat dalam Yunani.

Dan tujuannya menjalin hubungan dengan Artemis hanya untuk menaklukkan sang Dewi Pemanah itu, Artemis terkenal dengan tubuhnya yang indah dan perawan abadi.

Mungkin Aphrodite adalah Dewi tercantik, tapi Artemis adalah pemilik tubuh terbaik dengan miliknya yang selalu kembali perawan. Hal itu membuat Orion penasaran dengan rasa sang Dewi, ia ingin menikmati tubuh Artemis. Ia hanya mencintai tubuh Artemis.

Disisi lain Orion juga menyombongkan dirinya bahwa kemampuan memanahnya lebih baik dari Artemis, ia berniat menggeser posisi Dewi pemanah Artemis.

Dan lebih brengseknya saat ia menjalin hubungan dengan Artemis, Orion adalah
Tunangan dari Dewi Eos, sang Dewi Fajar. Dia berniat mempermainkan hati Artemis dan akan membuangnya ketika bosan dengan tubuhnya, setelah itu ia akan kembali kepada kekasihnya Eos. Wanita yang ia cintai.
.
.
.
.
.

To be continue...
Minggu 7 Mei 2023

Artemis Dan Benang Takdir Troya (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang